Momen Terakhir Aris Tomasoa Temui Orangtua Pada Tahun 2022,Sempat Antar ke Rumah Sakit
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM – Aris Tomasoa selaku anak pertama opa Hans dan oma Rita mengungkap fakta dirinya yang selama ini jauh dari orangtuanya.
Diketahui jika ternyata Aris sempat tinggal serumah dengan orangtua pada tahun 2018.
Namun ia memiluh keluar rumah dan terakhir menemui orangtuanya pada tahun 2022 silam.
“Terakhir itu waktu saya antar ibu saya biasa rutin ke rumah sakit, itu sekitar tahun 2022,” kata sang anak, Aris Tomasoa dilansir dari TribunNewsBogor.com
Baca juga: Sosok Bradley Anak Kedua Opa Hans dan Oma Rita, Disebut Rajin Komunikasi dengan Orangtua
Saat itu Aris mengurus ibunya, Rita Tomasoa menderita stroke sejak tahun 2012.
“Tahun 2012 stroke, itu saya yang rawat terus. Pas saya rawat bisa jalan lagi, bisa beraktifitas lagi,” kata dia.
Namun tak lama, Aris mendapatkan pekerjaan di Bogor.
Sehingga ia pernah bertemu dan berkomunikasi lagi dengan kedua orangtuanya.
Padahal rumahnya dengan oma opa masih bersebelahan, yakni Kota Bogor dan Kabupaten Bogor
“Cuma saya memang mengaku salah, saya tidak ada komunikasi dengan orangtua saya, itu kesalahan saya,” jelas Aris lagi.
Aris juga menyebut dirinya mengalami kesulitan sehingga sudah dua tahun tidak mengunjungi orangtuanya.
“Saya memang kesulitan untuk ke sana, karena pekerjaan juga, kalau saya ke sana juga malem, nunggu kosong,” kata dia lagi.
Meski begitu, kata Aris, kedua adiknya, Bradley Tomasoa dan Ciro Tomasoa masih rutih berkomunikasi dengan orangtuanya.
Dijelaskan Aris, anak kedua Hans Tomasoa sering memperhatikan makan kedua orangtuanya.
“Anak kedua sering kirim gofood makanan. Kalau saya diserang silakan, emang saya salah, tapi jangan ke adik-adik saya,” katanya.
Untuk itu Aris meminta pihak luar untuk tak menyalahkan adik adiknya karena kesalahannya.
“Jangan disalahkan ke adik-adik saya, karena adik-adik saya itu yang paling komunikasi,” tuturnya.
Bahkan ia mengatakan kalau adik bungsunya itu sering berkunjung ke rumah orangtuanya.
“Paling rutin sebenarnya si Bradley, anak kedua. Cuma yang sering datang ke sana itu yang paling bungsu. Di sini yang paling jarang dateng ke sana dan jarang komunikasi itu saya,” kata dia.
Ia dan kuasa hukumnya juga memperlihatkan video anak kedua oma opa saat berkunjung ke rumah.
Saat itu, Bradley mengajak oma opa untuk tinggal bersama dia di Bandung.
Menurut Aris, ia dan adiknya itu saling berebut untuk mengurus kedua orangtuanya.
“Justru kami malah rebutan untuk ngurus, saya sama ade saya itu rebutan. Saya mau ngajak orangtua ikut saya, Bradly juga mau ngajak,” tuturnya.
Baca juga: Pekerjaan Ciro Juliano Tomasoa Anak Bungsu Opa Hans dan Oma Rita, Ungkap Hubungan Tidak Harmonis
Aris dengan tegas membantah kalau hubungan keluarganya tidak harmonis.
“Untuk saat ini hubungan kita sekeluarga biasa aja, cuma komunikasi memang jarang, itu salah saya,” jelasnya.
Ia pun meminta netizen untuk menghapus video kedua orangtuanya saat ditemukan membusuk di dalam rumah.
“Saya mohon video-video itu tolong take down, karena itu tidak etis,” kata dia.
Pengacara Beri Penjelasan
Andreas Sapta Finady selaku pengacara mengungkap fakta keluarga kliennya.
Adreas menjelaskan, Aris bersama anak-anaknya pernah tinggal bersama dalam satu atap sejak rumahnya dibeli pada 2018 silam.
Namun beberapa tahun setelahnya, Aris memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut karena mendapatkan pekerjaan.
“Berdasarkan fakta-fakta yang ada, klien kami tidak tinggal serumah dengan mendiang sejak rumah dibeli oleh mendiang pada tahun 2018,” bebernya.
Kendati begitu, Andreas pun mengungkap kondisi perkenomian anak-anak Hans dan Rita yang tengah tidak stabil.
Anak pertama opa Hans dan oma Rita ini bernama Aris Tokra Tomasoa, yang bekerja sebagai sopir.
“Jujur saya sampaikan di sini bahwa pekerjaan dari Pak Aris adalah sopir, lalu anak kedua yaitu Pak Bradley juga sedang dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil,” ungkapnya.
“Dan juga di sini Ciro lah yang memang banyak sering (berkunjung) karena tinggal di jakarta dan anak terakhir,” sambungnya.
Kata Andreas, pihak keluarga mendiang tetap memberikan atensi baik kepada orang tua dengan melibatkan orang lain.
“Yang menjadi atensi disini bahwa keluarga tetap memberikan atensi baik kepada kedua orangtua yaitu dengan tokoh teh Eka dan Pak Suanda yang sering dimintakan oleh keluarga atau anak-anak mendiang ini untuk mensupervisi keadaan sehari-hari di sana,” jelasnya.
Lebih lanjut, Andreas menyebutkan sebelum pasutri meninggal dunia, anaknya sudah meminta pengurus gereja dan pengurus RT.
Namun setelah kejadian ini viral oknum tersebut justru menceritakan hal-hal yang tidak sesuai denghan faktanya.
“Pada tanggal 13 Juli 2024 klien kami telah menemui salah satu pengurus gereja dan juga pengurus RT yang memang awalnya baik-baik saja, tapi setelah viral oknum ini bekerja sama dengan salah satu media akhirnya menceritakan hal-hal yang tidak benar, bahkan fitnah,” kata Andreas.
Baca juga: Pilu Foto Opa Hans Tomasoa Peluk Bayi Terpajang di Kamar Disorot, Pasutri Lansia Tewas di Bogor
Bahkan kata pengacara Aris setelah orangtuanya meninggal kliennya dihalang-halangi untuk masuk ke rumah orangtuanya.
“Yang salutnya adalah kami dihalang-halangi untuk masuk kedalam rumah karena alasan tidak jelas, yang kami pertanyakaan apakah oknum tersebut adalah saudara dari mendiang,” katanya.
Kendati begitu, ia menegaskan jika pihaknya kembali menemukan adanya unsur fitnah dan kebohongan, maka pihaknya akan segera menempuh jalur hukum
“Jika kami menemukan adanya unsur fitnah, kebohongan maka kami tidak akan segan-segan menempuh jalur hukum sesuai undang-undang berlaku,” tegasnya.
(*)
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Baca juga berita lainnya di Google News