Informasi Terpercaya Masa Kini

Manusia Purba Sudah Menciptakan Pakaian Dalam sejak 40.000 Tahun Lalu

0 33

KOMPAS.com – Peneliti dari University of Sydney, University of Bergen, dan University of Bordeaux menduga, manusia sudah menciptakan pakaian dalam sejak 40.000 tahun silam.

Temuan tersebut dikemukakan peneliti dalam studi yang dipublikasikan ke jurnal Science Advance pada Jumat (28/6/2024).

Penemuan pakaian dalam di masa lampau bermula ketika peneliti menemukan jarum berlubang yang menjadi versi pembaruan dari penusuk tulang, alat yang digunakan manusia untuk menjahit sejak 80.000 tahun lalu.

Dilansir dari ZME Science, Jumat (5/7/2024), lokasi penemuan jarum berlubang berada di Gua Denisova yang terletak di kaki Pegunungan Altai di Siberia.

Gua Denisova merupakan kediaman bagi manusia Denisova, Neanderthal, dan manusia modern selama sekitar 100.000 tahun silam.

Baca juga: Misteri Pedang Legendaris Perancis 1.300 Tahun Tiba-tiba Hilang Usai Tertancap di Batu

Tujuan manusia menciptakan pakaian dalam

Penemuan jarum berlubang di Gua Denisova mencuri perhatian peneliti karena temuan ini menunjukkan di masa lampau teknologi menjahit sudah mengalami kemajuan, terutama untuk membuat pakaian.

Peneliti mengatakan, terjadi evolusi pakaian manusia dan pergeseran budaya yang menyertai kemajuan teknologi yang pertama kali dimulai sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Menurut peneliti, kemunculan jarum berlubang punya pengaruh bagi seni karena manusia mulai mengenal cara membuat jahitan pakaian yang lebih kompleks, meningkatkan fungsionalitas, dan daya tarik estetika.

“Dengan penemuan penusuk tulang sekitar 80.000 tahun yang lalu, manusia mampu membuat pakaian yang disesuaikan dan pas dengan melubangi kulit dengan lebih presisi,” kata peneliti.

“Kemajuan ini menghasilkan pakaian yang lebih sesuai dengan bentuk tubuh dan memberikan perlindungan dan kenyamanan yang lebih baik,” tambah mereka.

Baca juga: Sarkofagus Mumi Dihiasi Gambar Mirip Marge Simpson, Mesir Kuno Meramalkan The Simpsons?

Pakaian dalam bisa selamatkan nyawa

Sementara itu, IFL Science menuliskan, peneliti menduga awal mula penemuan jarum berlubang yang memunculkan pakaian dalam pada masa lampau bermula ketika manusia yang hidup di zaman es membutuhkan jarum berlubang agar bisa menjahit secara lebih halus dan efisien.

Menurut peneliti, manusia pada zaman dahulu sudah memikirkan efektivitas penambahan lapisan ekstra pada pakaiannya.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan insulasi atau penyekatan yang berasal dari prinsip termal dasar pakaian dengan memerangkap cara udara di dekat permukaan kulit untuk mengurangi laju kehilangan panas konvektif.

“Hubungan antara jarum berlubang dan kebutuhan fisiologis untuk pakaian yang lebih efektif secara termal terlihat jelas, hubungan dengan pakaian dalam telah dikemukakan,” jelas peneliti.

Peneliti menjelaskan, alat jahit berlubang merupakan perkembangan penting dalam sejarah umat manusia karena temuan ini mendokumentasikan transisi fungsi pakaian dari kegunaan ke tujuan sosial.

Jarum berlubang akan sangat berguna untuk menjahit dengan sangat halus yang diperlukan untuk menghias pakaian.

Dalam studinya, para peneliti juga berspekulasi bahwa dekorasi semacam itu mungkin melibatkan pemasangan manik-manik kerang atau hiasan bulu pada pakaian dari kulit binatang.

Leave a comment