Hamzah Haz Meninggal Saat Hendak Salat Dhuha,Janji Allah kepada Umat Muslim Bagi yang Mengamalkan
*SBY dan Menkopolhukam Hadir Saat Upacara Pemakaman
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA – Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia, Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu (24/7).
Putra ke-4 Hamzah Haz, Nur Agus Haz di kediaman rumah duka di Jalan Tegalan, Matraman, Jakarta Timur menyebut bapaknya menghembuskan napas terakhir saat hendak menunaikan Salat Dhuha.
“Kalau saya perhatikan bapak dalam keadaan bangun tidur, mau Salat Dhuha,” kata Agus.
Kala itu Agus sedang tidak berada di rumah.
Ia menerima kabar dari keluarganya saat sang ayah terjatuh.
“Saya persis ada kegiatan di luar, saya habis itu ditelepon, ada bapak jatuh. Setelah saya bilang jangan dulu diapa-apain, tunggu dulu saya datang,” jelas Agus.
Baca juga: Ketua PPP Takalar Burhanuddin Baharuddin Kenang Hamzah Haz Sebagai Pemimpin Teladan
“Biasanya selalu pegang lemari, mungkin jangkauannya jauh, mungkin itu jatuh seluruh badan, jadi tidur seperti biasa,” tambahnya.
Agus pun menegaskan ihwal sang ayah tidak sedang dalam keadaan sakit.
Mereka bahkan sempat berbincang malam sebelumnya.
“Tidak (sakit) sama sekali. Malam sempat bicara sama saya, tidak ada sama sekali,” tegasnya.
Agus merupakan anak Hamzah Haz ke-4 dari 12 bersaudara.
Ia menjadi perwakilan keluarga saat menyerahkan ayahnya dalam prosesi penyerahan jenazah kepada negara.
Adapun perwakilan negara yang menerima adalah Wakil Menteri Investasi atau Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yulot Tanjung.
Prosesi berlangsung pukul 14.13 WIB.
Usai upacara berlangsung, jenazah langsung dimasukkan ke dalam ambulans lalu dibawa langsung ke lokasi jenazah dikebumikan.
Hamzah Haz wafat di usia 84 tahun, pada pukul 09.30 di Kediaman Tegalan, Matraman, Jakarta Pusat.
Sejumlah tokoh ikut mengantarkan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, Hamzah Haz ke tempat peristirahatan terakhirnya di Bogor, Jawa Barat.
Terlihat Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kemudian Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto sudah tiba di lokasi dan menemui pihak keluarga untuk menyampaikan belasungkawanya.
Kemudian turut hadir juga tokoh dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) seperti Muhammad Mardiono, Suryadharma Ali, Rachmat Yasin, dan juga Elly Rachmat Yasin.
Aparat keamanan mulai dari Polri, TNI, Paspampres, dan juga Polisi Militer (PM) sudah bersiaga untuk memastikan kelancaran proses pemakaman.
Proses pemakaman Wakil Presiden ke-9, Hamzah Haz dilakukan secara kenegaraan.
Jenazah Hamzah Haz tiba di lokasi Pemakaman Yayasan Al-Ikhlas, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sekitar pukul 16.05 WIB menggunakan ambulans.
Peti matinya yang ditutup bendera merah putih dikeluarkan oleh anggota Paspampres dari dalam ambulans untuk selanjutnya dibawa ke dalam masjid sebelum dimakamkan.
Tak lama kemudian peti yang menjadi kendaraan Hamzah Haz dikeluarkan dari dalam mesjid dan dibawa masuk ke area pemakaman pribadinya.
Hamzah Haz dikebumikan di samping makam istrinya yang telah lebih dulu meninggal dunia.
Selain pihak keluarga, sejumlah tokoh juga turut mendampingi kepergian Hamzah Haz yang menghembuskan nafas terakhirnya di usia 84 tahun.
Upacara pemakaman dipimpin oleh Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto.
Ketua Yayasan Al-Ikhlas, Junaidi Irawan menyebut lokasi pemakaman ini merupakan amanat dari Wakil Presiden RI ke-9 itu sebelum meninggal dunia.
“Untuk pemakaman insha allah akan dimakamnya di area pendidikan yang beliau dirikan,” ujarnya.
Jasadnya dikebumikan di dalam sebuah bangunan kecil dengan arsitektur yang cukup indah tepat di samping Masjid Al-Ikhlas.
Di dalam bangunan tersebut sudah terdapat dua makam yang begitu terawat.
Sementara liang kubur untuknya yang sedang digali oleh petugas berada di tengah-tengah antara kedua makam tersebut.
Salah satu batu nisan di makam tersebut bertuliskan nama Hajjah Asmaniah yang wafat pada tahun 2017.
Kemudian satu makam lainnya bertuliskan nama Hajjah Tintin Kartini yang meninggal dunia pada tahun 2021.
Rupanya kedua makam yang mengapit liang lahatnya itu merupakan makam sang istri yang telah lebih dulu mendahui meninggal dunia.
“Beliau mewasiatkan untuk dimakamkan di samping ibu atau istrinya,” ungkapnya.
Jokowi Takziah
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) bertakziah ke rumah duka Almarhum Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Rabu (24/7) siang.
Jokowi tiba di rumah duka Almarhum Hamzah Haz di Jalan Tegalan, Matraman, Jakarta Timur sekitar pukul 13.17 WIB.
Tampak Wakil Presiden terpilih sekaligus putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka turut bersama Kepala Negara ke rumah duka.
Jokowi tampak mengenakan kemeja batik, bercelana hitam dan memakai kopiah.
Sedangkan Gibran terlihat mengenakan kemeja berwarna biru muda. Jokowi dan Gibran beserta rombongannya langsung masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan pihak keluarga almarhum Hamzah Haz.
Sebelumnya, sejumlah Wakil Presiden RI, yakni Try Sutrisno, Budiono, dan Jusuf Kalla, serta beberapa menteri serta pejabat negara lainnya turut hadir di kediaman Almarhum.
Pihak keamanan dari kepolisian hingga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pun berjaga ketat di area rumah duka.
Amalan Salat Dhuha
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Salat Dhuha adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Amalan Salat Dhuha tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk memohon keberkahan dan kecukupan rezeki.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dengan membaca surat tertentu saat melaksanakan Salat Dhuha dapat membuka pintu rezeki lebih cepat.
Salat Dhuha dapat dilakukan setelah matahari terbit dan sudah bergeser setinggi satu tombak hingga sebelum adzan dzuhur.
Meski bacaan salat dhuha pada dasarnya sama dengan bacaan shalat lainnya, pemilihan surat setelah Al-Fatihah dapat disesuaikan dengan hajat khusus, terutama bagi yang berharap rezeki melimpah.
Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Cahaya Islam dikutip Tribun pada Kamis, 25 Juli 2024, mengungkapkan bahwa ada dua surat yang bisa dibaca untuk memohon rezeki saat melaksanakan Salat Dhuha.
Pertama adalah Surat Al-A’raf ayat 96.
Menurut Dr Adi Hidayat, Lc., M.A., membaca ayat ini saat Salat Dhuha dapat membuka pintu rezeki baik dari langit maupun bumi, sehingga rezeki bisa datang lebih cepat.
“Ada lebih cepat lagi dibuka rezeki di langit dan bumi, Quran Surat tujuh ayat 96,” ujar pendakwah yang juga menjabat Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam tayangan tersebut.
Selain itu, surat kedua yang dianjurkan adalah Surat At-Talaq ayat 2-4. Membaca ayat-ayat ini saat Salat Dhuha diharapkan dapat mendatangkan rezeki dari arah yang tidak terduga.
“Dibuka dari kesulitan rezekinya datang dari sisi yang tak terduga, Quran Surat 65 akhir ayat kedua, akhir ayat ketiga, hingga awal ayat ke empat,” jelasnya.
Dengan rutin membaca surat-surat tersebut saat melaksanakan Salat Dhuha, atas izin Allah, diharapkan rezeki akan lebih cepat datang dan melimpah.
Amalan ini tentunya tidak hanya mengandalkan doa dan bacaan, tetapi juga diiringi dengan usaha dan tawakkal kepada Allah SWT.
Melalui petunjuk yang diberikan oleh Ustaz Adi Hidayat, umat Muslim diharapkan dapat lebih memahami cara-cara mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan demikian memohon rezeki dengan cara yang lebih spesifik dan penuh keyakinan dapat segera terpenuhi.
(Tribun Network/mar/amr/wly)