Informasi Terpercaya Masa Kini

Apa Alasan Nenek Moyang Manusia Modern Meninggalkan Afrika?

0 19

KOMPAS.com – Saat ini kita adalah satu-satunya spesies manusia di dunia yang disebut menyebar pertama kali dari Afrika.

Namun apa sebenarnya yang memicu nenek moyang manusia modern ini keluar dari Afrika?

Penelitian terbaru menjawab pertanyaan tersebut.

Baca juga: Studi Ungkap ke Mana Homo Sapiens Pergi Setelah Keluar dari Afrika

Seperti dikutip dari IFL Science, Sabtu (13/7/2024) empat ratus ribu tahun yang lalu, ketika nenek moyang Homo sapiens hidup di Afrika, ada manusia lain yaitu Neanderthal yang sudah ada di Eurasia.

Dan studi baru menyebut bahwa H. sapiens melakukan perjalanan berjalan kaki keluar Afrika beberapa kali untuk bertemu Neanderthal untuk kawin.

Liming Li, peneliti studi bersama rekannya menganalisis 2000 genom manusia, tiga Neanderthal, dan satu Denisovan.

Mereka kemudian mengamati aliran informasi genetik antara hominin ini selama periode 200.000 tahun.

Peneliti menemukan 2,5-3,7 persen nenek moyang manusia memiliki DNA Neanderthal yang secara mengejutkan lebih banyak dari yang ditemukan pada manusia masa kini.

Menurut model mereka, dua gelombang aliran gen manusia ke Neanderthal terjadi sebelum pertemuan terakhir 50.000 tahun yang lalu.

Gelombang pertama sekitar 250.000 hingga 200.000 tahun yang lalu dan gelombang kedua sekitar 120.000 hingga 100.000 tahun yang lalu.

Waktu tersebut konsisten dengan keberadaan Sungai Nil dan jembatan darat Sinai yang menghubungkan Afrika dan Eropa.

Baca juga: Bagaimana Nenek Moyang Manusia Memanen Hazelnut, Studi Ungkap

Dalam kedua peristiwa ini, H. sapiens tiba di Eropa kawin dengan Neanderthal, keturunan serta genom mereka kemungkinan besar berasimilasi dengan populasi Neanderthal.

Ketika gelombang H. sapiens bertemu Neanderthal untuk terakhir kalinya 50.000 tahun yang lalu, aliran gen berubah arah dan nenek moyang manusia non-Afrika mengasimilasi nenek moyang Neanderthal.

Penelitian di masa depan mengenai keragaman genetik Afrika dapat membantu menemukan pola migrasi lebih lanjut.

Namun, pertemuan berulang dengan H.sapiens selama 200.000 tahun menurut Joshua Akey, penulis senior studi dalam sebuah pernyataan diibaratkan ombak yang menerjang pantai.

Artinya, perlahan tapi pasti mengikis pantai tersebut atau dalam kasus ini bisa dikatakan sampai Neanderthal menghilang ke dalam lautan populasi H.sapiens.

Studi ini dipublikasikan di Science.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Jejak Manusia Modern Homo Sapiens saat Jelajahi Eropa

Leave a comment