Pengakuan Mudjoyo yang Temukan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat,Tinggalkan Istri Tahun 2015
TRIBUNSUMSEL.COM – Mudjoyo Tjandra, orang yang pertama kali yang menemukan kerangka ibu dan anak di Bandung Barat, mengaku telah meninggalkan rumah sejak 2015.
Menurut keterangan Mudjoyo kepada polisi, Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, ia mengakui sebagai suami kerangka ibu dan anak.
“Keterangan awal memang ada hubungan dengan pemilik rumah, yang diduga suaminya,” kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto lewat Youtube Kompas TV, Rabu (31/7/2024).
Tri Suhartanto mengatakan, suami Indah ini terakhir berkomunikasi pada tahun 2018.
Namun setelah itu ia tidak menjalin komunikasi lagi hingga ditemukannya kerangka istri dan anaknya.
“Menurut keterangan suaminya, yang bersangkutan meninggalkan rumah sejak tahun 2015, sempat berhubungan melalui telepon pada tahun 2018,” jelasnya.
“Semenjak tahun 2018 sampai ditemukannya kerangka ini mereka sudah tidak berkomunikasi lagi,” sambungnya.
Selain itu, kata Tri Suhartanto pada tahun 2018 korban sempat menyampaikan kepada ketua RT ingin meninggalkan rumah dan pindah dari tempat tersebut.
“Keterangan dari ketua RT, pada tahun 2018 korban menyampaikan kepada ketu RT bahwa mereka akan meninggalkan rumah dan akan pindah, namun tidak tersampaikan amanah,” ujarnya.
Baca juga: Polisi Amankan Sejumlah Barang Bukti di TKP Penemuan Kerangka Ibu dan Anak, Sebut Korban Belum Cerai
Sementara menurut kesaksian warga sekitar disampaikan Kapolres Cimahi, korban ini memang tidak berkomunikasi dengan warga ia dikenal tertutup.
“Warga sekitar pun menyebutkan memang korban tidak ada komunikasi dengan warga,” katanya.
Kendati begitu, warga tidak mengetahui jika Indah dan anaknya masih berada di rumah tersebut.
Apa lagi melihat rumah itu sudah ada tulisan ‘Dijual’.
Sebagaimana diketahui, dua kerangka itu merupakan seorang ibu bernama Iguh Indah Hayati (55) dan kerangka anak laki-lakinya atas nama Elia Imanuel Putra (24) ditemukan dalam rumah di Desa Tani Mulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Senin (29/7/2024) sore.
Adapun pertama kali ditemukan oleh mantan suami Indah, yang datang untuk mengambil barang di rumah tersebut.
Baca juga: Kondisi Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Bandung Barat, Diduga Tak Ada Kekerasan
Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan mengatakan kerangka ibu dan anak itu ditemukan di tempat tidur saat mantan suami membuka paksa pintu rumah untuk mengambil barang.
“Posisi saat ditemukan, kerangka tersebut terbaring di tempat tidur,” ungkap Kusmawan, dikutip dari Tribunjabar.id
“Sehingga, suaminya menghubungi RT dan warga untuk minta bantuan dengan menjebol. Posisinya (kerangka) di dua kasur yang berbeda,” terangnya.
“Jadi, yang ditemukan ada dua kerangka yang diduga ibu dan anak, posisinya di dua kasur yang berbeda,” tambahnya.
Kusmawan menyebutkan dugaan tewasnya kedua korban tidak ada tindak pidana atau kekerasan.
“Dugaan sementara tidak ada tindak pidana atau kekerasan,” kata Kusmawan
Sementara terkait dugaan korban sakit, Kusmawan tidak bisa menduga hal itu.
Untuk itu, ia menunggu hasil autopsi penyebab korban tewas.
“Tidak bisa menduga sakit, masih harus menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Kusmawan menduga, ibu dan anak tersebut diperkirakan sudah meninggal dunia sejak enam tahun yang lalu.
Kusmawan mengatakan, kedua korban selama ini mengunci diri atau dikunci di dalam rumah milik mereka. Sehingga, pintunya harus dijebol.
“Jadi, selama ini ibu dan anak itu tidak berkomunikasi dengan warga setempat, termasuk dengan suaminya,” ucapnya.
Dari keterangan sementara, pasangan suami istri tersebut sudah lama pisah rumah.
MT meninggalkan istrinya sejak 2014. Namun polisi menemukan komunikasi terakhir dengan anaknya melalui chatt WhatsApp November 2018.
“Status pernikahan saksi tersebut tidak bercerai. Terakhir kali saksi berkomunikasi dengan anak saksi melalui percakapan WA (WhatsApp) yaitu pada tanggal 1 November 2018,” jelasnya.
Dikira Tetangga Pindah Rumah
Sementara, Pj Kepala Desa Tani Mulya, Wawan Sutisna menjelaskan, warga setempat tidak mencurigai ada sesuatu yang salah dengan Indah dan Ela.
Selama ini, tetangga mengira bahwa ibu dan anak tersebut sudah berpindah dan rumahnya dalam keadaan kosong.
Pasalnya, rumah tersebut dipenuhi tumbuhan liar, cat yang sudah pudar, serta lampu yang selalu mati.
“Kalau kata warga rumah ini sudah kosong, penghuninya sudah lama tidak keluar,” tutur Wawan.
“Jadi warga setempat tahunya sudah pindah dan mereka juga tidak mengetahui ada orang di sini karena lampunya juga sudah lama mati,” imbuhnya.
Sementara itu, tetangga bernama Ai Suryati (54) menuturkan, ia bertemu dengan korban terakhir kali sebelum pandemi COVID-19.
“Terakhir ketemu sebelum Corona, saya lupa tahunnya, itu pun tidak sama sekali ngobrol, kalau mau kerjanya juga hanya lewat saja,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin.
Selaras yang diucapkan Wawan, Ai mengira Indah dan Ela selama ini telah berpindah rumah.
Dirinya juga pernah mendengar kabar bahwa korban meminta surat pindah ke RT dan RW setempat.
Terlebih, warga sekitar tidak pernah ada yang mencium bau mayat dari kediaman korban.
“Meraka hanya berdua di rumah karena domisilinya di sini sudah lama. Tapi setahu saya enggak ada keluarga lain di sini,” katanya.
Keyakinan warga terkait kepindahan Indah dan Ela ini juga diperkuat karena adanya tulisan “rumah dijual” di bangunan tersebut.
Menurut Ai, sempat ada beberapa kali orang menanyakan terkait dijualnya rumah itu.
“Tapi katanya pas menghubungi nomor yang dicantumkan tidak aktif, kami juga tidak tahu kan. Jadi semuanya sudah tahu rumah tahu kosong,” ucap Ai.
Selain itu, tetangga yang rumahnya tepat di samping kediaman korban, Nanda (25) mengungkapkan bahwa selama ini dirinya mengira rumah itu tidak berpenghuni.
“Saya baru setahun tinggal di sini dan taunya rumahnya memang kosong, terbengkalai,” ujar Nanda.
“Makannya kaget pas tau ada kerangka ternyata di dalamnya. Saya belum pernah ketemu sebelumnya,” imbuhnya.
Isi Coretan di TKP
Adapun isi coretan itu ditulisnya di dinding diduga untuk eks suami, Mudjoyo Tjandra.
Pesan itu diduga ditulis sang anak untuk ayahnya yang tidak menempati janji untuk membiayai sekolahnya.
Bahkan sang anak laki-lakinya yang bernama Elia Imanuel Putra (24) ini akan membawa janji ayahnya hingga meninggal.
“Surat untuk Modjoyo, kalau buat janji jangan buat janji kalau gak bisa nepatin janji, Aku mau sekolah katanya mau bayar aku sekolah, tapi semua itu dusta. Akan kubawa sampai mati semua janji manismua!,” tulisnya dilansir dari Youtube tvOneNews, Selasa (30/7/2024).
“Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu, katanya raihlah cita-cita setinggi langit tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah,” imbuhnya.
Dalam tulisan itu, sang anak juga meminta maaf kepada ayahnya karena tidak bisa menjadi anak yang sempurna.
“Maafkan aku tidak bisa jadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna,” tulisnya.
Selain itu, terdapat pula tulisan pesan untuk eks suami, Mudjoyo Tjandra yang meminta tidak menyakiti wanita lain jika ingin menikah lagi.
“Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti, aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan, yang dari Ciamis yang foto bersamamu itu dipajang di FB Hendra Setiawan,” tandasnya.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com