Informasi Terpercaya Masa Kini

Orang Tua Siswa di Kalteng Bahagia Anaknya Dapat Makan Gratis, Bisa Kurangi Konsumsi Jajan Tak Sehat

0 3

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Senin (13/1/2025).

Kehadiran program ini disambut antusias oleh orangtua siswa, yang berharap dapat membantu meningkatkan gizi anak-anak serta mengurangi pengeluaran keluarga.

Mardiana (46), orangtua siswa kelas III-C di SDN 1 Bukit Tunggal, menyatakan harapannya agar program ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

Baca juga: Kasir Koperasi di Medan Ditangkap karena Gelapkan Rp 1,3 Miliar

Menurutnya, anak-anak akan mendapatkan makanan gratis dengan gizi seimbang, yang dapat mengurangi kebiasaan jajan makanan tidak sehat.

“Lebih baik juga untuk anak-anak. Daripada mereka makan makanan di luar yang tidak terlalu bersih, tidak higienis, kalau memang ada yang bergizi dan bagus, kenapa enggak dilanjutkan,” ungkap Mardiana saat menunggu anaknya pulang sekolah.

Ia menambahkan bahwa program MBG diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, yang sering kali mengonsumsi makanan tidak sehat.

“Anak-anak kadang kan bisa makan mi saja, cuman makan ciki-cikian, padahal itu kan enggak bagus untuk kesehatannya juga, kalau ada (program) ini kan pasti lebih baik,” tuturnya.

Mardiana juga mencontohkan bahwa makanan gratis yang disediakan di sekolah memiliki kualitas lebih baik dibandingkan jajanan yang biasa dibeli putrinya.

“Tentu kami mendukung adanya makan bergizi yang diberikan gratis ini, apalagi demi kesehatan anak-anak, daripada dia makan di luaran, seperti mi instan atau ciki-cikian, takutnya nanti sakit karena makanannya enggak steril,” pungkasnya.

Haryati (33), orangtua siswa kelas II dan IV di SDN 1 Bukit Tunggal, mengungkapkan bahwa program ini diharapkan dapat mengurangi uang jajan anak-anak.

“Uang jajan bisa lebih ringan, waktu pulang sekolah kita enggak cepat-cepat lagi menyiapkan makanan untuk anak-anak, karena sudah disediakan di sekolah,” ungkap Haryati.

Haryati menjelaskan bahwa pengeluaran sehari untuk makanan kedua anaknya mencapai Rp 24 ribu, dengan masing-masing mengeluarkan Rp 12 ribu.

“Kalau sudah ada makanan dari sekolah, kira-kira bisa menghemat Rp 5-7 ribu per hari, berarti kalau ditotal dua-duanya bisa Rp 14 ribu hematnya,” ungkapnya.

Koordinator SPPG Tingkat Provinsi Kalteng, Elisa Agustino, menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis di Kota Palangka Raya akan terus berlanjut.

Penambahan jumlah sekolah yang akan menerima program ini akan dilakukan secara bertahap, menunggu arahan dari pemerintah pusat dan mempertimbangkan kesiapan SPPG di masing-masing wilayah.

“Di Kalteng nanti secara bertahap akan ditambahkan terus titik-titiknya, untuk perdana hari ini di Palangka Raya, ada tiga titik SPPG yang saat ini dalam proses persiapan, masing-masing di Kabupaten Kapuas, Seruyan, dan Kotawaringin Timur,” beber Elisa kepada awak media.

Saat ini, Kota Palangka Raya memiliki tiga titik SPPG yang sudah aktif beroperasi.

SPPG bermitra dengan Badan Gizi Nasional (BGN), dan setiap SPPG dapat memproduksi minimal 3.000 porsi makanan. “Hari ini ada 16 sekolah di Palangka Raya yang melaksanakan program MBG, dari TK ada tiga sekolah, SD sekitar sembilan sekolah, dua SMP, dan dua SMA,” sebutnya.

Leave a comment