Informasi Terpercaya Masa Kini

Penampakan Kain Kafan dan Bumbu Mayit untuk Sumpah Pocong Iptu Rudiana dan Saka Tatal Hari Ini

0 40

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON – Dua kain kafan yang bakal digunakan untuk sumpah pocong oleh Saka Tatal dan Iptu Rudiana di Padepokan Agung Amparan Jati sudah siap digunakan.

Pantauan Tribun di lokasi, kain kafan itu sudah tergeletak di atas karpet yang berada di halaman depan padepokan.

Terlihat ada tiga lapis kain tersebut.

Kain itu dibagi menjadi dua bagian, satu untuk Saka Tatal dan Iptu Rudiana.

Di dalam kain kafan itu terdapat berbagai jenis bunga 7 rupa, minyak wangi, bedak dan lainnya.

Hal itu sejalan dengan apa yang dikatakan Pimpinan Padepokan Agung Amparan Jati, Raden Gilap Sugiono, di mana mereka sudah menyiapkan segala macam bumbu mayit menjelang sumpah pocong tersebut.

Sanusi, selaku asisten pimpinan Padepokan Agung Amparan Jati mengatakan, ada berbagai tahapan dalam melakukan aksi sumpah pocong.

Salah satunya, memastikan kembali kepada calon yang akan disumpah bahwa aksi tetap bersedia diambil sumpah..

“Ya nanti ketika Saka Tatal atau Rudiana datang, kita akan tanyakan lagi benar bersedia kah menjalani sumpah pocong,” ujar Sanusi, Jumat (9/8/2024).

Baca juga: Saka Tatal dan Iptu Rudiana Bakal Sumpah Pocong, Hari Ini, Raden Gilap Jelaskan Efek Dahsyatnya

Dari ritual sumpah pocong yang biasa dilakukannya, memandikan orang yang akan disumpah juga menjadi tahapan lain.

Setelah itu, objek akan diminta berbaring selama satu jam untuk bersumpah.

“Namun nanti dikembalikan lagi, bersedia tidak kalau dimandikan dulu, yang jelas prosesi sumpah pocong berlangsung kurang lebih satu jam,” ucapnya.

Seperti diketahui, Padepokan Agung Amparan Jati Cirebon telah siap melaksanakan sumpah pocong yang akan digelar, pada Jumat (9/8/2024) siang ini.

Sumpah pocong ini akan melibatkan Iptu Rudiana dan Saka Tatal, dua sosok yang terkait dengan kasus Vina Cirebon.

Pimpinan Padepokan Agung Amparan Jati, Raden Gilap Sugiono mengungkapkan, bahwa persiapan telah dilakukan secara matang, termasuk menyiapkan bumbu mayit yang meliputi kain kafan dan perlengkapan lainnya.

Ya, memang bahwa kemarin ada tim kuasa hukum Saka Tatal yang diwakili Bu Titin Prialianti.”

“Mereka meminta kepada saya untuk mempersiapkan sumpah pocong,” ujar Raden Gilap Sugiono.

Raden Gilap mengatakan, bahwa pelaksanaan sumpah pocong ini tidak dianggap istimewa di Padepokan Agung Amparan Jati yang berada di Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, mengingat tradisi tersebut sudah sering dilakukan di sana.

Namun, yang menjadi perhatian adalah dampak atau “tulah” dari sumpah pocong bagi mereka yang berbohong.

“Sumpah pocongnya dilakukan biasa saja, tapi tulahnya Insya Allah azabnya terlalu pedih oleh Allah SWT sesegera mungkin,” ucapnya.

Meskipun begitu, pelaksanaan sumpah pocong tetap akan berlangsung meskipun salah satu pihak tidak hadir.

“Kalaupun memang besok Iptu Rudiana tidak hadir, pelaksanaan sumpah pocong tetap dilaksanakan.”

“Tapi memang seharusnya ada dua objek itu, ada Pak Rudiana dan Saka Tatal.”

“Akan tetapi, kalau salah satu tidak hadir tetap kita laksanakan.”

“Nanti yang disumpah hanya Saka Tatal,” jelas dia.

Seperti diketahui, sumpah pocong ini menjadi perhatian khusus masyarakat Cirebon, mengingat keterlibatan kedua pihak dalam kasus Vina yang hingga kini masih menjadi sorotan publik.

Diberitakan sebelumnya, Saka Tatal, mantan terpidana dalam kasus Vina Cirebon, menantang Iptu Rudiana untuk melakukan sumpah pocong guna membuktikan kebenaran atas tuduhan penganiayaan dan rekayasa kasus yang menjeratnya.

Tantangan ini disampaikan oleh salah satu kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti, yang mengungkapkan bahwa sumpah pocong tersebut akan dilakukan pada Jumat ini di Cirebon.

“Sumpah pocong ini diungkapkan Pak Rudiana dalam jumpa pers, namun Pak Rudiana menyatakan bahwa sumpah pocong yang dimaksud adalah untuk memastikan bahwa benar Eki adalah anaknya yang meninggal.”

“Sementara itu, Saka Tatal ingin sumpah pocong dilakukan terkait penyiksaan dan pembuktian bahwa dia bukan pelaku pembunuhan dan pemerkosaan dalam kasus ini,” ujar Titin, Rabu (7/8/2024).

Menurut Titin, Saka Tatal akan menyakinkan bahwa dia dianiaya saat berada di Polres Cirebon Kota dan tidak terlibat dalam pembunuhan seperti yang diputuskan oleh pengadilan.

Dia juga menuduh bahwa kasus ini direkayasa sehingga menyebabkan vonis terhadap delapan terpidana.

“Kita menyamakan persepsi sumpah pocongnya.’

“Saka akan meyakinkan bahwa dia dianiaya dan tidak terlibat dalam perkara pembunuhan seperti yang tertuang dalam putusan.”

“Ini semua rekayasa. Jadi, Pak Rudiana harus menyamakan materi sumpah pocongnya, yaitu tidak merekayasa, melakukan penganiayaan dan vonis jatuhnya delapan terpidana ini adalah akibat rekayasa tersebut,” ucapnya.

Titin juga menjelaskan, bahwa hari ini dirinya berada di Cirebon untuk mencari kiai atau ustad yang bersedia melakukan sumpah pocong serta menentukan lokasi pelaksanaannya, yang kemungkinan akan dilakukan sesudah salat Jumat.

“Saka Tatal pasti akan hadir pada sumpah pocong tersebut.”

“Undangan kepada Pak Rudiana sudah diserahkan ke kuasa hukumnya karena kita kesulitan mencari Pak Rudiana.”

“Jika Pak Rudiana tidak hadir, maka sumpah pocong Saka Tatal akan tetap dilakukan untuk mempertegas apakah terjadi penganiayaan dan rekayasa dalam kasus ini,” jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Vina dan Eki Cirebon kembali memanas dengan munculnya tantangan sumpah pocong antara Iptu Rudiana dan Saka Tatal.

Tantangan ini disampaikan oleh kuasa hukum Saka Tatal, Farhat Abbas, melalui keterangan resminya yang diterima Tribun, pada Selasa (6/8/2024) pagi.

“Ya, kemarin kami resmi mengirim surat kepada Rudiana mengenai tantangan untuk sumpah pocong karena Rudiana siap untuk sumpah pocong tidak merekayasa, tidak ada pemukulan, ataupun inisiatif penyelidikan sendiri,” ujar Farhat.

Farhat mengatakan, sumpah pocong ini penting untuk membuktikan kebenaran di hadapan publik.

“Apabila dia berbohong, tidak akan diberikan kesembuhan penyakit dan kehidupan atas kebohongan-kebohongan itu,” ucapnya.

Menurut Farhat, Saka Tatal juga siap untuk melakukan sumpah pocong.

“Saka siap sumpah pocong, karena semua orang tahu kalau Saka ini tidak berbohong dan bukan pembunuhnya,” jelas dia.

Saat ini, Saka Tatal sedang menunggu pengumuman peninjauan kembali (PK) kasusnya.

Namun, tantangan sumpah pocong yang diajukan oleh Rudiana menjadi perhatian publik.

“Rudiana bersama pengacaranya segera membuktikan keberaniannya yang menantang sumpah pocong,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Iptu Rudiana, ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eki, menyatakan kesiapannya untuk menjalani sumpah pocong terkait kematian anaknya dalam kasus tragis yang terjadi pada tahun 2016 lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Iptu Rudiana dalam konferensi pers bersama pengacara kondang Hotman Paris di salah satu keraton di Kota Cirebon, Selasa (30/7/2024) sore.

Dalam kesempatan tersebut, Rudiana menegaskan bahwa ia siap bersumpah apapun, termasuk sumpah pocong, untuk membuktikan bahwa Eki benar-benar meninggal dalam insiden di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon.

“Soal Eki infonya masih hidup, saya sumpah pocong mau, sumpah apapun mau, artinya yang meninggal dan anak saya,” ujar Rudiana.

Lebih lanjut, Iptu Rudiana mengungkapkan kesedihan dan kesetiaannya pada kebenaran mengenai nasib anaknya.

“Anak yang saya didik dari kecil, yang saya rawat dari kecil, Muhammad Rizky Rudiana.”

“Demi Allah, 7 turunan saya mati semua bang kalau saya bohong,” ucapnya.

Mengenai kemungkinan pembongkaran makam Eki untuk keperluan penyidikan lebih lanjut, Rudiana mengaku akan menyesuaikan meskipun merasa sangat berat hati.

“Kalau (makam Eki) dibongkar lagi buat penyidikan, walaupun saya sangat berat (makam) anak saya dibongkar lagi, buat anak saya tidak tenang, mungkin saya menyesuaikan,” jelas dia, dengan suara bergetar.

Pernyataan Rudiana ini sekaligus menegaskan keyakinannya bahwa anaknya, Muhammad Rizky Rudiana, benar-benar menjadi korban dalam peristiwa tragis tersebut.

“Namun, seperti yang saya sampaikan bahwa yang meninggal itu anak saya, Muhammad Rizky Rudiana.”

“Kalau buat penyidikan (bongkar makam Eki), silakan,” katanya.

Seperti diketahui, teka-teki penyebab kematian Vina dan Eki Cirebon masih terus jadi perbincangan hangat di kalangan publik.

Kasus kematian Vina dan Eki Cirebon yang terjadi pada 2016 silam itu seolah masih belum menemui titik terang tentang penyebab yang sebenarnya.

Bahkan, sempat muncul isu yang beredar di tengah masyarakat yang menyebut jika Eki dikabarkan masih hidup.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

Leave a comment