Informasi Terpercaya Masa Kini

Bentrokan Maut di Tanah Abang Dipicu Miskomunikasi Warga dan Pekerja Proyek

0 3

JAKARTA, KOMPAS.com – Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama mengatakan, bentrokan di Tanah Abang, Jakarta Pusat terjadi karena miskomunikasi antara warga dan pekerja proyek.

Akibat bentrokan maut di Tanah Abang itu, AS (71) yang merupakan pekerja proyek tewas terkena sabetan senjata tajam.

“Untuk permasalahan dugaan awal dan berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi sampai dengan saat ini, (bentrokan) itu diduga ada miskomunikasi antara warga sekitar Kelurahan Kebon Kacang dengan para pekerja,” ujar Aditya di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).

Baca juga: Bentrokan Warga di Tanah Abang, Satu Orang Tewas

Namun, Aditya tidak menjelaskan secara rinci apa miskomunikasi yang akhirnya memicu bentrokan di Tanah Abang itu.

Dia hanya menjelaskan bentrokan ini terjadi pada Selasa (17/12/2024) pukul 16.30 WIB. Saat itu ada 30 warga yang tiba-tiba mendatangi sebuah lahan yang sedang dikerjakan oleh para pekerja proyek.

Para pekerja itu sedang bertugas untuk membersihkan lahan milik sebuah perusahaan. Mereka sudah mengerjakan pembersihan lahan itu sejak tiga bulan lalu.

“Kemudian terjadi keributan saat itu, sehingga mengakibatkan satu korban dari pekerja itu meninggal dunia,” kata Aditya.

Baca juga: Polisi Cari Identitas 30 Terduga Pelaku Bentrokan di Tanah Abang yang Tewaskan Pekerja Proyek

Aditya memastikan bentrokan di Tanah Abang ini terjadi bukan karena permasalahan sengketa lahan.

“Ini bukan lahan sengketa, statusnya jelas secara hukum jelas. Tidak ada masalah dengan lahan,” ucap dia.

Sebelumnya, bentrokan di Tanah Abang, Jakarta Pusat terjadi pada Selasa (17/12/2024). Akibat kejadian ini, AS (71) yang merupakan operator eskavator tewas.

Dia tewas usai terkena sabetan senjata tajam di bagian kiri lututnya. Usai kejadian AS sempat dilarikan ke RS Pelni, namun saat perjalanan nyawanya tidak bisa ditolong.

Baca juga: Saksi Mata Sebut Bentrokan di Tanah Abang Terjadi sejak Siang

Leave a comment