Bandara di Jepang Ditutup Dua Jam setelah Dua Gunting Hilang dari Toko
TEMPO.CO, Jakarta – Ratusan penerbangan di Bandara New Chitose di Hokkaido, Jepang, terganggu pada Sabtu, 17 Agustus 2024, setelah gunting hilang. Bandara tersebut merupakan yang tersibuk kedua di Jepang menurut statistik tahun lalu. Tahun lalu sebanyak 15 juta penumpang datang dan pergi di bandara itu.
Menurut laporan NHK, pemeriksaan keamanan ditangguhkan selama sekitar dua jam setelah gunting hilang dari sebuah toko di ruang tunggu keberangkatan. Dalam sebuah posting di X, maskapai penerbangan Jepang ANA mengumumkan kepada pelanggan bahwa penerbangan dapat tiba-tiba tertunda karena pemeriksaan keamanan di bandara.
Penumpang yang telah melewati pemeriksaan keamanan harus mengulang pemeriksaan lagi untuk memastikan tidak ada gunting terbawa dalam penerbangan. Hal itu menyebabkan antrean panjang, menurut laporan BBC.
Baik NHK maupun BBC melaporkan bahwa 36 penerbangan dibatalkan dan 201 ditunda akibat penutupan itu. Kekacauan itu diperparah karena banyak pelancong terbang pulang setelah Obon, hari libur Jepang.
Gunting Ditemukan
Dua hari setelah insiden tersebut, Bandara Hokkaido mengumumkan bahwa gunting tersebut telah ditemukan di toko yang sama tempat gunting tersebut hilang, menurut surat kabar nasional Nikkan Sports.
Menurut NHK, operator bandara menunda pengumuman tersebut karena butuh waktu untuk memastikan bahwa gunting yang ditemukan memang gunting yang sama.
“Kami menyadari bahwa hal ini terjadi sebagai akibat dari sistem penyimpanan dan manajemen yang tidak memadai di toko tersebut,” kata Bandara Hokkaido. “Kami menyadari bahwa ini juga merupakan insiden yang dapat dikaitkan dengan pembajakan atau terorisme, dan sekali lagi akan bekerja untuk memastikan kesadaran manajemen yang menyeluruh.”
Laporan BBC menambahkan bahwa Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata telah meminta Bandara Hokkaido untuk menyelidiki penyebabnya.
Keamanan Ketat
Kendati ada gangguan, sejumlah pengguna media sosial memuji penanganan situasi oleh bandara yang menerapkan langkah-langkah keselamatan penerbangan. Skitar 30 penumpang yang terdampak terpaksa menginap di bandara karena gangguan penerbangan. Untuk mengakomodasi mereka, bandara dilaporkan menyediakan kantong tidur dan matras di lantai empat terminal, menurut Dimsum Daily.
Pilihan Editor: Bolehkah Minta Ganti Tempat Duduk Pesawat di Tengah Penerbangan?