Stop Memberikan Susu Kental Manis pada Anak!
Saat ini, masih banyak terjadi misinformasi terkait pemberian susu kental manis sebagai pengganti ASI saat sedang menyapih anak. Dan hingga kini, mungkin masih banyak orangtua yang melakukan hal tersebut.
Perlu diketahui kental manis bukan merupakan ‘susu’ asli dan memiliki berbagai campuran lain yang justru dapat menghambat pertumbuhan anak apabila dikonsumsi secara terus menerus.
Dokter Spesialis Anak DR.dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) menjelaskan bahaya memberikan susu kental manis pada anak dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya @dr.fitrihartanto_spak. Seperti apa informasi selengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut.
1. Apa itu susu kental manis?
Susu kental manis merupakan susu sapi olahan yang telah dicampur dengan berbagai campuran serta memiliki kandungan gula yang sangat tinggi, yaitu sekitar 54gr/100ml sajian. Masih banyak orangtua yang memberikan susu kental manis sebagai pengganti ASI kepada anaknya. Kekeliruan inilah yang menyebabkan terjadinya misinformasi dan menganggap bahwa susu kental manis merupakan ‘susu’ yang cocok untuk anak.
2. Alasan kenapa susu kental manis masih menjadi pilihan
Berikut penjelasan tentang alasan mengapa susu kental manis masih menjadi pilihan beberapa orang tua sebagai pengganti ASI, meskipun penggunaannya tidak disarankan secara medis:
Mudah Didapatkan dan Harganya Murah
Salah satu alasan utama susu kental manis menjadi pilihan adalah karena sangat mudah ditemukan. Dengan harga yang relatif murah dibandingkan susu formula atau alternatif lain, susu kental manis dianggap lebih terjangkau bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
Kemudahan mendapatkannya membuat susu kental manis sering menjadi solusi cepat bagi orang tua yang membutuhkan alternatif pengganti ASI, terutama di daerah pedesaan atau tempat dengan akses terbatas ke produk susu lainnya. Sayangnya, hal ini sering disebabkan oleh kurangnya edukasi tentang dampak buruk penggunaan susu kental manis sebagai pengganti ASI.
Rasa yang Lebih Nikmat
Rasa yang lebih manis dari susu kental manis membuatnya lebih disukai oleh anak-anak, terutama yang sudah mulai mengenal rasa makanan selain ASI. Beberapa orang tua mungkin beranggapan bahwa jika anak-anak menyukainya, maka susu kental manis bisa menjadi pengganti nutrisi yang diterima dari ASI.
Namun, pemahaman ini kurang tepat karena susu kental manis memiliki kandungan gula yang sangat tinggi dan rendah protein, lemak, serta vitamin yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Rasa manis yang berlebihan justru bisa meningkatkan risiko obesitas pada anak jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan terus-menerus.
Mudah Disimpan dan Lebih Tahan Lama
Kepraktisan adalah faktor penting bagi banyak orang tua, terutama yang tinggal di wilayah tanpa fasilitas penyimpanan makanan yang memadai, seperti kulkas. Susu kental manis memiliki daya simpan yang jauh lebih lama dibandingkan susu cair atau susu formula karena proses pengolahannya melibatkan pemanasan yang mengurangi kadar air dan meningkatkan kandungan gula sebagai pengawet alami.
Selain itu, kemasan susu kental manis sering kali tersedia dalam ukuran kecil, sehingga lebih fleksibel untuk digunakan sesuai kebutuhan dan mengurangi pemborosan. Orang tua yang memiliki keterbatasan waktu atau sumber daya merasa bahwa produk ini adalah solusi praktis.
3. Dampak pemberian susu kental manis pada anak
Kebutuhan gizi anak tidak akan tercukupi karena susu kental manis memiliki kandungan gula yang tinggi dibandingkan dengan susu jenis lainnya. Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan, berikut adalah penjelasannya:
Gizi Tidak Seimbang
Susu kental manis mengandung kadar gula yang sangat tinggi, tetapi rendah protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak.
Akibatnya, anak yang diberi susu kental manis dalam jangka panjang berisiko mengalami tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi esensial seperti zat besi, kalsium, dan protein. Hal ini dapat menghambat perkembangan otak, otot, dan tulang anak.Meskipun gula dalam SKM memberikan kalori, jenis kalori ini tidak memberikan manfaat jangka panjang karena tidak disertai nutrisi penting lainnya.
Obesitas dan Risiko Penyakit Metabolik
Kandungan gula yang sangat tinggi dalam susu kental manis dapat memicu obesitas pada anak. Konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan:
- Kenaikan berat badan berlebih: Gula dalam SKM diserap cepat oleh tubuh, menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak sehat.
- Diabetes tipe 2: Kelebihan gula memengaruhi metabolisme insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes pada usia dini.
- Penyakit jantung: Gula yang berlebih dapat menyebabkan penumpukan lemak di tubuh, yang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular di masa mendatang.
Gangguan Kesehatan Gigi
Gula dalam susu kental manis juga berdampak buruk pada kesehatan gigi anak. Beberapa masalah yang mungkin terjadi antara lain:
- Karies gigi (gigi berlubang): Gula memberikan makanan bagi bakteri di mulut yang menghasilkan asam, merusak enamel gigi.
- Erosi gigi: Konsumsi SKM yang terlalu manis dapat menyebabkan gigi anak lebih cepat aus, terutama jika tidak dibarengi dengan kebiasaan menjaga kebersihan mulut.
Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak yang kekurangan nutrisi penting akibat mengonsumsi susu kental manis sebagai pengganti ASI atau susu formula dapat mengalami gangguan pada:
- Pertumbuhan fisik: Anak mungkin memiliki tinggi dan berat badan yang tidak sesuai dengan usianya (stunting atau wasting).
- Perkembangan otak: Kekurangan nutrisi seperti asam lemak omega-3, zat besi, dan vitamin B dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak, menghambat kemampuan belajar, dan konsentrasi.
Itulah informasi tentang stop memberikan susu kental manis pada anak! Pemberian susu kental manis pada anak, terutama sebagai pengganti ASI, dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, orang tua perlu diberikan edukasi tentang pemilihan susu yang tepat sesuai usia anak, serta pentingnya memberikan nutrisi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Baca juga:
- Susunan Gigi Susu pada Anak-Anak dan Kapan akan Berganti Gigi Tetap?
- Apa Itu Susu Ikan? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak
- 11 Rekomendasi Merek Susu Kedelai untuk Anak