Informasi Terpercaya Masa Kini

Serba-serbi Lima WNI Dipecat dari Perkebunan Inggris

0 30

5 orang WNI dipecat dari perkebunan Haygrove di Hereford, pemasok buah ke supermarket besar Inggris. Mereka dipecat, karena dinilai tak cukup cekatan dalam memetik buah, sesuai standar perkebunan.

Ternyata, 5 WNI ini baru beberapa minggu tiba di Inggris, dan sudah membayar puluhan juta agar bisa kerja di negeri tersebut. Mereka membayar duit, ke sebuah organisasi di Indonesia, yang menjanjikan percepatan proses berangkat ke Inggris.

Imbasnya, para WNI tersebut kini terlilit utang. Lalu, ada beberapa WNI lagi yang menolak pulang, kabur ke London dan memperoleh pekerjaan baru berkat bantuan aktivis kesejahteraan migran.

Berikut rangkumannya:

Jual Tanah dan Sepeda Motor Agar Bisa Kerja di Inggris

Dikutip dari The Guardian, pengawas eksploitasi tenaga kerja Inggris menemukan bukti pembayaran biaya kepada pihak ketiga di luar uang sebesar £1.000 (Rp 20 juta) yang ditransfer untuk penerbangan dan visa kepada perekrut berlisensi.

Salah satu pekerja mengatakan telah menjual tanah keluarganya, serta sepeda motor miliknya dan orang tuanya, untuk menutupi biaya lebih dari Rp 40 juta untuk datang ke Inggris pada Mei 2024.

Perkebunan Haygrove di Hereford, pemasok buah ke supermarket besar Inggris, memberikan surat peringatan kepada lima WNI sebelum melakukan pemecatan.

Baru Kerja Selama Lima hingga Enam Minggu

Perkebunan Haygrove di Hereford, pemasok buah ke supermarket besar Inggris, memberikan surat peringatan kepada lima WNI sebelum melakukan pemecatan. Kelima pria tersebut baru tiba di Inggris pada pertengahan Mei dan diberhentikan dari Haygrove pada 24 Juni, dengan penghasilan antara £2.555 dan £3.874 (setara Rp 54-81 juta).

Para pekerja mengatakan target di perkebunan termasuk memetik 20 kg ceri dalam satu jam. Mereka mengaku kesulitan karena buah semakin sedikit.

Salah satu pekerja meminjam uang dari bank, teman, dan keluarga, dan masih memiliki utang lebih dari Rp 23 juta.

“Kenapa aku berakhir seperti ini? Sekarang saya di Indonesia tanpa pekerjaan. Ini tidak adil karena saya sudah berkorban begitu banyak,” katanya, seperti dikutip dari Guardian.

Kabur ke London dan Dapat Pekerjaan Baru

Dari 5 WNI yang diminta pulang, 2 diduga di antaranya kabur ke London. Mereka menolak naik ke penerbangan pulang yang sudah dipesan.

Mereka kini mendapatkan pekerjaan baru di tempat penampungan berkat bantuan aktivis kesejahteraan migran.

“Skandal ini menunjukkan bahwa beban risiko terkait skema pekerja musiman di Inggris tidak dibebankan pada supermarket, peternakan, operator skema, atau pelaku rantai pasokan lainnya, tapi oleh pekerja dari luar negerinya sendiri,” ujar spesialis hak-hak buruh migran yang membantu para pekerja, Andy Hall.

Leave a comment