Informasi Terpercaya Masa Kini

Jokowi Lupa Sosok Joni Bocah Pemanjat Tiang yang Minta Jadi TNI,Kini Serahkan ke Panglima

0 7

TRIBUNJATIM.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal viralnya Joni yang gagal masuk TNI.

Diketahui, Joni yang bernama lengkap Yohanes Gama Marchal Lau sempat menagih janji Jokowi yang akan memasukkannya menjadi anggota TNI.

Memang sosok Joni pada tahun 2018 sempat viral karena aksi heroiknya panjat tiang dan betulkan bendera agar bisa berkibar di NTT.

Saat itu usianya masih 13 tahun.

Baca juga: Sosok Komandan Korem yang Bina Joni, Wujudkan Janji Jokowi agar Bocah Pemanjat Tiang Lolos TNI

Joni lalu mendapatkan pujian banyak orang hingga diundang ke Istana.

Saat itu Presiden menanyakan cita-cita Joni di Istana, yang kemudian dijawab Joni ingin menjadi tentara.

Presiden kemudian menjanjikan Joni masuk TNI.

Menurut Presiden mengenai gagalnya Joni masuk TNI serahkan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subianto.

Pasalnya kata Jokowi seleksi masuk TNI memiliki aturan.

“Ya semua ada aturannya lah. Serahkan ke Panglima,” kata Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu, (14/8/2024).

Awalnya Jokowi lupa mengenai siapa Joni pemanjat tiang bendera yang dimaksud.

Namun setelah dijelaskan Jokowi mengingatnya.

“Joni tu siapa? Bendera dipanjat maksudnya?,” tanya Jokowi.

Sebelumnya Joni, bocah yang viral pada tahun 2018 karena memanjat tiang bendera, mengaku tak lolos tes masuk TNI Angkatan Darat (AD).

Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengundangnya ke Istana Negara dan menjanjikan diterima sebagai anggota TNI.

Tidak lolosnya Joni lantaran tinggi badan tidak memenuhi syarat sebagai prajurit TNI daerah tertinggal.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI Angkatan Darat (AD), Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi, mengatakan tinggi badan Joni hanya 155,8 cm atau di bawah syarat minimal untuk mendaftar TNI.

“Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 cm untuk daerah tertinggal,” ucapnya, Senin (5/8/2024).

Kini, setelah video pengakuan tak lulus tes TNI AD viral, Joni kembali dipanggil untuk mengikuti tes.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana, Kolonel Infantri Agung Udayana, menyatakan telah menghubungi Mabes TNI AD agar memberi Joni kesempatan untuk tes lagi.

Menurutnya, Joni sempat mendapat penghargaan dari Panglima TNI serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atas aksi heroiknya tahun 2018.

Sementara itu ada sosok yang membina Joni agar lolos TNI.

Simak sosok Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes Komandan Korem 161/Wira Sakti yang siap membina Joni bocah pemanjat tiang bendera agar bisa lolos TNI.

Nama Komandan Korem itu mulai dikenal sejak dirinya menyebut akan mempersiapkan Joni lulus seleksi TNI.

Dirinya menyebut, akan mempersiapkan di tempat Joni mendaftar.

Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menyebut salah satu masalah dihadapi Joni ialah tinggi badan.

Baca juga: Joni Sedih Tak Lulus Seleksi TNI Padahal Itu Cita-citanya, Dulu Viral Gegara Panjat Tiang Bendera

Tinggi badan Joni hanya 155,8 sentimeter, sementara untuk lolos menjadi TNI tinggi badan harus 163 sentimeter.

“Saya akan bina dia, saya akan mempersiapkan dia nanti,” ujarnya, Rabu (7/8/2024).

Jika ia tak lolos mendaftar di Bintara, maka ia akan disiapkan mengikuti tes di Universitas Pertahanan.

Ia bisa mengikuti tes jalur khusus untuk kejuruan atau keahlian pada akhir Agustus 2024.

Joni pun mengaku akan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk TNI berikutnya di Unhan.

Perjalanan Karir

Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes lahir di Bobonaro, Timor Timur (saat ini negara Timor Leste), pada tanggal 18 Juli 1967.

Ia menempuh pendidikan di SD Negeri Bobonaro (1982), SMP Negeri Maliana (1985), dan SMA Negeri Dili (1988).

Brigjen Nunes juga telah merampungkan pendidikan tinggi di S1 STIE AMA Salatiga (2013) dan S2 STIEPARI Semarang (2021).

Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes adalah lulusan Akademi Miltier (Akmil) tahun 1991.

Sederet pendidikan kemiliteran yang pernah ditempuhnya antara lain adalah Sesarcabif, Selapa Infanteri (1999), Seskoad (2008), Susdandim (2010), Sesko TNI (2014), dan Lemhannas RI (2017).

Karier Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes telah malang melintang di dalam kemiliteran tanah air.

Berbagai jabatan strategis di TNI AD sudah pernah diembannya.

Joao tercatat pernah menjabat sebagai Danton Yonif 327/Brajawijaya, Pasi I/Lidik Yonif 327/Brajawijaya, dan Dankipan B Yonif 327/Brajawijaya.

Selain itu, ia juga sempat menduduki posisi sebagai Guru Militer Pusdikif (2000—2008), Dansatdik Susjurbata Pusdikif (2008—2009), dan Pabandyalat Kodam IV/Diponegoro (2009—2010).

Karier Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes makin moncer setelah didapuk menjadi Dandim 0714/Salatiga pada tahun 2010.

Pada tahun 2013, ia ditunjuk menjadi Kasi Ops Korem 072/Pamungkas.

Setelah itu, Joao dimutasi sebagai Kasi Ops Korem 091/Aji Surya Natakesuma pada tahun 2015.

Satu tahun kemudian, Joao Xavier dipercaya untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kajasdam VI/Mulawarman.

Pada 2019, Joao kemudian damanahkan menjadi Sahli Pangdam VI/Mulawarman Bid. Ideologi.

Lalu, Brigjen Joao ditugaskan untuk menduduki posisi sebagai Danrindam IX/Udayana pada tahun 2020.

Pada 2021 ia dimutasi menjadi Pamen Ahli Bid. Jemen Sishanneg Sahli Pangdam XVII/Cenderawasih.

Barulah di tahun 2024 Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes diangkat sebagai Danrem 161/Wira Sakti.

Biodata

Nama: Joao Xavier Barreto Nunes

Tempat dan tanggal lahir: Bobonaro, Timor Portugis, 18 Juli 1967

Agama:

Pekerjaan: Pati TNI AD

Istri:

Anak:

Lulusan Akmil: 1991

Minta Bantuan Jokowi

Ingat Yohanes Gama Marchal Lau atau Joni? Ia pernah viral tahun 2018.

Saat itu, Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI.

Ia nekat memanjat tiang bendera setinggi 15 meter untuk membetulkan tali yang tersangkut di atas tiang.

Padahal Joni kala itu adalah bocah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Setelah videonya viral, Presiden Jokowi kemudian memanggil Joni ke Istana.

Kini Joni telah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Atambua

Ia pun membulatkan tekadnya menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Joni mendaftar di jalur Bintara TNI.

Namun keinginannya menjadi anggota TNI harus kandas di tengah jalan.

Setelah gagal menjadi anggota TNI, Joni kemudian menagih janji ke Presiden Jokowi.

Kala itu, Jokowi berjanji bakal mempermudah Joni saat dia membulatkan tekad jadi abdi negara.

“Pengen jadi tentara? Ya sudah nanti langsung daftar ke Panglima, langsung diterima kamu, sudah ya,” kata Jokowi ketika itu.

Melalui video singkat, bocah yang sempat viral itu pun menagih janji Presiden. 

Dalam video yang beredar. Joni bercerita jika dirinya gagal meski baru satu kali menempuh proses seleksi.

Dia dinyatakan gagal dan diminta untuk mencoba peruntungan di tahun depan.

Kegagalannya pun membuat Joni kecewa.

“Tahun 2024 saya mengikuti tes (TNI), saya gagal,” ujar Joni dikutip TribunTrends, Selasa, (6/8/2024).

“Saya gagal di awal validasi. Saya tidak lulus saat validasi awal,” jelasnya lagi.

Secara terang-terangan, Joni meminta bantuan hingga menyebut jajaran petinggi TNI, Panglima TNI, hingga Presiden Jokowi.

“Saya mohon bantuan kepada bapak Presiden bersama bapak Panglima dan juga jajarannya.

Saya mohon bantuan untuk meluluskan saya menjadi anggota TNI, sekian dan terima kasih,” terangnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dan di Tribunnews.com

Leave a comment