Informasi Terpercaya Masa Kini

Ahok Yakin Tidak akan Terjadi Pembelahan jika Dirinya Rematch dengan Anies di Pilkada Jakarta

0 13

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berpendapat tidak akan terjadi pembelahan atau perpecahan jika dirinya melakukan rematch dengan Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Ahok merupakan rival Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.

Dalam Program ROSI, KompasTV, yang ditayangkan Kamis (18/7/2024) malam, Ahok menyebut akan menarik jika bisa melakukan rematch dengan Anies.

Saat Rosiana Silalahi, host Program ROSI, menanyakan, apakah dirinya tidak khawatir akan terjadi pembelahan seperti tahun 2017 jika ia melakukan rematch dengan Anies, Ahok menyebut tidak akan terjadi hal tersebut.

Baca Juga: PDIP Akan Habis di Pilkada, Ahok: Kalau Cuma Pilkada Santai Saja | ROSI

“Dulu juga pembelahan penyebabnya siapa. Ini bukan persoalan karena takut (terus) kita lari. Kita ini harus kasih edukasi pada masyarakat,” ucapnya.

“Nggak akan terjadi pembelahan kok. Kalau dibilang pembelahan, saya nggak maju juga ada pembelahan.”

Ia kemudian meyitir satu teori yang menyatakan bahwa jika membiarkan primordialisme dan SARA masuk dalam politik maka saat berkuasa pun tidak bisa menarik kembali adanya primordialisme tersebut.

Ahok kemudian menganalogikan hal itu dengan Covid-19. Menurutnya, vaksin Covid-19 dibuat dari virus yang sama, lalu dimasukkan ke dalam tubuh.

“Ada satu teori bilang begini, kalau Anda sudah membiarkan primordialisme, permainan SARA masuk dalam politik, Anda berkuasa pun nggak bisa menarik Kembali. Sampai hari ini nggak balik ini.”

“Saya kira kita untuk menyembuhkan ini, sebetulnya kalau Tuhan izinkan, menarik (rematch). Bukan masalah menang atau kalahnya tapi untuk melihat,” papar mantan Komisaris Utama PT Pertamina tersebut.

Sebelumnya, dalam dialog yang sama, Ahok menyebut akan menarik jika dirinya bisa melakukan rematch atau pertandingan ulang dengan Anies Baswedan.

Ia menceritakan saat dirinya maju di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu, yang diwarnai dengan sejumlah aksi unjuk rasa.

“Waktu 2017 kan ada koalisi partai kan, bahkan presiden sudah sampaikan ini bahaya kalau diteruskan, bisa ribut, demo nih, lebih baik mundur. Partai yang koalisi juga mau mundur nih,” kata Ahok.

“Tapi ibu (Megawati Soekarnoputri) mengatakan ‘Nggak bisa, ini bagian dari mengedukasi’. Kita kalau mau menyelesaikan masalah bangsa ini, yang keberagaman ini bukan kabur gitu lho, kita mesti tes,” jelasnya.

Oleh sebab itu, ia mengaku akan lebih menarik jika bisa melakukan rematch dengan Anies, untuk mengukur sampai sejauh mana bangsa ini mampu menerapkan bhineka Tunggal ika.

Baca Juga: Cerita Ahok Berpeluang Kembali Menjadi Gubernur Jakarta Hingga Jalur Politik Bersama PDIP | ROSI

“Justru kalau bisa rematch dengan Pak Anies lebih menarik. Supaya mengukur sampai di mana bangsa ini setelah naik levelnya untuk menuju bhineka tunggal ika.”

Namun, saat Rosiana Silalahi, host Program ROSI, menanyakan untuk menegaskan apakah Ahok memang ingin melakukan rematch, ia menjawab bahwa maksudnya bukan seperti itu.

“Bukan, maksud saya ini kalau Anda mengatakan bahwa ini takut ribut. Kalau takut ribut ya paling cocok ya rematch dong untuk mengukur supaya apel dengan buah apel bandingnya.”

Leave a comment