Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?
KOMPAS.com – Unggahan video yang menyebut telur direbus terlalu lama hingga bagian kuning telur berubah keabu-abuan disebut tidak sehat, beredar di media sosial.
Video tersebut dibagikan melalui akun TikTok, @berkahdidapur pada Minggu (19/5/2024).
Dalam videonya, penggunggah mengatakan telur yang direbus terlalu lama menyebabkan bagian kuning telur berubah warna menjadi abu-abu. Telur seperti ini tidak sehat ketika dimakan.
“Kenapa ya banyak penjual makanan kalo ngerebus telur tuh sampe berubah warna gini, udah ngga sehat lagi. pdhl dimasak 10 menit aja udh mateng,” tulisnya.
Hingga Senin (20/5/2024), video tersebut tayang sebanyak 591.700 kali dan disukai 3.639 warganet.
Lalu, benarkah telur yang direbus terlalu lama hingga bagian kuning telurnya berubah warna menjadi keabu-abuan tidak sehat dimakan?
Baca juga: Kenapa Telur Rebus Ada Bintik Hitam? Ini Jawaban Pakar Gizi
Penjelasan ahli gizi
Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo membantah kuning telur rebus yang berubah warna menjadi keabuan pada bagian luarnya disebut tidak sehat saat dimakan.
Menurut Toto, kuning telur yang tampak keabu-abuan tersebut masih baik untuk dikonsumsi.
Toto menjelaskan, telur yang direbus sampai matang dalam keadaan bagian putih telur masih berwarna putih dan kuning telurnya tetap berwarna kuning sehat untuk dikonsumsi.
Kandungan protein dalam telur rebus akan stabil dan mudah dicerna asalkan telur tidak berubah warna menjadi kecoklatan, rusak, dan gosong saat dimasak.
Sebutir telur umumnya perlu direbus selama sepuluh menit hingga matang dan dapat dikonsumsi. Lebih dari itu, telur menjadi terlalu matang.
“Kalau direbus atau dikukus terus-terusan akan rusak (zat gizinya),” kata Toto kepada Kompas.com, Senin (20/5/2024).
Toto menekankan zat gizi telur akan rusak ketika telur itu direbus dalam waktu lama sampai warna kuning dan putihnya berubah kecoklatan.
Namun, kuning telur yang masih berwarna kuning walaupun bagian luarnya berwarna keabu-abuan masih sehat untuk dimakan.
Baca juga: Telur Vs Daging Ayam, Mana yang Jadi Sumber Protein Terbaik?
Kondisi telur yang kurang bergizi
Lebih lanjut, Toto menjelaskan tanda-tanda telur rebus yang kurang bergizi bagi tubuh saat dikonsumsi.
“Telur yang ada di gudeg sampai (bagian) putih dan kuningnya berwarna coklat sekali itu mengalami brownisasi. Sesungguhnya masih ada proteinnya tapi berkurang banyak. Protein rusak akibat telur terlalu matang,” tutur dia.
Toto menegaskan, telur yang berwarna coklat tidak berbahaya bagi kesehatan. Hanya saja, kandungan gizinya berkurang dan bahkan sebagian rusak akibat terpapar suhu panas dalam waktu lama ketika dimasak.
Kandungan gizi yang ada pada telur antara lain protein, vitamin A, D, E, dan B, lemak, serta mineral berupa fosfor dan zinc.
Nutrisi pada telur tersebut bermanfaat bagi tubuh antara lain untuk membentuk tulang, memperbaiki organ tubuh, mengontrol berat badan, dan menjaga kesehatan mata.
“Tapi kalau udah macam telur gudeg warna coklat, kami harap jangan terlalu sering dimakan,” tegas Toto.
Dia juga menyarankan, masyarakat terutama anak-anak sebaiknya memperbanyak makan telur rebus atau dadar yang kondisinya masih segar dan tidak terlalu matang.