Tangisan Keluarga Iringi Proses Kremasi Jasad Eks Bupati Jembrana dan Istri
DENPASAR, KOMPAS.com – Jenazah Mantan Bupati Kabupaten Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64), dikremasi di Krematorium Kerta Semadi di Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (15/8/2024) pukul 10.30 Wita.
Pantauan Kompas.com, para pelayat yang mengenakan pakaian adat Bali mulai datang sedih berganti ke krematorium sejak pukul 08.00 Wita.
Selain para pelayat, tiga anak Bagus Ardana yang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan serta tiga orang cucunya juga tampak hadir di krematorium.
Baca juga: Abu Jenazah Eks Bupati Jembrana dan Istri Akan Diupacarakan Sesuai Agama Hindu di Buleleng
Sebelum jenazah pasangan lansia itu dikremasi, keluarga terlebih dahulu melaksanakan sembayang secara agama Hindu.
Suasana haru mulai terasa saat peti jenazah dimasukkan ke dalam tempat pembakaran. Keluarga yang mengikuti prosesi kremasi tersebut tampak sambil menyeka air mata yang terus meleleh.
“Untuk prosesi hari ini sesuai petunjuk (tokoh agama) cukup sampai dengan pelaksanaan kremasi atau artinya (dalam istilah Bali) Mekinsan di Geni,” kata adik Bagus Ardana, Ida Bagus Lilik Sudirga kepada wartawan di krematorium, Kamis.
Ia mengatakan, abu jenazah pasangan suami ini nantinya akan di bawa ke kampungan halaman di Buleleng untuk diproses secara adat Bali dan dilarung.
Kemudian, keluarga juga berencana melakukan prosesi ngaben tahun 2025 mendatang.
Lilik mengaku keluarga belum menerima hasil otopsi baik dari rumah sakit dan kepolisian. Dia berharap polisi segera mendapat titik terang terkait penyebab kematian kakak dan iparnya.
“Intinya kami dari pihak keluarga sudah mengikhlaskan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Warga di Jalan Gurita IV, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, dihebohkan dengan penemuan jenazah pasangan lanjut usia di dalam rumah, pada pada Kamis (8/8/2024) sekitar pukul 18.35 Wita.
Belakangan diketahui, pasangan lansia tersebut diketahui Bupati Jembrana dua periode (1980-1985 dan 1985-1990), Ida Bagus Ardana (84), dan istrinya, AA Sri Wulan Trisna (66).
Jasad pasangan suami istri tersebut ditemukan di dalam rumah dengan posisi terpisah.
Jenazah laki-laki ditemukan tergeletak di dekat pintu dapur. Sementara istrinya ditemukan terlentang di atas tempat tidur. Kedua jenasah sudah mengeluarkan bau tak sedap dan dalam kondisi membusuk.
Baca juga: [POPULER REGIONAL] Mengungkap Fakta Kematian Mantan Bupati Jembrana | Komentar Luhut soal Mundurnya Airlangga
Speasialis forensik RSUP Prof IGNG Ngoerah Hengky mengatakan kedua korban diperkirakan sudah meninggal sekitar 72 sampai 96 jam atau pada Senin (5/8/2024), sebelum dilakukan pemeriksaan.
Hanya saja, Hengky belum bisa memastikan siapa yang tewas lebih dulu di antara suami dan istri tersebut.
“(Perkiraan kematian) sampai saat ini diperkirakan 72 sampai 96 jam sebelum pemeriksaan. (Kondisi jenazah) sudah membusuk,” kata dia kepada wartawan di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar, pada Jumat (9/8/2024).