Informasi Terpercaya Masa Kini

Bidan Rusmiati Malu Dikira Dapat Hadiah,Ternyata Motor Diambil Pemkab Lagi usai Foto: Belum Dibayar

0 2

TRIBUNJATIM.COM – Seorang bidan teladan bernama Rusmiati Aminuddin dikecewakan oleh pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar).

Ia dijanjikan Pemkab hadiah sepeda motor sejak November 2024.

Namun hingga kini motor tersebut tak kunjung didapatkannya.

Baca juga: Tasripin Kaget Tiba-tiba Dapat Rp7,8 M di Rekening Uang Pensiunan, Teman Cuma Dapat Rp97 Ribu

Padahal Rusmiati telah dijanjikan oleh Pj Bupati Polewali Mandar untuk diberikan sepeda motor gratis buah dari penghargaannya dari negara.

Untuk diketahui, Rusmiati terpilih sebagai bidan teladan nasional dan diberikan penghargaan oleh Kementerian Kesehatan di bulan November 2024 lalu.

Warga Desa Taloba, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, ini pun dipanggil oleh Pj Bupati kala itu, Andi Ilham Borahima.

Saat bertemu, diakui Rusmiati, ia dijanjikan akan diberikan sepeda motor pribadi oleh Pj Bupati.

Hal itu bahkan direalisasikan dalam upacara di Hari Kesehatan Nasional di Polewali Mandar, Rusmiati menerima serah terima kunci sepeda motor tersebut.

“Saat di kantor Bupati Polewali Mandar saya bertemu dengan Pj Bupati,” ungkap Rusmiati, dilansir dari tayangan di kanal YouTube METRO TV, Sabtu (11/1/2025).

Di momen bahagia itu, Rusmiati pun mengajak teman-temannya berfoto di depan sepeda motor hadiah tersebut.

Namun alangkah terkejutnya Rusmiati, ia mendapatkan kabar tak disangka setelah selesai upacara.

Rusmiati syok karena sepeda motornya ditarik lagi oleh pihak Pemkab.

Saat itu pihak Pemkab menyebut administrasi sepeda motor tersebut belum selesai.

Bahkan motor tersebut ternyata belum lunas pembayarannya.

“Pada saat upacara hari kesehatan nasional 12 November 2024, di sanalah saya diberikan motor tersebut.”

“Dan saya sudah foto-foto dan video di motor tersebut bersama teman-teman saya.”

“Pas selesai acara, ternyata motor tersebut diambil kembali, katanya administrasinya belum selesai,” beber Rusmiati.

Namun setelah mendatangi Dinas Kesehatan Polewali Mandar, Rusmiati kembali syok usai mendengar penjelasan Dinkes.

Bahwa ternyata sepeda motor tersebut ditarik lagi oleh dealer karena belum dilunasi.

Alhasil, hingga kini Rusmiati belum menerima sepeda motor tersebut.

“Sampai sekarang, saya konfirmasi ke pihak Dinkes, ternyata setahu saya dari pihak Dinkes, administrasi sudah lengkap semuanya.”

“Katanya dari pihak Pemda belum sempat membayarkan motor tersebut,” ungkap Rusmiati.

Motor Yamaha Gear yang diserahkan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 12 November 2024, hanya dipinjamkan sesaat untuk foto bersama.

Kini setelah dua bulan berlalu, Rusmiati belum juga mendapatkan motor tersebut.

Rusmiati pun mengungkapkan rasa kecewanya.

“Ya jelas kecewa dan malu. Sudah viral di media sosial katanya diberi hadiah sebagai bidan teladan nasional, faktanya motor yang dijanjikan malah ditarik kembali,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (10/1/2025)

“Saya sih dikasih atau tidak dikasih hadiah tidak masalah, cuma kalau sudah dijanjikan dan diserahkan secara formal apalagi sampai viral, harusnya betul-betul diserahkan kepada pemiliknya.”

“Ini bisa jadi preseden buruk ke depannya,” sambung dia.

Baca juga: Petugas Dishub Kepergok Pinjam Sapu Ranjau Paku Cuma Buat Foto, Selesai Langsung Ditinggal Pergi

Terkait dengan polemik ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Mustaman, buka suara.

Diakui Mustaman, pihak Dinkes telah mengupayakan anggaran untuk pembelian sepeda motor.

Namun hingga kini penganggaran tersebut belum disetujui.

“Saya akan mengupayakan untuk memberikan motor dalam hal ini motor dinas.”

“Dalam hal penganggaran, kita sudah anggarkan dan sudah masuk SPM di badan keuangan.”

“Tapi ternyata belum keluar sampai sekarang,” ujar Mustaman.

Mustaman lalu meminta Rusmiati bersabar, dia menyebut motor tersebut bisa langsung diambil di dealer jika anggarannya telah cair.

“Semua berkas administrasi dan SPJ sudah selesai semua dan telah diserahkan ke Badan Keuangan. Jika uangnya sudah cair maka langsung dibayar ke dealer dan motornya bisa diambil,” ujarnya.

Di sisi lain Rusmiati sendiri sempat viral lantaran jadi bidan teladan yang inspiratif.

Betapa tidak, Rusmiati yang telah bekerja selama 14 tahun ini rela mengabdi di pedalaman Polewali Mandar.

Bahkan Rusmiati pernah menelusuri desa selama 10 jam demi bisa merawat warga yang sakit.

“Ini adalah buah dari perjuangan saya 14 tahun bertugas di desa, alhamdulillah karena perjalanan saya ikhlas melayani pasien.”

“Selalu bersabar bertugas di terpencil meskipun perjalanannya sulit, banyak tantangan dan rintangan.”

“Alhamdulillah 14 tahun berhasil melewati itu,” ungkap Rusmiati.

Berkat kerja keras Rusmiati menjadi bidan, angka kematian ibu dan anak di daerahnya terhitung rendah.

Diakui Rusmiati, ia ikhlas menjadi tenaga kesehatan untuk menolong warganya kendati tidak memiliki kendaraan mewah.

“Tidak ada angka kematian ibu dan bayi, alhamdulillah tidak ada selama 14 tahun.”

“Merupakan sebuah sejarah buat saya sebagai bidan desa, saya yang selalu berjalan di tengah hutan, alhamdulillah bisa sampai ke Jakarta berkat diundang Kemenkes,” pungkas Rusmiati.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Leave a comment