Usai Hadiri Peresmian PLTA Jatigede, Dedi Mulyadi Kecewa 2 Hal Ini
SUMEDANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengaku bahagia sekaligus kecewa setelah menghadiri peresmian mega proyek nasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Diketahui, PLTA Jatigede diresmikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, pada hari ini.
Dedi mengatakan, adanya PLTA Jatigede menjadi spirit untuk membangun kemandirian energi dan mengedepankan pembangunan energi terbarukan dengan prinsip green energy.
“Saya baru selesai menghadiri peresmian pembangunan PLTA Jatigede. Ada kebahagiaan, karena kita mendapatkan pasokan listrik yang semakin banyak,” ujar Dedi, dikutip Kompas.com dari akun TikTok Kang Dedi Mulyadi, dan sudah mendapat izin untuk dikutip.
Baca juga: 140.000 Warga Jabar Akan Dapat Listrik Tahun Ini, Dedi Mulyadi: Saya Malu…
Akan tetapi, Dedi mengaku sedih dan kecewa akan dua hal terkait adanya Waduk Jatigede di Sumedang, yang merupakan bagian dari wilayah Jatigede.
“Ada dua kekecewaan. Pertama, adalah jalan menuju pembangunan Waduk Jatigede sangat buruk. Yang kedua, sampai hari ini masih ada 140.000 keluarga di Jawa Barat yang belum punya listrik,” tutur Dedi.
Dedi menuturkan, dua hal yang membuatnya kecewa ini akan menjadi tanggung jawabnya sebagai gubernur Jawa Barat periode 2025-2030.
Maka, sebagai pemimpin yang baru dipilih oleh rakyat, Dedi akan bertanggung jawab terhadap keduanya.
Untuk itu, ia meyakinkan bahwa di tahun 2025 ini, jalan menuju Jatigede, walaupun itu kewenangan PT PLN sebagai pengelola pembangkit listrik, ia akan segera membangun jalan yang buruk tersebut.
“Karena, walau bagaimana pun itu adalah bagian dari wilayah Jawa Barat dan itu menuju lokasi proyek strategis nasional,” sebut Dedi.
Sementara, terkait 140.000 keluarga di Jawa Barat yang belum teraliri listrik, ia menargetkan tahun ini juga bisa dialiri listrik.
“Free, proyeknya dari pemerintah provinsi. Untuk itu, semua ini bisa tercapai. Duitnya dari mana? Caranya dengan mengefisienkan seluruh anggaran di Provinsi Jawa Barat,” ujar Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Hadapi Penambang Ilegal Harus dengan Nyali Bukan Lagi Pendekatan Akademik
Efisiensi anggaran tersebut, yaitu dari proyek-proyek yang dinilai tidak memberikan manfaat untuk masyarakat Jawa Barat.
“Itu saja, doakan kami bisa bekerja dengan baik dalam keadaan sehat untuk bisa mewujudkan Jawa Barat Istimewa,” kata Dedi.