Saat Si Raksasa Gulat Kuba Catat Rekor 5 Emas, Taruh Sepatu di Matras…
KOMPAS.com – Mijain Lopez Nunez mencopot sepatu dan meletakkannya di atas matras. Sang raksasa gulat Kuba pensiun di Olimpiade 2024 dengan catatan sejarah 5 emas.
Sejarah baru Olimpiade diciptakan oleh pegulat Kuba, Mijain Lopez. Ia menjadi orang pertama yang mampu meraih lima emas Olimpiade secara beruntun pada nomor olahraga individual yang sama.
Medali emas diraih Lopez dalam lima edisi Olimpiade yang berbeda, yakni Beijing 2008, London 2012, Rio 2016, Tokyo 2020, dan Paris 2024.
Sebelumnya, tak pernah ada atlet yang mampu menyabet lima medali emas dalam nomor perorangan yang sama dalam lima Olimpiade berbeda.
Mijian Lopez sempat berbagi rekor dengan nama-nama semodel Carl Lewis (atletik/lompat tinggi), Michael Phelps (renang/200m gaya ganti), dan Katie Ledecky (renang/800m gaya bebas).
Baca juga: Jadwal Olimpiade 2024: Eko Yuli dan 2 Atlet Panjat Tebing Indonesia Beraksi Hari Ini
Dalam kelompok elite peraih empat medali emas Olimpiade beruntun, ada pula Al Oerter (atletik/lempar cakram), Paul Elvstrom (layar/firefly/finn), dan Vincent Hancok (menembak/skeet).
Kini, Mijian Lopez berada di atas nama-nama itu dengan memenangkan final cabang gulat Greco-Roman 130kg melawan Yasmani Acosta (Chile) 6-0 di Champ-de-Mars Arena, Paris, Selasa (5/8/2024).
Mijian Lopez yang menyandang julukan “Raksasa dari Herradura” bahkan membuat sang lawan Yasmani Acosta begitu terpesona.
“Saya merasakan emosi yang campur aduk,” kata Acosta setelah pertarungan.
“Saya ingin memenangkan emas, tetapi pada saat yang sama, tidak terlalu, karena ini adalah Mijain, seorang legenda dalam gulat dunia,” ucap Acosta dilansir dari situs Olimpiade.
Campur aduk emosi pun dirasakan oleh Mijian Lopez Nunez. Usai memenangi pertarungan melawan Acosta, ia mencopot kedua sepatu dan meletakannya tepat di atas matras.
Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade 2024: Amerika Salip China, Indonesia Ke-69
Aksi itu adalah simbol bahwa karier Mijian Lopez Nunez telah berakhir. Sebuah ujung yang indah mengingat sang raksasa Kuba pensiun di titik tertinggi.
“Saya merasa sedikit sedih,” kata Mijian Lopez Nunez soal momen saat dia melepaskan sepatunya.
“Seolah-olah Anda telah meninggalkan sebagian hidup Anda di sana. Sejak usia yang sangat dini, saya melakukan olahraga ini.”
“Olahraga yang membuat saya dikenal di seluruh dunia. Saya meninggalkan sebuah mimpi di atas matras, namun sebuah mimpi yang akan menginspirasi semua anak muda”.
“Warisan yang ingin saya tinggalkan untuk semua anak muda yang mengikuti saya adalah untuk selalu berjuang demi apa yang ingin mereka capai,” katanya menambahkan.
“Tidak ada tujuan, tidak ada usia, tidak ada tujuan hidup yang tidak dapat dicapai,” ujar Mijian Lopez Nunez yang menutup karier pada usia 41 tahun.