Ini Dia Top 10 Perusahaan Baterai Li-ion Milik Para Miliarder Dunia
Bisnis.com, JAKARTA — Baterai anoda lithium-ion (Li-ion) begitu banyak digunakan dan ternyata sangat penting baik dalam penggunaan gadget sampai untuk energi terbarukan.
Seiring dengan kemajuan menuju masa depan yang berkelanjutan, permintaan akan perusahaan baterai lithium meningkat dan tumbuh dengan cepat, membuat perusahaan-perusahaan baterai juga bertumbuh pesat.
Baterai lithium ini kerap memberi daya pada gadget seperti laptop, ponsel, kendaraan listrik, sistem penyimpanan energi, dan aplikasi lainnya.
Baca Juga : Menakar Prospek Pasar Baterai Nikel RI di Tengah Dominasi Investasi China
Mengutip Ufine Battery, ini 10 perusahaan baterai lithium teratas, dari sisi teknologi kerja, proses produksi, jenis baterai lithium, dan kontribusinya terhadap industri: 1. CATL
Contemporary Amperex Technology (CATL) adalah perusahaan asal China yang berdiri pada 2011 dan mendapat banyak perhatian di industri ini.
Perusahaan ini didirikan oleh Robin Zeng, salah satu miliarder China dengan kekayaan mencapai US$25,1 miliar. Dia membuat perusahaannya menjadi satu pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.
Baca Juga : : BYD Beri Sinyal akan Produksi Baterai Mobil Listrik di Indonesia
Melansor Forbes, Zeng meraih gelar Ph.D. dari Institut Fisika di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.
CATL, yang terdaftar di Bursa Efek Shenzhen pada tahun 2018, memasok baterai ke produsen mobil seperti BMW, Volkswagen, dan Geely.
Baca Juga : : Top 5 News Bisnisindonesia.id: Resep Cuan hingga Jawara Pasar Baterai EV Dunia
Sebagai perusahaan baterai li-ion nomor satu, CATL memproduksi lebih dari 100 GWh setiap tahunnya dengan 30.000 karyawannya. Baterai terlaris perusahaan ini adalah NCMA (Nicka Cobalt Manganese Acid Lithium).
Baterai ini paling cocok untuk kendaraan listrik karena memiliki retensi kapasitas hingga 95%, kegunaan yang tahan lama, dan fitur keselamatan.
Perusahaan ini juga memproduksi baterai selain kendaraan listrik, seperti solusi energi stasioner, sistem penyimpanan terbarukan, dan solusi penyimpanan di jaringan listrik.
2. LG Chem
Perusahaan kedua adalah LG Chem asal Korea Selatan, perusahaan pertama yang membuat baterai litium pada 1999 dan berhasil memasangnya di General Motors.
Perusahaan ini didirikan oleh Keluarga Koo yang memiliki kekayaan US$8,7 miliar. Tak lama setelah berdiri, perusahaan ini mulai dikenal sebagai perusahaan baterai litium paling andal, yang memasok baterainya ke Volvo, Jaguar, Porsche, Audi, Renault, dan Tesla.
LG Chem telah mendirikan unit produksi di China, Polandia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Tujuan utama perusahaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan baterai litium yang terus meningkat untuk kendaraan listrik di pasar-pasar ini.
LG Chem juga menjadi perusahaan yang banyak berinvestasi dalam Penelitian dan Pengembangan untuk memproduksi baterai berteknologi canggih serta menggunakan metode unik dalam pembuatan baterai li-ion.
3. Panasonic
Panasonic adalah perusahaan Jepang yang saat ini memproduksi sel baterai lithium-ion untuk beberapa aplikasi seperti kendaraan listrik (EV), kendaraan listrik hibrida (PHEV), kendaraan listrik hibrida (HEV), dan sistem penyimpanan energi (ESS).
Perusahaan ini didirikan oleh Kōnosuke Matsushita yang lahir pada 27 November 1894, dan wafat pada 27 April 1989. Dia dikenal sebagai “God of Management”.
Sebagai salah satu perusahaan baterai lithium terbesar di dunia, Panasonic menggunakan elektroda positif NCA yang unik dan sistem Manajemen baterai yang kompleks.
Tesla, yang dikenal dengan kendaraan listriknya, juga memiliki kemitraan yang signifikan dengan perusahaan baterai li-ion Panasonic untuk seri kendaraan listriknya (EV), termasuk Model S, Model 3, Model X, dan Model Y, serta produk penyimpanan energi Tesla Powerwall dan Powerpack melalui kolaborasi di Gigafactory Nevada (Gigafactory 1).
4. Tesla
Perusahaan ini merupakan perusahaan kendaraan listrik tetapi juga memiliki reputasi sebagai salah satu perusahaan baterai litium terkemuka.
Perusahaan ini didirikan pada 2003 tak hanya oleh orang terkaya dunia,Elon Musk, tapi juga oleh pengusaha Amerika Martin Eberhard dan Marc Tarpenning dan diberi nama sesuai nama penemu Serbia-Amerika Nikola Tesla. Perusahaan ini dengan cepat menjadi salah satu merek mobil paling dikenal di dunia.
Di bawah kepemimpinan Elon Musk, perusahaan ini merevolusi teknologi penyimpanan energi untuk masa depan energi yang berkelanjutan.
Tesla saat ini membuat tiga produk penyimpanan energi terbaik selain baterai litium untuk kendaraan listrik. Produk-produk tersebut adalah powerwall untuk penyimpanan energi perumahan, powerpack untuk peralatan komersial dan industri, dan megapack yang cocok untuk proyek skala jaringan.
5. Samsung SDI
Anak perusahaan Samsung Groups, Samsung SDI Co. Ltd adalah perusahaan baterai li-ion Korea Selatan yang berdiri sebagai pemain utama dalam pembuatan baterai litium-ion dan solusi penyimpanan energi.
Samsung sendiri didirikan oleh Lee Byung Chul yang keluarganya kini memiliki kekayaan sekitar US$4 miliar.
Tahun lalu, perusahaan ini mencapai penjualan menembus rekor karena meningkatnya permintaan di sektor baterai otomotif. Kini, perusahaan ini optimis dapat mencapai statistik yang sama pada 2024.
Untuk tujuan ini, Samsung SDI tengah menggarap teknologi Samsung Battery Box SBB dan LFP (lithium Iron Phosphate) untuk memberi tantangan berat bagi perusahaan baterai litium di seluruh dunia.
6. BYD Co. Ltd
BYD Company Limited adalah perusahaan multinasional China yang berkantor pusat di Shenzhen.
Didirikan pada 1995 oleh Wang Chuanfu, kini pengusaha tersebut sudah memiliki kekayaan mencaoai US$17 miliar.
BYD telah menjadi salah satu perusahaan baterai litium terbesar di dunia dan produsen kendaraan listrik (EV), baterai isi ulang, dan produk fotovoltaik. BYD adalah produsen baterai litium yang dapat digunakan untuk kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi.
Perusahaan ini memproduksi baterai LiFePO4 (lithium iron phosphate) yang terbaik untuk masa pakai yang lama, pengisian daya yang cepat, dan keamanan yang lebih baik.
BYD juga menjadi perusahaan baterai li-ion yang menyediakan 2000 siklus pengisian daya dengan waktu pengisian daya yang singkat, yaitu 30 menit.
7. Ufine Battery
Guangdong Ufine New Energy Co., Ltd. adalah produsen baterai asal China, yang berdiri pada 2008 sebagai perusahaan baterai li-ion untuk membuat baterai LiFePo4, baterai polimer litium-ion, baterai 18650, dan baterai litium-ion. Perusahaan ini memiliki dua stasiun, satu di Jiangmen dan yang kedua di Shenzhen.
Ufine Battery dikenal dengan kustomisasinya, yang dapat mendesain baterai dengan berbagai ukuran, voltase, dan kapasitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dan memiliki jumlah pesanan minimum yang kecil, sehingga lebih fleksibel daripada perusahaan lain.
Baterai mereka terutama digunakan dalam peralatan elektronik konsumen, seperti baterai peralatan kecantikan, baterai mainan elektronik, baterai peralatan medis, baterai peralatan suhu rendah, baterai perkakas listrik, dan lainnya.
8. SK Innovation
Perusahaan Korea Selatan ini didirikan pada 1962 dan mendirikan pabrik produksinya di seluruh dunia, terutama di Eropa.
Seperti perusahaan baterai litium lainnya, SK cenderung menghadirkan inovasi pada produksi baterai, khususnya baterai litium-ion.
Battery Innovation Centre (BIC) secara khusus didedikasikan untuk berkolaborasi dengan lembaga riset dan pengembangan akademis dan mitra industri.
SK saat ini memproduksi baterai litium untuk kendaraan listrik (EV) dan sistem penyimpanan energi (ESS), yang paling cocok untuk siklus yang tahan lama dan dalam.
9. Northvolt
Northvolt adalah perusahaan baterai lithium-ion baru yang didirikan pada 2016 dengan target untuk memproduksi baterai berkualitas tinggi dengan bersaing dengan perusahaan baterai lithium terkemuka di pasar.
Perusahaan ini didirikan oleh Peter Carlsson, yang meninggalkan jabatan sebagai CPO dan Kepala Rantai Pasokan di Tesla Motors pada akhir 2015 untuk menjadi seorang pebisnis, penasihat, dan investor malaikat.
Pada tahun 2016, Peter mendirikan Northvolt dengan misi membangun pabrik baterai lithium-ion terbesar di Eropa.
Perusahaan ini memproduksi baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik, baterai kendaraan listrik, sistem penyimpanan energi ESS, dan peralatan komersial.
Perusahaan ini membangun pabrik-pabrik besar untuk produksi sel baterai solid-state dan bertujuan untuk menyediakan baterai berkualitas tinggi di pasar Eropa guna mengurangi ketergantungan pada baterai impor. Pesatnya pertumbuhan perusahaan ini membuatnya dikenal sebagai “Harapan Baterai Eropa”.
10. Evision AESC
Envision AESC didirikan pada 2007 oleh salah satu miliarder asal China Lei Zhang yang memiliki kekayaan US$3 miliar.
Dia mendirikan perusahaan dengan kolaborasi antara Nissan Motors dan NEC Corporation. Perusahaan ini telah membawa banyak inovasi dalam pembuatan baterai lithium-ion untuk meningkatkan kinerja, keandalan, dan keamanan.
Selain itu, perusahaan ini membuat perubahan inovatif, seperti Sistem Manajemen Baterai (BMS), untuk memantau kinerja, kesehatan, dan informasi dasar baterai. Sistem ini juga membantu baterai untuk mendapatkan pengoptimalan yang lebih baik serta pengisian dan pengosongan daya dengan pengoptimalan yang tepat.