6 Kebiasaan Orang Tua yang Merusak Anak

Tak sedikit orang tua yang tak sadar perilaku mereka justru merusak anak meski niatnya demi kebaikan. Berikut enam kebiasaan yang merusak itu.

6 Kebiasaan Orang Tua yang Merusak Anak

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada orang tua yang ingin membesarkan anaknya dengan cara tak baik. Masalahnya, tak sedikit orang tua yang tak sadar perilaku mereka justru merusak anak meski niatnya demi kebaikan.

"Anak-anak berperilaku seperti yang diajarkan. Saya tak ingin memberi label negatif pada anak," tutur Jeff Yoo, terapis di Pusat Kesehatan Moment of Clarity, kepada HuffPost.

Kita paham tak harus selalu memberikan apa yang diminta anak. "Anak jadi manja karena diperlakukan istimewa, sering mereka tak perlu banyak usaha untuk mendapatkan apapun. Kita juga menilai anak manja kurang empati," kata psikoterapis di New York, Matt Lundquist.

Kita pasti ingin anak-anak bisa bergaul dengan siapa saja, menghormati orang yang lebih tua, dan memahami tingkah laku mereka ada konsekuensinya, dan tak berasumsi mereka bisa mendapatkan semua keinginan. Untuk mencegah perilaku anak yang demikian, berikut yang tak boleh dilakukan orang tua menurut pakar.

Minta maaf atas nama anak

Jika anak berbuat salah, jangan gampang memaafkan atau bila mereka berbuat salah pada orang lain, orang tua yang meminta maaf atas nama anak. Biarkan anak itu sendiri yang minta maaf atas kesalahan mereka.

Tak bisa membuat batasan

Membiarkan anak bermain gawai sesukanya, membelikan apa yang diminta, dan tak bisa bersifat tegas saat anak marah adalah tanda orang tua tak mampu membuat batasan. Perilaku itu akan terus terjadi sampai anak tumbuh besar.

Melindungi anak yang salah

Bila anak berlaku negatif di sekolah dan mendapat hukuman, jangan berusaha membelanya. Melindungi anak yang salah akan membuat mereka merasa istimewa dan tak perlu mengikuti aturan seperti anak-anak lain, serta merendahkan otoritas guru.

Segera mengganti barang hilang

Jika anak kehilangan sesuatu yang disukai, orang tua pun berusaha untuk menggantinya sesegera mungkin. Padahal cara ini tak mengajarkan anak merasakan kehilangan atau sedih serta tak mendidik mereka jadi orang yang sabar.

"Namanya juga anak-anak"

Kalimat ini sering terdengar dari mulut orang tua bila anak nakal atau berbuat kesalahan. Apakah kalau anak-anak tak bisa dihukum jika salah?

Gagal menerapkan disiplin

Jika sudah menerapkan aturan tertentu, misalnya membatasi waktu layar, konsisten melakukannya. Jangan pernah mengubah aturan tersebut dan bersikap melunak.

Pilihan Editor: IDAI Sebut Perlunya Cukai Minuman Berpemanis demi Cegah Anak Obesitas

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow