Pegawai Kemenkeu Disemprot Prajurit TNI Imbas Protes Jalur Busway,Kapendam: Sama dari Pemerintahan
TRIBUNJATIM.COM – Pegawai Kemenkeu yang viral karena diteriaki prajurit TNI imbas jalur busway itu akhirnya menjadi sorotan.
Berawal dari viralnya video prajurit TNI yang geram karena tingkah seorang pegawai kemenkeu ketika ada di jalan.
Seorang anggota TNI dibuat geram dengan tingkah laku dan ucapan seorang penumpang ojek online (ojol).
Pasalnya, penumpang ojol itu ingin masuk ke jalur Transjakarta atau busway dan menyebut keberadaan jalur Transjakarta hanya bikin macet.
Hal tersebut lantas membuat anggota TNI itu memarahi si penumpang ojol. Peristiwa ini viral di media sosial setelah video rekamannya beredar.
Dalam video yang dibagikan akun media sosial X @5teV3n_Pe9eL, tampak anggota TNI yang diperbantukan untuk menjaga palang jalur Transjakarta tengah memarahi penumpang ojol.
Penumpang itu diduga mengatakan bahwa jalur transjakarta hanya bikin macet.
“Kamu ngomong apa tadi? Ulangi,” tegas anggota TNI kepada penumpang ojol.
“Enggak, Pak. Mohon maaf,” jawab sang penumpang.
“Ulangi, kamu ngomong apa tadi?” tanya anggota TNI lagi dengan nada lebih keras.
“Mohon maaf Pak. Saya mohon maaf,” jawab penumpang ojol lagi.
Baca juga: Pantas Pemerintah Siapkan Uang Ganti Rugi Pembangunan Jalan Rp81 M, Warga Minta Rp50 Juta per Meter
Karena tak kunjung menjawab pertanyaan yang diajukan, anggota TNI itu lalu melepas helm sang penumpang supaya yang bersangkutan menatap dirinya.
Anggota TNI itu lalu menanyakan hal serupa dan meminta penumpang menjelaskan maksud perkataannya.
“Ulangi, kamu bilang apa tadi?” tegas anggota TNI.
“Mohon maaf Pak, busway bikin macet,” kata penumpang ojol dengan nada pelan.
Setelah itu, anggota TNI menanyakan perihal pekerjaan penumpang ojol.
Namun, sang penumpang kembali meminta maaf dan tak menjawab pertanyaan yang diajukan.
Namun, anggota TNI yang bertugas melihat lambang kantor dari kemeja yang dipakai penumpang ojol itu dan diketahui yang bersangkutan bekerja di Kementerian Keuangan.
“Ini dari Kementerian Keuangan. Katanya busway bikin macet. Ini provokator ini,” ucap anggota TNI itu.
Dihubungi terpisah, Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayu Syah Putra membenarkan soal peristiwa anggotanya memarahi penumpang ojol.
Baca juga: Pengakuan Penjemput Vina Cirebon di Malam Kejadian, Kenal 10 Tahun, Akui Vina Sering Tangisi Eky
Deki mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa pekan lalu di dekat Halte Transjakarta Pancoran Barat.
“Betul, kejadiannya sudah lama itu, 8 Juli 2024,” ujar dia saat dikonfirmasi, Jumat (26/7/2024), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Sabtu (27/7/2024).
Deki menerangkan, peristiwa itu bermula saat pengemudi ojol hendak menerobos jalur Transjakarta.
Melihat hal itu, anggotanya yang kebetulan sedang ditugaskan untuk membantu menjaga palang jalur Transjakarta langsung menegur pengemudi ojol.
“Anggota saya menegur ojol yang mau masuk ke lintasan jalur Transjakarta, tetapi penumpang ojolnya yang dari kementerian, dia menyampaikan yang buat macet Jakarta itu adalah busway yang digunakan transjakarta,” tutur dia.
Sebagai orang yang ditugaskan untuk membantu sterilisasi jalur Transjakarta, kata Deki, anggotanya diduga sedikit geram imbas perkataan si penumpang ojol.
Baca juga: Baru Pulang Oplas, Anggota DPR Ditangkap Kejagung Imbas Korupsi, Pernah Menjabat Bupati di Kalteng
Kemudian, tak lama setelah itu, terjadilah hal seperti yang tergambar melalui video yang viral di media sosial.
“Dia selaku petugas yang ditunjuk untuk menjaga jalur (Transjakarta) itu kan agak emosi lah, bukan emosi sih sebenarnya, tetapi pokoknya dia merasa kok bisa penumpang ini bilang begitu. Kan sama-sama dari pemerintah, malahan Transjakarta itu membantu masyarakat Jakarta dengan harganya yang sangat murah,” ucap dia.
Deki mengatakan, si penumpang ojol sudah meminta maaf atas apa yang dilakukannya.
“Sudah ada mediasi, penumpang ojol itu mengakui kesalahannya,” ujar Deki.
Kata Deki, penumpang ojol itu mengakui bahwa dirinya sempat berteriak di depan anggotanya.
Teriakan itu disebut tak sengaja terlontar dari si penumpang ojol karena saat itu arus lalu lintas sedang macet.
“Jadi penumpang ojol ini mengakui kesalahannya karena dia mungkin teriak, karena pas mau masuk jalur Transjakarta tidak diperbolehkan. Sementara, waktu itu arus lalu lintas macet,” tutur dia.
Permintaan maaf tersebut, kata Deki, diucapkan penumpang ojol di posko TransJakarta yang ada di Cawang, Jakarta Timur.
Kemudian, permintaan maaf itu langsung diterima oleh anggotanya dan kasus ini telah selesai secara kekeluargaan.
“Mediasi sudah dilaksanakan pada hari berikutnya di Posko TransJakarta Cawang. Jadi pegawai Kemenkeu itu minta maaf dan anggota saya menerima maaf tersebut,” tutur Deki.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com