Dampak dan Solusi Salah Isi Oli Transmisi pada Mobil Matik
KLATEN, KOMPAS.com – Jenis transmisi pada mobil matik cukup beragam. Setidaknya ada tiga jenis, yakni automatic transmission (AT) continuously variable transmission (CVT) dan dual clutch transmission (DCT).
Oli yang dibutuhkan untuk masing-masing jenis transmisi matik juga berbeda, maka dari itu disarankan untuk tidak salah mengisi oli. Lantas, apa dampaknya bila salah mengisi ol transmisi matik?
Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor Solo mengatakan, oli transmisi matik ada beragam, bahkan untuk satu jenis transmisi matik bisa memiliki beberapa pilihan oli.
Baca juga: Posisi Tuas Transmisi Mobil Matik yang Benar Saat Terjebak Macet di Tanjakan
“Oli AT pakainya ATF, ATF ada beberapa jenis juga karena ada pembaruan teknologi pada transmisi, maka penyesuaian oli dilakukan, maka dari itu pabrikan mengeluarkan jenis oli terbaru,” ucap Iwan kepada Kompas.com, Selasa (24/12/2024).
Iwan mengatakan, dampak salah isi oli transmisi bisa beragam tergantung durasi pakainya, dan kesalahannya fatal atau tidak.
“Asal tidak salah isi oli ATF untuk CVT atau sebaliknya, ini fatal, masih bisa ditoleransi karena masih bisa saling menggantikan, tapi bila salahnya fata, performa transmisi bisa turun, shifting menjadi kasar dan sejenisnya,” ucap Iwan.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Transmisi AT Konvensional, CVT, dan DCT
Iwan mengatakan, oli yang sudah salah isi tersebut sebaiknya segera diganti dengan oli yang sesuai anjuran untuk menjaga performa tetap prima.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota-Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo, mengatakan bahaya bila salah mengisi oli transmisi matik karena bisa merusak komponen dalamnya.
“Oli yang tidak sesuai spesifikasinya akan membuat transmisi matik mudah rusak, potensi terjadinya selip pada kelompok kopling menjadi lebih besar sehingga akan memperpendek usia pakainya,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Tips agar Mobil Transmisi Manual Tak Kehabisan Napas Saat Menanjak
Muchlis mengatakan kesalahan yang kerap terjadi karena tidak banyak konsumen paham perbedaan CVT dan AT konvensional. Karena keduanya termasuk transmisi matik pada sebuah mobil.
“Fatalnya, tidak semua bengkel memahami perbedaan mendasar ini, padahal tidak semua transmisi matik itu AT konvensional, tapi ada jenis lainnya seperti CVT atau DCT, dan itu membutuhkan oli berbeda,” ucap Muchlis.