Informasi Terpercaya Masa Kini

Penantian Hans Tomasoa dan Rita Wattimena,Membusuk di Jonggol Namun Anaknya Tak Kunjung Datang

0 20

TRIBUNBENGKULU.COM – Penantian Rita Wattimena (73) dan Hans Tomasoa (83) hingga meninggal membusuk di kamarnya, namun anaknya tak kunjung datang.

Keduanya ditemukan membusuk di kediamannya di dalam kamar, di rumahnya di perumahan Perumahan Citra Indah Bukti Raflesia, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 16 Juli 2024.

Hampir sepekan, Rita Wattimena dan Hans Tomasoa memang tidak terlihat keluar rumah.

Tetangga yang curiga dan mulai mencium bau busuk, akhirnya mencongkel rumah keduanya dan menemukan jasad Rita Wattimena dan Hans Tomasoa yang sudah membusuk.

Keduanya meninggal tanpa diketahui siapapun karena hanya tinggal berdua.

Keduanya disebut memiliki anak namun tidak tinggal bersama dan jarang berkunjung.

Kedua lansia yang akrab dipanggil oma dan opa ini ditemukan dalam kondisi membusuk di tempat tidur, usai warga curiga lantaran mereka tak terlihat selama beberapa hari.

Dilansir melalui unggahan akun media sosial X @bacottetangga__ Rabu (17/7/2024) Hans dan Rita pertama kali ditemukan oleh para jemaat gereja SP3 GPIB Jemaat Cipeucang yang hendak menawarkan diri membersihkan rumah mereka.

Dalam video yang beredar mulanya para jemaat gereja dan warga sekitar rumah mendatangi kediaman Hans dan Rita.

Namun sesampainya di lokasi para warga dan jemaat mendapati rumah dalam kondisi terkunci rapat.

Warga di sekitar lokasi menuturkan sudah beberapa hari tak melihat keduanya sedangkan anak-anak mereka tak pernah terlihat menjenguk.

Dipaparkan warga Hans terlihat terakhir kali pada Senin (8/7/2024) hendak membeli mie ayam untuk makan.

Sementara Rita diketahui memang mengidap stroke sehingga sehari-harinya hanya bergantung pada sang suami.

“Info lanjutan meninggalnya Opa Oma,” tulis akun tersebut.

“Yang meninggal (Alm.) Opa Hans D. C. Tomasoa dan (Almh.) Oma Rita Tomasoa-Wattimena Warga Jemaat SP3 GPIB Jemaat Cipeucang.”

“Sekitar Senin 8 Juli, Opa masih terlihat ingin membeli Mie Ayam untuk Makan (Itulah para tetangga melihat yang terakhir kali).”

Ketua RT setempat juga sudah berusaha menghubungi anak-anak keduanya namun sayangnya tak mendapat respon sama sekali.

“Jumat Malam-Sabtu Pagi, Pak RT menghubungi anak2 Alm. Tapi tidak direspon karena pintu rumah tertutup rapat dan Tetangga tidak pernah lagi melihat Opa Keluar,” tambahnya.

Setelah beberapa hari para jemaat gereja pun akhirnya mendatangi kediaman Hans dan Rita dengan tujuan mengajak keduanya perjamuan kudus serta membersihkan rumah mereka.

“Sabtu Pagi (13 Juli) Pnt/Dkn di SP3 berkunjung untuk mengajak Oma dan Opa perjamuan Kudus di Rumah serta menyampaikan maksud baik untuk kerja bakti membersihkan rumah Oma dan Opa… Untuk Ibadah Keluarga pada Rabu, 17 Juli 2024,” papar akun tersebut.

Namun lantaran tak mendapatkan respon dari anak-anak keduanya, para warga dan jemaat gereja pun memutuskan untuk mendobrak pintu rumah Hans dan Rita.

Selain itu bau busuk pun tercium kencang dari dalam rumah sehingga kian menimbulkan kecurigaan.

“Apa daya pintu rumah terkunci, diketuk tidak ada kabar, dan akhirnya bersama RT/RW diputuskan dibongkar karena anak2 Alm. tetap tidak merespon… Lalu di videokan sebagai bukti tidak ada maksud tidak baik membongkar rumah karena sudah mulai tercium bau tidak sedap,” jelasnya lagi.

Dan benar saja saat dicari di rumah Hans dan Rita sudah dalam kondisi meninggal dunia di kasur mereka dan jenazah keduanya mulai membusuk.

Warga dan para jemaat gereja pun seketika syok menemui kondisi keduanya yang meninggal secara mengenaskan.

Diduga Hans lebih dulu berpulang disusul sang istri yang mengidap strok.

Sebelum meninggal dunia, Hans Tomasoa merupakan mantan Direktur HRD PT Samudera Indonesia sedangkan sang istri Rita Tomasoa adala mantan bintang radio.

Usai ditemukan meninggal dunia keduanya pun langsung dimakamkan.

Jarang dikunjungi anak

Akun Facebook Dian Deedee Ronawati bercerita, pada 13 Juli 2024 Hans dan Rita sudah tak lagi membuka pintu saat disambangi warga jamaat gereja.

Dian mengatakan sebenarnya Hans dan Rita memiliki 3 orang anak laki-laki.

“Sayang ketiga (3) anak laki2 beliau jarang sekali berkunjung atau mengajak oma dan opa tinggal bersama mereka. Banyak cerita di seputaran mengapa ketiga anak oma dan opa tidak peduli. Saya tidak bisa ceritakan di sini,” tulisnya.

Tetangga hanya bisa mengelus dada bila menghubungi anak-anak tersebut untuk mengunjungi Hans dan Rita.

“Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelpon anak-anak; tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opam,” tulisnya

Viral di Media Sosial

Viral di media sosial video detik-detik penemuan jasad pasangan suami istri atau pasutri membusuk di atas kasur, di Jonggol, Kabupaten Bogor.

Video tersebut dibagikan oleh akun X (twitter) @txtdaribogor dan telah ditayangkan lebih dari 2,5 juta tayangan.

Dalam video itu tertulis caption, “Sepasang lansia di Jonggol, ditemukan tiada di rumahnya, tetangga curiga tidak ada keluar dan anak tidak jenguk.”

Video itu disebutkan direkam di kediaman pasutri tersebut, di Citra Indah Bukit Rafflesia di Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, pada Selasa (16/7/2024).

Dalam video yang dibagikan, awalnya warga berusaha mendobrak pintu rumah pasutri lansia tersebut.

Warga menggunakan linggis untuk membuka paksa pintu yang terkunci.

Kemudian, warga pun masuk ke kamar di mana kedua korban ditemukan.

Saat ditemukan, kedua jenazah pasutri lansia itu sudah menghitam dan beberapa bagian hanya menyisakan tulang-belulangnya saja.

Salah satu jenazah terlihat berada dalam kondisi menganga.

Warga yang menemukan kedua jenazah tersebut pun berteriak histeris.

Hingga artikel ini ditulis, Rabu (17/7/2024), video penemuan jenazah pasutri lansia yang meninggal membusuk itu telah dilihat sebanyak lebih dari 2,1 juta kali. (**)

Leave a comment