Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Ferry Penjual Bakso Bangun Jalan Pakai Uang Pribadi Rp10 M,Dikenal Dermawan

0 4

TRIBUNSUMSEL.COM – Mengenal sosok Fery alias Suwadi, tukang bakso viral bangun jalan di Desa Bale Asri, Malang, Jawa Timur pakai uang pribadi capai Rp10 miliar.

Suwadi atau yang lebih akrab disapa Sam Ferry berasal dari Dusun Segelan Sidomulyo, Desa Bale Asri, Malang, Jawa Timur.

Pengusaha bakso ini merupakan kelahiran 19 September 1972.

Ia memiliki usaha Bakso Gunung Sam Ferry yang buka di Batam, Kepulauan Riau.

Saat ini, Bakso Gunung Sam Ferry telah memiliki delapan cabang di Batam, yaitu di Jodoh, Batam Center, Batu Aji, Sagulung, Botania, Piayu, Tiban, dan teranyar di Ruko Grand Junction.

Menurut laman Facebook Bakso Gunung Sam Ferry, Ferry memiliki nama asli Suwadi.

Ferry diketahui mulai berjualan bakso sejak lulus SMP.

Ia kemudian memutuskan merantau ke Batam pada 1992.

Baca juga: Kisah Ferry, Pedagang Bakso Bangun Jalan di Malang Pakai Uang Pribadi Rp10 M, 7 Tahun Selesai

Usahanya berjualan bakso dimulai dari berjualan dengan cara dipikul.

Karena rasa baksonya yang enak, usaha Ferry pun berkembang pesat hingga saat ini menjadi penjual bakso sukses.

Dikenal Dermawan

Ketua RT 01/RW 16, Yuda Prasetyo menyebut kebaikan pengusaha bakso.

Ia menyebut bahwa sosok Fery memang dikenal dermawan sejak dulu. Hal ini terbukti sumbangsihnya dalam memajukan desa. 

Selain bangun jalan, Fery juga membangun masjid dan lapangan sepak bola di kampung halamannya.

“Sejak dulu Pak Fery ini dermawan, tak hanya jalan yang dibangun, ada masjid, TPQ, dan lapangan sepak bola yang dibantu Pak Fery,” kata Yuda.

Perbaiki Jalan Desa sejak 2017

Ferry, penjual bakso asal Malang, telah memperbaiki jalan desanya sejak 2017.

Saat itu, perbaikan jalan baru memasuki tahap pertama.

Seiring berjalannya waktu, perbaikan jalan telah memasuki tahap kelima di bulan November 2024 kemarin.

Total jalan yang diperbaiki Ferry adalah sepanjang lima kilometer dengan lebar lima meter.

Penanggung jawab pembangunan jalan, Nardi, menduga Ferry merasa prihatin dengan kampung halamannya.

Sebab itu, Ferry berinisiatif memperbaiki jalan Dusun Segelan Sidomulya menggunakan dana pribadi.

“Pak Ferry bercerita, pingin memajukan lingkungannya. Mungkin Pak Ferry prihatin, tanah kelahirannya masih memprihatinkan,” ujar warga setempat sekaligus penanggung jawab pembangunan jalan, Nardi, dikutip dari YouTube tvOneNews, Jumat (27/12/2024).

Kisahnya viral usai diunggah di berbagai media sosial seperti salah satunya akun Instagram @infoareakediri pada Kamis (26/12/2024).

Dalam unggahannya, tampak kondisi jalan desa sebelum diperbaiki.

Aspal jalan desa tersebut sudah rusak dan berganti tanah.

Kendaraan roda dua yang melintas pun harus didorong karena terjebak tanah basah.

Kemudian video selanjutnya memperlihatkan kondisi jalan yang sudah dicor sehingga sudah halus.

Dari keterangan pengunggah, pembangunan jalan dilakukan secara bertahap menggunakan dana dari Ferry yang merupakan juragan bakso.

“Donaturnya dari Bapak Fery, beliau asli warga sini,” kata Sukri, warga setempat sekaligus kepala tukang yang menggarap pembangunan jalan, Kamis (26/12/1024), seperti dikutip dari Surya.co.id.

Sukri menjelaskan, kondisi jalan rusak ini sudah terjadi sejak 2017 silam. Kondisi jalan mulai mengelupas aspalnya, hanya menyisakan bebatuan sehingga membuat pengendara tidak nyaman terutama warga setempat. 

Ia juga menyebut bahwa warga sudah mengajukan perbaikan jalan ke desa, namun belum ditindaklanjuti.

“Tahun 2019 itu, jalan di sini mulai dibangun. Tapi beberapa tahap pengerjaanya,” terang Sukri.

Hingga 2024, pembangunan jalan di Dusun Segelan Sidomulyo sudah mencapai 5 tahap. Jalan desa sepanjang sekitar 1,5 kilometer itu kini sudah dicor. 

Sukri juga menyampaikan, bahwa dana yang digelontorkan Fery ini untuk membangun jalan ini kurang lebih mencapai Rp 10 miliar. 

Walau begitu, dalam prosesnya pengecoran jalan dibantu oleh warga secara swadaya. Warga juga secara bergotong royong membantu mengecor jalan.

Kemudian, warga juga secara bergantian menyediakan konsumsi bagi para pekerja.

“Ini ngecornya pas nggak musim hujan, kalau hujan kita berhenti,” tandasnya. Pengecoran jalan terakhir dilakukan pada November 2024 karena sudah memasuki musim hujan, sehingga warga berhenti untuk mengecor jalan.

Diketahui, Ferry Suwadi adalah warga setempat yang merantau di Batam selama sembilan tahun dan sudah menjadi juragan bakso.

Ia memiliki dekaoan cabang bakso di Batam dengan nama Bakso Gunung.

Dirinya mendengar kabar jika jalan desanya rusak sehingga ia berinisiatif memperbaiki jalan.

Ferry Suwadi pun rutin mengirim uang untuk membeli material perbaikan jalan.

Sementara itu, pengerjaan perbaikan jalan dilakukan saat musim kemarau saja.

Hal ini karena tekstur tanah di desa tersebut seperti tanah liat saat musim hujan, sehingga sulit dicor.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Leave a comment