6 Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah

Satu hal yang tidak bisa Anda ubah adalah golongan darah yang jadi salah satu faktor krusial penentu kesehatan.

6 Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin bisa mengubah pola makan dan gaya hidup, tapi satu hal yang tidak bisa Anda ubah adalah golongan darah Anda.Ternyata golongan darah menjadi salah satu faktor krusial penentu kesehatan.

Ada empat golongan darah utama yaitu A, B, AB, dan golongan darah O. Golongan darah didasarkan pada antigen spesifik, yaitu molekul yang merangsang respons imun, yang terdapat di luar sel darah merah. Terdapat zat-zat miskroskopis di permukaan sel darah merah yang berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh.

Kondisi ini memungkinkan orang dengan golongan darah tertentu memiliki risiko penyakit yang lebih besar dibandingkan dengan orang dengan golongan darah yang berbeda. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa masalah kesehatan atau penyakit yang bisa dipicu oleh golongan darah:

1. Kanker

Dikutip dari now.tufts.edu, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A berisiko lebih tinggi terkena kanker perut tertentu. Infeksi bakteri dari helicobacter pylori lebih sering terjadi pada pasien yang memiliki golongan darah A, dan infeksi ini dapat menyebabkan sakit maag, peradangan, dan terkadang menyebabkan kanker. Pylori juga mungkin dikaitkan dengan tingkat kanker pankreas yang lebih tinggi pada golongan darah A, B, dan AB.

Ketiga golongan darah ini juga dapat mempengaruhi risiko kanker lainnya. Bagi pasien yang memiliki golongan darah A, B, atau AB, gen ABO juga berperan dalam meningkatkan risiko kanker tertentu, terutama kanker paru-paru, payudara, kolorektal, dan serviks. Namun para peneliti masih belum yakin secara pasti bagaimana keduanya terhubung.

2. Penyakit jantung

Menurut American Heart Association, golongan darah A, B, dan AB dikaitkan dengan risiko serangan jantung akibat penyakit arteri koroner yang lebih besar dibandingkan golongan darah O. Secara khusus, orang dengan darah AB tampaknya memiliki risiko paling tinggi. Golongan darah ini juga dikaitkan dengan tingkat gangguan pembekuan darah yang lebih tinggi, dan kemungkinan besar hal ini terkait.

3. Stres

Dikutip dari WebMD, penelitian menunjukkan bahwa mereka yang bergolongan darah A meningkatkan kortisol tubuh atau hormon stres. Orang dengan golongan darah A cenderung memiliki lebih banyak kortisol. Jadi, Anda mungkin akan lebih sulit menghadapi situasi stres.

Tipe A mungkin menunjukkan perilaku lebih cemas dibandingkan tipe lainnya. Golongan darah B dan AB diketahui merespons stres dengan lebih baik. Dan golongan darah O ditemukan memiliki jumlah kortisol paling rendah dalam tubuh mereka.

4. Masalah memori

Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa orang dengan masalah ingatan memiliki golongan darah AB lebih banyak dibandingkan orang lain. Sebuah penelitian dari jurnal Neurology Specifically menemukan bahwa pemilik darah AB yang lebih tua lebih mungkin mengalami masalah belajar atau mengingat sebuah daftar yang merupakan tes dasar dakam menentukan performa kognitif.

5. Diabetes

Dikutip dari mymed.com, sebuah penelitian yang dilakukan di Perancis mengamati data kesehatan 80.000 wanita dan menyimpulkan bahwa golongan darah A dan B lebih mungkin terkena diabetes tipe dua dibandingkan dengan tipe O, dengan tipe B positif memiliki risiko diabetes tertinggi. Hingga saat ini, belum ada cukup penelitian dan penelitian yang dilakukan untuk menarik kesimpulan yang didukung bukti untuk mendukung temuan ini.

Namun penelitian ini hanya dilakukan pada perempuan dan bukan pada laki-laki. Hal ini dapat mengakibatkan hasil hanya pada jenis kelamin tertentu dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki hal ini.

6. Malaria

Golongan darah bisa mempunyai hubungan langsung dengan malaria, yakni penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang mempengaruhi darah.Telah ditemukan bahwa mereka yang bergolongan darah O tampaknya memiliki semacam perlindungan terhadap jenis malaria paling berbahaya yang dikenal sebagai Plasmodium falciparum, dibandingkan dengan jenis malaria yang kurang berbahaya, Plasmodium.

Sebuah penelitian dilakukan oleh peneliti Swedia yang meneliti protein yang dikeluarkan oleh parasit yang bertanggung jawab atas infeksi malaria. Studi tersebut menemukan bahwa parasit tampaknya lebih efektif mengikat sel darah merah tipe AB dibandingkan dengan tipe O.

Pilihan Editor: Peneliti Sebut Pemilik Golongan Darah O Kecil Kemungkinan Kena Covid-19

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow