7 Kebiasaan Sehari-hari Penyebab Perut Buncit yang Wajib Dihindari
KOMPAS.com – Perut buncit menjadi masalah bagi sebagian orang di Indonesia, terutama pada usia dewasa.
Orang yang punya perut buncit dianggap akan mengganggu penampilan karena memiliki penumpukan lemak di perut.
Terlebih jika orang dengan perut buncit dapat mengalami masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Untuk mengatasi masalah perut buncit, umumnya dokter akan merekomendasikan berbagai jenis diet yang dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga.
Selain itu, cobalah untuk menghindari kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan perut buncit.
Lalu, apa saja kebiasaan yang dapat menyebabkan perut buncit?
Baca juga: 7 Minuman Sehat yang Harus Dihindari jika Ingin Menyusut Perut Buncit
Baca juga: Studi Ungkap Teh Terbaik untuk Mengecilkan Perut Buncit
Kebiasaan yang menyebabkan perut buncit 1. Makan makanan manis
Seringkali kita tidak sadar ketika mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan gulanya.
Ada berbagai jenis makanan yang mengandung banyak gula tambahan, seperti makanan yang dipanggang, kue kering, muffin, yogurt, sereal, granola, protein bar, makanan dan minuman kemasan, serta makanan olahan lainnya.
Dikutip dari Healthline, makanan dan minuman dengan kalori tinggi adalah penyumbang asupan gula terbesar di Amerika Serikat.
Ini karena makanan dan minuman kemasan atau olahan punya harga yang murah dan dapat ditemui dengan mudah.
Akibatnya, tubuh akan mengalami asupan kalori dan gula dalam jumlah besar dengan sedikit atau tanpa nilai gizi dalam sekali makan.
Hal ini nantinya menyebabkan penambahan berat badan dan menambah penyimpanan lemak, terutama di bagian perut.
Baca juga: Perut Buncit atau Obesitas, Manakah yang Lebih Berbahaya?
2. Malas bergerak (mager)
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak merupakan salah satu kebiasaan yang memunculkan penyakit bagi tubuh, termasuk tandanya yaitu mempunyai perut buncit.
Adapun kebiasaan malas bergerak yang dimaksud adalah duduk dalam waktu lama sepanjang hari, seperti menonton TV, duduk di meja kerja, perjalanan jauh, dan bermain game.
Penelitian menunjukkan bahwa 80 persen orang dewasa tidak memenuhi pedoman aktivitas fisik yang direkomendasikan oleh Pedoman Aktivitas Fisik Amerika Serikat.
Untungnya, melakukan aktivitas fisik secara teratur dan membatasi duduk terlalu lama dapat menurunkan risiko peningkatan lemak perut sekaligus mengelola berat badan.
Dalam sebuah penelitian, peneliti melaporkan bahwa orang yang melakukan latihan resistensi atau aerobik selama 1 tahun setelah menurunkan berat badan mampu mencegah penambahan lemak di bagian perut.
Di sisi lain, orang mereka yang tidak berolahraga mengalami peningkatan lemak perut sebesar 25–38 persen per tahunnya.
Studi lain menunjukkan bahwa mereka yang duduk lebih dari 8 jam setiap hari (tidak termasuk jam tidur) memiliki peningkatan risiko obesitas sebesar 62 persen dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari 4 jam setiap hari.
Baca juga: 7 Cara Jalan Kaki yang Ampuh Mengecilkan Perut Buncit
3. Mudah stres
Ketika Anda berada dalam keadaan stres, tubuh akan memproduksi kortisol, yaitu hormon yang akan memicu stres fisik atau psikologis.
Saat ini, penyebab stres yang paling banyak dialami adalah stres psikologis dan perilaku yang meningkatkan risiko penyakit pada tubuh.
Sayangnya, stres kronis dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut dan termasuk sulit dihilangkan.
Selain itu, kadar kortisol yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa orang memilih makanan berkalori tinggi agar lebih nyaman.
Akibatnya, perlahan tubuh akan mengalami penambahan berat badan yang tidak diinginkan.
Lemak yang banyak menumpuk di bagian perut juga dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh yang akan lebih meningkatkan stres kronis pada seseorang.
Baca juga: 6 Olahraga di Pagi Hari untuk Mengecilkan Perut Buncit dengan Cepat
4. Kurang tidur
Banyak penelitian mengaitkan kurang tidur dengan penambahan berat badan dan penambahan lemak di perut yang menyebabkan perut buncit.
Seseorang yang kurang tidur dapat mengalami peningkatan asupan makanan, perubahan hormon, peradangan, dan kurangnya aktivitas fisik karena kelelahan.
Orang yang kurang tidur lebih cenderung memilih makanan rendah dan mengonsumsi lebih banyak kalori setiap hari dibandingkan mereka yang cukup tidur setiap malam.
Terlebih lagi, gangguan tidur seperti sleep apnea juga bisa menyebabkan penambahan berat badan penderitanya.
Baca juga: Lari Vs Jalan Kaki, Mana yang Lebih Efektif Mengecilkan Perut Buncit?
5. Mengonsumsi alkohol
Asupan alkohol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peradangan dan menambah berat badan tubuh.
Oleh karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan anjuran untuk membatasi minum minuman beralkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dikaitkan dengan meningkatnya penumpukan lemak dip perut dan indeks massa tubuh (BMI).
Alkohol mengandung jumlah kalori yang tinggi, yaitu sekitar 7 kalori per gram dan banyak minuman beralkohol yang mengandung banyak gula.
Penelitian lain juga menunjukkan asupan alkohol yang tinggi (2-3 minuman atau lebih per hari) dikaitkan dengan penambahan berat badan termasuk obesitas perut, terutama pada pria.
Baca juga: 7 Olahraga Paling Efektif untuk Mencegah Perut Buncit
6. Makan sambil beraktivitas
Saat ini, banyak sekali orang yang makan sambil melakukan aktivitas tertentu, seperti bermain ponsel atau menonton televisi.
Kebiasaan seperti ini umumnya dilakukan saat mengonsumsi camilan dan dapat menyebabkan perut buncit, dilansir dari Web MD.
Akibatnya, tubuh tidak akan merasa kenyang karena terlalu fokus pada kegiatan lain, bukan saat makan.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk fokus makan dan berhenti melakukan aktivitas lain yang tidak penting.
Perhatikan makanan, kunyah dengan hati-hati, dan fokus untuk makan atau biasa disebut dengan mindful eating.
Baca juga: Bikin Perut Buncit, Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Ini!
7. Melewatkan sarapan
Saat ini, banyak orang yang melewatkan sarapan pagi dan langsung ke makan siang. Apalagi sekarang banyak menu brunch atau breakfast-lunch yang memungkinkan di pertengahan jam makan siang dan sarapan.
Meskipun demikian, kebiasaan melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko obesitas hingga 4,5 kali.
Tidak sarapan akan membuat metabolisme di dalam tubuh akan menjadi lebih lambat.
Akibatnya, tubuh akan makan dalam porsi yang lebih banyak daripada biasanya saat sudah terasa lapar.
Baca juga: Bisa Picu Perut Buncit, Hindari 5 Kebiasaan Ini di Malam Hari!