Informasi Terpercaya Masa Kini

Viral Curhat Mahasiswa Tak Sengaja Tulis Gaji Orangtua Rp 2 M,Anak Petani Panik Pengaruh Biaya UKT

0 9

SRIPOKU.COM – Curhat mahasiswa tak sengaja tulis gaji orangtuanya yang berprofesi sebagai petani Rp 2 miliar viral di sosial media.

Seorang mahasiswa yang diketahui belakangan merupakan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara (USU).

Sontak ia pun panik, mengingat penghasilan serta pekerjaan orangtua kerap digunakan universitas untuk menentukan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan setiap semester.

Umumnya, semakin besar penghasilan orangtua maka UKT yang harus dibayarkan mahasiswa juga semakin tinggi.

Hal inilah membuat si mahasiswa semakin panik. Ia panik lantaran salah tulis jumlah penghasilan orangtuanya yang berprofesi sebagai petani.

Ketika diminta mengisi data keluarga, mahasiswa itu tak sengaja menuliskan jumlah penghasilan ayahnya yakni sebesar Rp 2 miliar.

Kepanikan mahasiswa itu pun viral di media sosial usai diunggah akun instagram @mood.jakarta Senin (29/7/2024).

Dalam unggahan tersebut terlihat mahasiwa tersebut menuliskan beberapa data tentang sang ayah yakni berupa pendidikan terakhir, penghasilan, serta pekerjaan.

Dituliskan dalam data tersebut sang ayah merupakan lulusan SMA/Sederajat dan bekerja sebagai petani.

Namun pada kolom penghasilan mahasiswa tersebut tanpa sengaja menuliskan angka sebesar Rp 2 miliar.

Sontak mahasiswa itu pun manik hingga menghubungi teman-temannya untuk mempertanyakan cara memperbaiki kesalahan tersebut.

“Teman2 tolong ini gimana cara ngubahnya ya? saya keenakan mencet nol nya,” tulisnya, melansir dari BanjarmasinPost.

Hingga kini belum diketahui bagaimana kelanjutan nasib mahasiswa tersebut.

Sebelumnya juga viral di media sosial curhatan mahasiswi dapat nilai C karena absen kuliah saat ayahnya meninggal dunia.

Curhatan mahasiswi ini viral di media sosial salah satunya diunggah akun instagram @mood.jakarta, Sabtu (27/7/2024), melansir dari BanjarmasinPost.

Dalam unggahannya, mahasiwi tersebut menceritakan kekecewaannya terhadap sang dosen yang dinilai kurang adil saat memberi nilai.

Pasalnya lantaran absen kuliah yang tak terisi siswi tersebut diberi nilai C padahal ketidak hadirannya itu dipicu oleh kondisi sang ayah yang meninggal dunia.

“Maafin dosen kamu yang ngasih nilai c ya?

Gak mau, dia ngasih aku C karena ga bisa hadir pada pertemuan terakhir yang sehari sebelumnya ayahku meninggal,

Yang saat itu paraf nya langsung di isi 4,alhasil absen ku bermasalah,” paparnya.

Untuk memperbaiki nilainya, mahasiswi tersebut pun berusaha menghubungi sang dosen untuk mencari jalan keluar.

Namun siapa sangka dosen tersebut justru membalas dengan perkataan yang seolah-olah tak perduli dengan kondisi mahasiwinya yang tengah berduka itu.

“Belajar sungguh-sungguh, dan jangan suka menyalahkan orang lain. Buktinya mereka bisa hadir.

Bersyukur dan selalu lakukan perubahan, walaupun itu berat. Insya Allah, saya mendoakan Anda akan sukses.

Salam dan mohon maaf,” balas sang dosen.

Padahal selama masa perkuliahan, mahasiswi itu mengaku menjalaninya dengan sangat bersungguh-sungguh.

Tampak selain nilai C+ yang diberikan dosen mata kuliah teori pengambilan keputusan, mahasiswi itu hampir mendapat nilai sempurna yakni A.

Hal tersebut lah yang kian menambah kekecewaan mahasiswi tersebut dengan keputusan sang dosen.

Kasus Lainnya

Dalam kasus lainnya, aksi oknum dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) mendorong mahasiswa menjadi sorotan.

Aksi oknum dosen UNM itu disebut mendorong mahasiswa karena marah dikritik soal kebijakan kampus dan terekam video.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di gedung menara Pinisi UNM, Jalan A P Pettarani, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (9/7/2024).

Dalam video viral itu menunjukkan seorang mahasiswa yang mengenakan kemeja berwarna hijau tengah berbicara dengan beberapa dosen di tangga gedung.

Tak berselang lama, seorang dosen pria yang mengenakan kacamata langsung mendatangi mahasiswa tersebut dan menudingnya sebagai calo.

Dosen itu terlihat marah dan langsung mendorong pundak mahasiswa tersebut.

Video itu pun langsung tersebar hingga viral di media sosial yang menuai kegeraman warganet.

Kasubag Humas UNM Makassar Burhanuddin mengonfirmasi terkait video tersebut terjadi di gedung menara Pinisi UNM.

“Kejadiannya ada sih, tapi saya tidak bisa memberikan komentar seperti apa dan saya juga tidak lihat (langsung),” kata Burhanuddin kepada awak media saat dikonfirmasi, Rabu (10/7/2024), dikutip dari Kompas.com.

Mahasiswa berinisial DA yang didorong dalam oleh dosen dalam video itu menyebut bahwa mulanya dirinya bersama rekan-rekanya hendak menemui Rektor UNM untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan kampus.

“Sebenarnya kami mau menyampaikan beberapa hal ke Rektor secara langsung, soal kewajiban beli almamater, soal SK peninjauan UKT, soal kewajiban kursus mahir dasar (KMD) pramuka di prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),” jelas DA.

DA adalah mahasiswa di Prodi PGSD UNM itu datang secara baik-baik ke menara Pinisi hingga akhirnya bertemu dengan rombongan dosen.

“Karena tidak ada kepastian makanya kami memutuskan untuk turun doorstop langsung ke bawah bertemu rektor. Tidak ada maksud untuk memprovokasi , mencaci maki rektor ataupun dosen lain,” ucap DA.

DA bahkan dituduh sebagai calo dan bukan mahasiswa almamater oranye tersebut.

“Tiba-tiba saya di tuduh sebagai calo, buka mahasiswa UNM, makanya di video itu saya dimintai kartu tanda mahasiswa jadi saya diperlihatkan saya memang mahasiswa UNM,” tandasnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com.

Leave a comment