Berdarah Bugis Bone,Sosok Ipda Irfan Urane Azis Peraih Adhi Makayasa Akpol 2023 dan Kariernya Kini
TRIBUN-TIMUR.COM – Inilah sosok peraih Adhi Makayasa Akpol 2023 ternyata putra berdarah Bugis Bone Sulawesi Selatan.
Ya, sosok yang dimaksud peraih Adhi Makayasa Akpol 2023 yakni Ipda Irfan Urane Azis.
Medali Adhi Makayasa merupakan penghargaan yang diberikan kepada lulusan terbaik Akademi Polisi (Akpol) maupun di Akademi Militer (Akmil).
Jika di lihat dari nama lengkapnya, Ipda Irfan Urane Azis mengandung kosa kata bugis di dalamnya.
Yakni kata Urane dalam bahasa bugis berarti lelaki atau laki-laki.
Terang saja Ipda Irfan Urane Azis memang perwira polisi berdarah bugis Bone meski lahir di Jakarta dan ayahnya lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ipda Irfan Urane Azis merupakan putra dari Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis.
Berdasarkan penelusuran Tribun Timur, Jenderal (Purn) Idham Azis lahir dan besar di Kendari.
Tapi rupanya orangtua Jenderal (Purn) Idham Azis yang juga kakek dan nenek dari Ipda Irfan Urane Azis merupakan perantau asal Bone, Sulsel.
Hal itu dibocorkan Anggota DPR RI dari Dapil Sulsel, A Rio Idris Padjalangi saat menyambangi kediaman Idham Azis di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019) hari ini.
Anggota Komisi III DPR RI A Rio Idris Padjalangi yang ikut dalam rombongan mengungkapkan bahwa Idham Azis, calon Kapolri berdarah bugis Bone.
“Beliau calon Kapolri berdarah Bugis Bone yang lahir dan besar di Kendari,” kata politisi Golkar asal Bone ini kepada tribunbone.com, Rabu (30/10/2019) siang.
Di sela- sela kesempatan tersebut, A Rio menyebut Komjen Idham Azis berbahasa daerah ketika berbicara dengan serumpunnya.
“Tadi beliau ketemu kami dari Sulsel berbahasa bugis saja,”kata mantan anggota komisI 1 DPR RI ini.
Diketahui, Komjen Idham Azis berdarah Bugis Lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963, Komjen Idham Azis merupakan putra kedua dari 5 bersaudara, pasangan Abdul Azis Halik dan Tuti Pertiwi.
Beliau berasal dari keluarga berdarah Bugis.
Komjen Idham Azis bahkan menggunakan kata dalam bahasa Bugis pada nama kedua putranya, yakni Ilham Urane Azis dan Irfan Urane Azis.
“Urane” dalam bahasa Bugis berarti laki-laki.Athira menyerupai nama ibu kandung mantan Wapres RI, Jusuf Kalla.
Profil Ipda Irfan Urane Azis
Ipda Irfan Urane Azis lahir di Jakarta pada 14 Juni 2001 (22 tahun).
Sejak mengenyam bangku pendidikan, Irfan memang menonjol dari sisi akademis.
Ia sangat menyukai pelajaran matematika. Oleh karena itu, tak ayal ia berhasil meraih banyak prestasi di ajang kompetisi ataupun Olimpiade Matematika.
Berikut di antara deretan penghargaan yang diterima Irfan:
- 1st Place American Mathematics Competition (AMC8) tahun 2014
- 3 Gold Medals Wizard at Mathematics International Competition (WIZMIC India) tahun 2014
- Gold Asia International Mathematics Olympiad Open Contest tahun 2015
- Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Matematika Tingkat SMP 2015
- 2 Gold Medals International Teenagers Mathematics Olympiad (ITMO Malaysia) 2015
- Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Matematika Tingkat SMA 2016
- Juara I Lomba Matematika Tingkat Nasional UGM Yogyakarta 2016,
- Kompetisi Matematika Nalaria Realistik Tingkat Nasional Ke-12 Medali Emas (Best of the Best) 2017,
- Medali Perak Olimpiade Sains Nasional SMA Tingkat Nasional 2017
- Penghargaan Grand Champion dalam ajang International Mathematics Contest Singapura (IMCS), yang diselenggarakan pada 4 hingga 7 Agustus 2017 di Singapura.
- Pada 2019, Irfan juga pernah mendapat penghargaan dari Kalemdikpol saat itu Arief Sulistyanto atas prestasinya saat menjalani pendidikan dasar integrasi Taruna Akademi TNI dan Akpol di Akademi Militer Magelang.
Jadi Atasan Bang Jacklyn Choppers
Ipda Irfan Urane Aziz, peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian (Akpol) 2023 yang sebelumnya adalah anak buah dari Irjen Karyoto, kini menjadi atasan Aiptu Zakaria atau yang lebih dikenal sebagai Jacklyn Choppers.
Saat ini Ipda Irfan Urane bertugas di Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pada awal tahun ini, Irfan juga terlihat ikut mengamankan perayaan malam tahun baru yang digelar di Bundaran HI Jakarta bersama Aiptu Jacklyn.
Hal itu diketahui dari unggahan video yang diunggah oleh Jacklyn atau dikenal juga sebagai Bang Jack dalam akun Instagram pribadinya.
Aiptu Jacklyn membagikan momen saat ia dan timnya dari Jatanras hendak mengamankan malam tahun baru di Bundaran HI Jakarta dengan menaiki MRT untuk pertama kalinya.
“Nora Banget Gue Sama Team Baru Pertama Kali Naek MRT, Buat Pengamanan Tahun Baru Di Bundaran HI, Seru..Seru…,” keterangan yang ditulis dalam unggahan tersebut, dikutip dari Instagram @jacklyn_choppers pada Kamis, 11 Januari 2024.
“Met Tahun Baru 2024 Untuk Rekan-rekan Semua. Semoga Ditahun Baru Ini Kita Semua Diberikan Keberkahan Dan Kesuksesan…Aamiin,” tambahnya dalam keterangan unggahan tersebut.
Daftar 12 Peraih Adhi Makayasa Sejak 2012
Daftar polisi peraih penghargaan Adhi Makayasa dalam 10 tahun terakhir.
Adhi Makayasa adalah penghargaan diberikan kepada lulusan terbaik institusi Polri dan Matra TNI.
Penganugerahan Adhi Makayasa secara langsung diberikan oleh Presiden Republik Indonesia.
Untuk kepolisian Adhi Makayasa 2024 diraih Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima.
Acara dilakukan di Sidang Yudisium yang digelar di Gedung Manunggal, Akademi Kepolisian, pada Selasa 25 Juni 2024.
Salah satu penerima Adhi Makayakasa yakni Menteri Dalam Negeri Jenderal Tito Karnavian.
Jenderal Tito Karnavian adalah penerima Adhi Makayasa Akpol 1987.
Dalam karirnya, Tito Karnavian terpilih menjadi Kapolri.
Daftar Nama Penerima Adhi Makayasa
2012 – AKP Angga Surya Saputra
2013 – AKP Handa Wicaksana
2014 –
2015 – AKP Fauzy Pratama
2016 – Iptu Nahal Rizaq
2017 – Iptu Ade Hertiawan Juniansyah
2018 – Iptu Dolly Septian
2019 – Iptu Muhammad Idris
2020 – Ipda Ivan Pradipta Mahadika
2021 – Ipda Hary Indradjati
2022 – Ipda Adira Rizky Nugroho
2023 – Ipda Irfan Urane Azis
2024 – Ipda Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima
Profil Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024
Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima merupakan penerima penghargaan bintang Adhi Makayasa.
Ia mencatatkan namanya sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian atau Akpol 2024.
Ia jadi lulusan terbaik di angkatannya Akpol 2024.
Brigadir Taruna Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima meraih prestasi gemilang.
Penghargaan ini diberikan kepada lulusan terbaik kumulatif dari semua aspek penilaian di Akademi Kepolisian.
Hal itu menjadikan Theodore Gomgom mencapai puncak dari perjalanan panjang dan penuh dedikasi di Akpol.
Sidang Yudisium yang digelar di Gedung Manunggal, Akademi Kepolisian, pada Selasa 25 Juni 2024.
Momen bersejarah bagi Gomgom dan 246 rekannya dari angkatan 55 Batalyon Satya Dharma.
Mereka semua dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dan berhak menyandang gelar Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K).
Gomgom yang merupakan pengiriman dari Polda Metro Jaya, tidak hanya menerima Adi Makayasa.
Namun juga meraih penghargaan lain yang menunjukkan kecemerlangan diberbagai aspek:
Ati Tanggon Emas sebagai Prestasi Terbaik I Aspek Karakter.
Ati Trengginas Emas sebagai Prestasi Terbaik I Nilai Kumulatif Aspek Jasmani dan Kesehatan.
Wira karya nugraha perunggu Prestasi terbaik III Penulisan Tugas akhir
Wira Cendikia (Cum Laude) Penghargaan Indeks Prestasi Kumulatif di atas 3,50.
Dalam wawancaranya, Gomgom menyatakan rasa syukur dan kebanggaannya atas penghargaan ini.
“Ini adalah hasil dari kerja keras, disiplin, dan dukungan dari keluarga serta rekan-rekan saya. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing saya selama di Akpol,” ungkapnya dikutip Tribun-Timur.co dari laman Humas Polri Minggu (30/6/2024).
Theodore Gomgom adalah putra dari FX Deoniju De Fatima yang merupakan seorang anggota Polri.
Dukungan dari keluarga, terutama dari ayahnya, telah menjadi sumber motivasi yang kuat bagi Gomgom dalam mencapai prestasi ini.
Gubernur Akademi Kepolisian, Irjen Pol. Krisno Halomoan Siregar, S.I.K., M.H., memimpin jalannya acara dan memberikan penghargaan kepada para taruna berprestasi.
Dalam amanatnya, Gubernur Akpol menegaskan pentingnya proses dan dedikasi dalam menjalani tugas sebagai anggota Polri.
“Penghargaan bukan tujuan akhir, melainkan dampak dari sebuah proses. Proses yang akan kalian jalani sebagai anggota Polri ke depan merupakan sebuah Dharma (pengabdian). Jadilah sumber daya manusia Polri yang unggul dan siap menghadapi perkembangan dunia,” ujar Gubernur Akpol.
Theodore Gomgom menambahkan bahwa penghargaan yang diterimanya adalah awal dari tanggung jawab besar sebagai perwira Polri.(*)