Seminggu Dititipkan di Wensen Daycare,Arif Melihat Kejanggalan Fisik Dialami Anaknya Usia 8 Bulan
WARTAKOTALIVE.COM – Influencer parenting Meita Irianty yang juga pemilik Wensen Daycare ogah minta maaf pada orangtua korban yang sudah dianiaya.
Sikap cuek itu ditunjukkan pada ayah korban, Arief (38).
Tangis Arief tak terbendung saat mengetahui anaknya yang baru berusia 8 bulan menjadi korban Meita.
Arief telah melaporkan kasus penganiayaan anaknya di daycare milik Meita Irianty ke Bareskrim Polri pada Kamis (1/8/2024).
Kaki anaknya yang masih berusia 8 bulan diinjak hingga keseleo.
Kemudian kepala sang anak ditekan ke bawah dan dilempar.
Tak hanya itu, ditemukan pula bercak darah di kuping sang anak.
Arief bercerita awalnya dirinta melihat video yang viral di media sosial pada tanggal 30 Juli 2024.
Dimana, terdapat dua anak yang sedang dianiaya Meita Irianty.
Ternyata salah satu korban yang dianiaya di video tersebut adalah anak Arief.
Padahal, Arief menceritakan setiap hari dirinya bersama sang istri mengantarkan anaknya ke Wensen Daycare dari Senin hingga Jumat.
Tujuannya untuk mendapatkan pendidikan yang baik di tempat penitipan anak tersebut.
“Ternyata saya salah karena setelah video itu anak saya diperlakukan tidak baik mendapatkan penganiayaan,” kata Arief dikutip dari tayangan video Kompas.com, Kamis (1/8/2024).
Kebetulan, kata Arief, saat itu merupakan hari terakhir anaknya dititipkan di Wensen Daycare.
Ia pun mencoba tenang dan mengamankan sang anak di rumahnya.
Arief melihat kondisi anaknya normal sampai melihat video yang terjadi pada bulan lalu itu.
Baca juga: Influencer Parenting Ogah Minta Maaf Usai Aniaya Anak di Daycare, Begini Tampangnya
Istri Arief melihat adanya kejanggalan kondisi yang dialami anaknya.
“Jadi pernah ada suatu ketika kaki anak saya kakinya seperti keselo seperti kesandung kalau berjalan kaki,” ujarnya.
Arief menuturkan anaknya belum bisa berjalan tetapi sudah dapat merangkak dan memegang tembok.
“Tapi hari itu seperti tergantung sebelah, saya tidak tahu kenapa, ada salah satu video kaki anak saya diinjak, kemudian ditemukan bercak darah di kuping anak saya ya di dalam,” tutur Arief sambil menangis.
Saat itu, Arief masih berpikir positif dan menduga bercak darah itu akibat cakaran anaknya.
Pasalnya, sang anak memiliki kebiasaan menggaruk muka.
Namun dugaan Arief ternyata salah setelah melihat video yang viral tersebut.
“Kepala anak saya ditekan ke bawah dan dilempar juga jadi kecurigaan istri saya terbukti bulan lalu anak saya mengalami penganiayaan,” kata Arief.
Arief mengungkapkan dirinya telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Depok pada tanggal 31 Juli 2024.
Kemudian sang anak juga telah dilakukan visum awal. Oleh karena itu, ia memohon kepada pihak yang terkait untuk mengawal proses pelaporan tersebut.
Baca juga: Inilah Profil Influencer Parenting Penganiaya Balita Sekaligus Pemilik Wensen School Daycare Depok
“Jangan dibiarkan ini anak saya masih kecil masih 8 bulan masih tumbuh kembang sudah mendapat penganiayaan seperti ini. Saya enggak tahu nanti ini dapat cedera permanen atau tidak,” kata Arief.
Mengenai kondisi anaknya, Arief melihat sekilas tampak normal karena dirinya belum mendapat hasil rekam medis.
Tetapi, terdapat kelainan bila sang anak merangkak.
“Kalau sekarang enggak gantung tapi kalau secara merangkak beda arahnya. Kalau dia merangak sekarang seperti itu Jadi yang kaki kanan lurus yang kiri miring gitu,” ujar Arief.
Sosok Meita
Selain itu, Arief mengungkapkan sosok pemilik Wensen Daycare Meita Irianty yang cuek saat bertemu orangtua.
Saat itu, ia berpikir pemilik daycare dalam keadaan lelah.
“Pemilik ketemu orang tua itu kalau di luar lewat saja gitu kayak angin lalu gitu. Saya sambil bawa anak saya ini kayak ini kok pemilik gini amat ya udahlah mungkin sedang lelah atau apa,” kata Arief.
“Dia enggak pernah ada interaksi ke kita, Akhirnya saya tahu itu pemilik. Seperti sangin saja gitu lewat gitu aja lihat aja enggak,” sambungnya.
Arief mengaku tahu daycare tersebut dari media sosial. Kemudian lokasi daycare di Harjamukti, Depok itu dekat dengan rumahnya.
Ia juga melihat daycare tersebut memberikan pelatihan motorik yang berguna bagi tumbuh kembang anak.
“Saya titip dari jam 07.15-16.30 WIB, itu jam saya drop sama jam saya pulang, senin sampai Jumat ya,” katanya.
Meita Ogah Minta Maaf
Sementara itu, Meita Irianty diam seribu bahasa ketika dihadirkan di konferensi pers, Kamis (1/8/2024) di Polres Depok.
Bahkan ketika diminta untuk minta maaf pun, Meita Irianty tak bergeming, tetap tutup mulut.
Meita Irianty merupakan pemilik daycare Wensen School Indonesia yang berada di Harjamukti, Depok, Jawa Barat.
Meita alias Tata ini tega menganiaya dua anak yang dititipkan orangtua di daycare miliknya.
Tata sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana menjelaskan, Meita ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya sekira pukul 22.00 WIB.
“Kami sudah memeriksa empat orang saksi tadi, terus kita juga sudah mendapatkan keterangan yang cukup, yang valid, berdasarkan bukti-bukti yang cukup juga maka tadi jam 22.00 WIB kita sudah melakukan penangkapan terhadap yang bersangkutan,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana.
Arya melanjutkan, Tata melakukan tindakan penganiayaan karena khilaf.
Meski begitu, penyidik masih mendalami motif lain yang mendasari Tata melakukan kekerasan.
“Kami akan dalami saat pemeriksaan, termasuk nanti yang bersangkutan akan kami periksa dari psikologinya,” kata Arya.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, terlihat Tata yang mengenakan jilbab abu ini hanya diam ketika ditanyai wartawan.
Tata sama sekali tak membuka mulutnya meski diminta wartawan untuk meminta maaf kepada korban.
“Mbak ada yang mau disampaikan gak?” tanya wartawan.
“Apa sih yang membuat Mbak Tata kesal sampai aniaya korban?” tanya wartawan lagi.
“Ada permohonan maaf gak? Minta maaf mbak minimal,” ucap wartawan.
Namun tetap saja, wanita yang juga merupakan pengusaha skincare ini cuma diam. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini