5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta - Dipecatnya Joko Widodo dari PDIP membuat presiden ke-7 itu jadi satu-satunya presiden Indonesia yang sempat bukan anggota partai politik manapun ketika masih menjabat, berbeda dari presiden-presiden sebelumnya yang rata-rata menempati posisi strategis di partai politik.

Namun setelah terpilihnya Prabowo Subianto sebagai presiden, daftar presiden Indonesia yang pernah menjabat sebagai pimpinan partai menjadi bertambah. Berdasarkan Jurnal yang berjudul Rangkap Jabatan Presiden Sebagai Ketua Partai Politik Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia, berikut daftar presiden Indonesia yang menempato posisi strategis dan penting di partai politik:

1. Soekarno

Partai politik yang dipimpinnya adalah PNI (Partai Nasional Indonesia). Partai ini merupakan partai politik tertua di Indonesia. Berbeda dengan keberadaan partai di masa sekarang, partai ini dalam anggaran dasarnya menyatakan bahwa tujuan PNI adalah hendak bekerja untuk kemerdekaan Indonesia. Artinya ingin memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial dengan kekuatan partai. Inilah salah satu penyebab mengapa di masa itu presiden selain sebagai presiden juga harus memimpin sebuah partai.

2. Soeharto

Presiden yang berlatar belakang militer ini ternyata juga pernah memimpin partai politik di Indonesia. Tentu kita sudah tahu partai mana yang dipimpinnya karena sangat lekat dengan pemerintahan Orde Baru, yaitu Golongan Karya (Golkar).

Soeharto adalah tokoh sentral di Golongan Karya (Golkar), organisasi politik yang didukung Angkatan Darat, dan secara sistematis melumpuhkan efektifitas dari dua partai politik yang seharusnya bertindak sebagai oposisi Surat perintahnya merasuk di setiap departemen dan di setiap usaha milik Negara, malahan bila dikehendakinya, juga sampai ke tingkat terendah, tingkat desa.

3. Gus Dur

Sosok presiden yang humoris ini ternyata juga pernah ikut mendirikan partai, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kendala utama yang menjadi hambatan dan tantangan untuk merumuskan dan melaksanakan agenda reformasi di era kepentingan Gus Dur adalah konflik berkepanjangan antara Gus Dur dan para politisi di partai politik dan DPR, elite birokrasi, dan kalangan militer yang merasa tersudut oleh serangkaian kebijakan Gus Dur yang merugikan mereka.

Disusul kemudian oleh kekecewaan para pemimpin militer,kepolisian, dan partai politik karena pemberhentian menteri-menteri yang mereka dukung. Kebijakan Gus Dur ini jelas mencederai komitmennya bahwa Kabinet Persatuan Nasional digaransi oleh para tokoh politik dan tokoh militer.

4. Megawati

Seperti mengikuti jejak ayahnya yang menjadi presiden sekaligus pendiri partai, Megawati juga pernah menjadi presiden dan ketua umum partai. Bahkan jabatan ketua umum partai masih ditempatinya sampai hari ini, tepatnya di Partai Demokratik Perjuangan Indonesia (PDIP).

Pada tingkat makro-ekonomi, pemerintahan Megawati berhasil membangun stabilitas, tetapi tidak tercermin pada level mikro ekonomi masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga dinilai menjadi titik lemah kinerja Kabinet Gotong Royong. Pemerintahan Mega dinilai belum cukup optimal memanfaatkan modal dasar yang telah dimiliki. Kinerjanya dinilai masih kurang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya berkaitan dengan masalah pengangguran, kemiskinan dan pendidikan.

5. Susilo Bambang Yudhoyono

Sebelum menekuni hobi di bidang melukis dan bernyanyi, bahkan sebelum menjadi presiden. Susilo Bambang Yudhoyono atau yang lebih akrab disapa SBY, pernah ikut mendirikan partai yang membawanya menjadi presiden, yaitu Partai Demokrat.

Selain sebagai pemimpinnya partai ini lahir juga karena inisiatif SBY yang terilhami oleh kekalahan pada pemilihan Calon wakil Presiden dalam sidang MPR tahun 2001. Karena bertekad ingin menjadi seorang presiden RI pada waktu itu maka dibentuklah parpol Demokrat ini yang kemudian mengusung SBY untuk menjadi calon Presiden.

Kausalitas dari pada pembentukan partai ini menyebabkan SBY berhasil menduduki kursi Presiden RI selama dua periode, dimana hal tersebut juga harus mendorong SBY untuk selalu berbalas budi kepada partai yang dipimpinnya dalam menduduki jabatan pemerintahan.

Pilihan Editor: Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow