Fakta untuk Warganet Malaysia yang Nyiyir ke RI: India 1,4 Miliar Penduduk, 0 Medali Emas
REPUBLIKA.CO.ID, Belakangan terjadi polemik menyusul cuitan salah satu warganet Malaysia yang menyindir Indonesia terkait perolehan medali di Olimpiade Paris 2024. Warganet itu menimpali cuitan salah satu akun parodi presiden Korea Utara Kim Jong-un, @unmagnetism, yang meminta pengikut menyebut negara yang belum mendapatkan medali emas Olimpiade Paris dan seharusnya malu.
Seperti terpantik dengan cuitan @unmagnetism, warganet Malaysia itu mengatakan, “Lagi malu ada 275 juta penduduk tapi ada dua emas je (saja). Betul-betul tak pandai cari talent (bakat) ke apa?”
Sontak cuitan warganet Malaysia itu memantik kegaduhan di X pada Ahad (11/8/2024) lalu. Ramai-ramai warganet Indonesia menggeruduk akun warganet Malaysia tadi seraya mengingatkan bahwa, selama 70 tahun Malaysia merdeka, belum sekalipun negara jiran itu meraih emas di olimpiade.
Membandingkan rasio jumlah penduduk dengan raihan medali di olimpiade memang kurang tepat. Negara dengan populasi besar tidak lantas meraih banyak medali (khususnya emas) di olimpiade, begitu juga sebaliknya.
India menjadi fakta paling aktual merujuk raihan medali mereka di Olimpiade Paris 2024. Dengan jumlah total penduduk mencapai 1,4 miliar, India hanya bisa membawa pulang satu perak dan lima perunggu dari Paris.
Dikutip dari Times of India, Senin (12/8/2024), capaian prestasi kontingen India tidak sesuai ekspektasi merujuk pada olimpiade sebelumnya di Tokyo 2020. Di Paris, India menduduki peringkat 71 dari 84 negara di klasemen akhir medali, di bawah negara seperti Hong Kong, Taiwan, Korea Utara, Kuba, atau bahkan Saint Lucia yang total penduduknya hanya 180 ribu jiwa.
India harus menunggu hingga hari ke-13 Olimpiade Paris sebelum meraih perak dari atlet lempar lembing Neeraj Chopra. Raihan di Paris bisa dibilang sebagai kemunduran dari Tokyo 2020, di mana India meraih tujuh medali termasuk satu emas.
Dalam tiga dekade terakhir, India baru mampu meraih dua emas, yakni dari cabang menembak putra di Beijing 2008 dan lempar lembing Tokyo. Sebelum Olimpiade Tokyo, India meraih total 28 medali dari 36 kali olimpade, atau sama dengan raihan medali perenang AS, Michael Phelps.
Kepada Independent, seorang ahli dan mantan olimpian menerangkan, tidak ada cara instan bagi India agar bisa meraih emas di Los Angeles 2028. Kemiskinan dan isu malnutrisi yang meluas masih menjadi masalah utama yang mencegah jutaan remaja di India menemui potensi olahraga mereka. Selain itu, masalah kronis minimnya investasi di bidang olahraga di India juga dinilai sebagai biang keladi masalah.
Penambahan investasi di level akar rumput, menurut mantan olimpian Dipa Karmakar sangat diperlukan. Para atlet, menurutnya, butuh disediakan sumber daya yang tepat untuk pelatihan jangka panjang, bukan hanya untuk beberapa bulan menjelang suatu kompetisi.
“Simone Biles menarik diri dari babak final di Tokyo karena masalah kesehatan mental namun dia tetap bisa konsisten selama tiga tahun setelahnya. Di sini, para atlet diberikan sumber daya untuk tiga atau empat bulan sebelum mereka menjalani kualifikasi menuju olimpiade,” kata Karmakar, atlet senam India yang pernah berlaga di Olimpiade Rio 2016.
“Jika atlet kami mendapatkan sumber daya satu atau dua tahun sebelum olimpiade, peluang meraih medali akan bertambah,” kata Karmakar, menambahkan.
Pemenang hadiah Nobel, Abhijit Banerjee dan Esther Duflo menyoroti tingginya kasus malnutrisi di India sebagai kontribusi signifikan atas jebloknya prestasi India di olimpade. Mereka pun mendesak pemerintah menyediakan investasi di sektor kesehatan secara lebih baik.
“Tentu India adalah negara miski tapi tidak semiskin dulu, dan tidak miskin seperti Kamerun, Etiopia, Ghana, Haiti, Kenya, Mozambique, Nigeria, Tanzania, dan Uganda,” kata dua ekonom itu dalam buku Poor Economics.
Namun, menurut Ranojoy Sen, peneliti senior di Universitas Nasional Singapura, belakangan mulai ada pertumbuhan investasi di sektor olahraga. Contohnya program Play India yang diluncurkan oleh pemerintahan Narendra Modi pada 2017.
“Anggaran secara keseluruhan untuk Kementerian Olahraga meningkat menjadi 34,4 miliar rupee pada tahun ini dari 33,9 miliar rupee dari tahun finansial sebelumnya,” kata Sen.
“Saya pikir investasi di bidang olahraga oleh pemerintah India lebih besar dari kebanyak negara berkembang, tapi anggaran sebesar itu juga diperuntukkan untuk populasi yang lebih besar pula.”