Informasi Terpercaya Masa Kini

13 “Anak Gimbal” Jalani Prosesi Cukur Rambut di DCF 2024

0 57

BANJARNEGARA, KOMPAS.com – Sebanyak 13 “anak gimbal” dari sejumlah daerah menjalani prosesi ritual pencukuran rambut pada puncak Dieng Culture Festival (DCF) 2024.

Prosesi tersebut dilakukan di kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (24/8/2024).

Ada berbagai macam permintaan yang harus dituruti orangtuanya, sebelum anak tersebut dipotong rambut gimbalnya. Mulai dari meminta anak itik, sepeda, hingga menonton pentas pertunjukkan lengger.

Salah satu orangtua anak berambut gimbal, Erna Murniyati mengatakan, anaknya, Qiana Alisha Chandani (5), hanya meminta permen dan dua ekor anak itik.

Baca juga: Hari Kedua Dieng Culture Festival 2024, Ritual Cukur Rambut Gimbal hingga Penerbangan Lampion

“Permintaannya itik dua ekor sama permen satu dus. Permintaannya sejak kecil enggak pernah berubah, kalau ditanya jawabannya sama,” kata wanita asal Kabupaten Banyumas ini, sesaat sebelum prosesi.

Erna menceritakan, anaknya mulai muncul rambut gimbal pada usia empat bulan. Awalnya, anak ketiga dari tiga bersaudara itu mengalani demam tinggi hingga kejang.

“Saya bawa ke IGD, beberapa hari setelahnya muncul rambut gimbal. Awalnya, saya belum tahu, saya sisir, besoknya gimbal lagi, begitu terus. Setelah saya tanyakan, ternyata dia gimbal,” ujar Erna.

Cerita lain datang dari Winda Susanti, salah seorang orangtua anak berambut gimbal asal Kabupaten Wonosobo.

“Ini cukur yang kedua kali, dulu tiga tahun lalu pernah dicukur di rumah, tapi tumbuh lagi gimbalnya.”

“Dulu minta mainan helikopter yang terbang pakai remote control, tapi dibelikannya yang enggak bisa terbang,” kata Winda.

Baca juga: Anak Rambut Gimbal di Dieng, Titipan Kiai Kolo Dete

Untuk itu, tahun ini ia menuruti anaknya, Syaqila Bilqis Marzuki (7), yang meminta pentas pertunjukkan seni lengger.

“Spontan aja mau ikut cukurang di Dieng dan minta lengger. Dia selama ini suka kesenian lengger, kalau ada lengger nonton semalam suntuk sampai pagi,” ujar Winda.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Tursiman mengatakan, ritual tersebut merupakan tradisi masyarakat di Dataran Tinggi Dieng.

“Ada fenomena di Dataran Tinggi Dieng, ada anak-anak yang sejak lahir rambutnya sudah gimbal atau gembel. Barangkali tidak umum di masyarakat, tapi ini anugrah bagi masyarakat sini,” kata Tursiman.

Menurut keyakinan masyarakat setempat, untuk menghilangkan rambut gimbal tersebut harus melalui proses ritual oleh tetua adat.

“Untuk bisa rambutnya normal, harus diadakan ritual pencukuran rambut gembel, mulai dari penjamasan, kemudian dicukur.”

Baca juga: Melihat Prosesi Potong Rambut Gimbal Bocah Dieng, Minta Mie Ayam dan Mobil

“Anak menyampaikan apa permintaannya, kalau tidak dituruti bisa tumbuh lagi,” jelas Tursiman.

Dalam DCF yang ke-14 ini, kata Tursiman, sebetulnya banyak yang akan mengikuti prosesi tersebut. Namun panitia membatasi hanya 13 anak.

“Yang daftar ada 30-an, ada orang yang sudah dewasa, tapi kami batasi bagi anak-anak SD ke bawah. Kalau tidak cukur memang sampai tua akan seperti itu walaupun sudah dicukur,” ujar Tursiman.

Diberitakan sebelumnya, Dieng Culture Festival (DCF) 2024 resmi dibuka, Jumat (23/8/2024). Ada berbagai atraksi yang disajikan untuk para wisatawan hingga penutupan acara pada Minggu (25/8/2024).

Leave a comment