3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

Seorang pakar keamanan membagikan tiga alasan untuk tidak mengisi baterai ponsel di bandara

3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang sering bepergian dengan pesawat terbang kerap diperingatkan untuk menjaga keamanan. Misalnya saat menggunakan layanan wi-fi gratis dan bahaya tersembunyi mengisi daya ponsel di bandara.

Penggunaan ponsel selama perjalanan kadang membuat banyak wisatawan tiap menyadari baterai ponsel hampir habis. Begitu sampai airport mereka langsung ke stasiun pengisian port USB untuk mengisi daya ponsel. Memang tampaknya ini solusi ideal, tapi jangan sampai lengah. Sebab menemukan cara untuk memuat virus ke stasiun-stasiun tersebut.

Jae Ro, dari produsen adaptor steker SIGNAL + POWER, menjelaskan tiga alasan mengapa sebaiknya wisatawan tidak mengisi daya ponsel di bandara.

1. Risiko perangkat lunak perusak

Alasan pertama untuk tidak mengisi daya ponsel di bandara karena ada risiko keamanan yang besar. "Port ini dapat dirusak untuk menginstal perangkat lunak berbahaya (malware) pada perangkat Anda. Malware ini bisa mengintai tanpa terdeteksi, diam-diam mencuri informasi sensitif seperti kata sandi dan detail perbankan," katanya, seperti dilansir dari laman Daily Mail.

Tahun lalu, Badan Intelijen dan Keamanan Amerika Serikat menyampaikan pesan tentang pelarangan mengisi daya ponsel di bandara. "Hindari penggunaan stasiun pengisian daya gratis di bandara, hotel atau pusat perbelanjaan. Pelaku kejahatan telah menemukan cara untuk menggunakan port USB publik untuk memasukkan malware dan perangkat lunak pemantauan ke perangkat," kata badan tersebut melalui Twitter resminya.

2. Juice Jacking

Jae juga memperingatkan tentang teknik yang disebut juice jacking. Di sinilah malware dapat dipasang melalui port USB yang rusak, mengunci perangkat, atau mengekspor semua data pribadi dan kata sandi langsung ke pelakunya. Biasanya pada smartphone, catu daya dan aliran data melewati kabel yang sama.

"Setelah terinfeksi, ponsel Anda menjadi rentan tidak hanya di bandara, tapi ke mana pun Anda membawanya," ujarnya.

3. Paparan data

Terakhir, mengisi daya perangkat seluler di bandara dapat menyebabkan paparan data yang tidak disengaja. Meskipun stasiun pengisian daya belum disusupi, masih tetap berisiko.

"Stasiun pengisian daya dapat mentransfer data dan daya. Meskipun ponsel meminta pengguna untuk memilih antara mode "Isi daya saja" dan "Transfer file", perlindungan ini sering kali diabaikan oleh stasiun pengisian daya," katanya.

Hal ini menyebabkan perangkat rentan terhadap intersepsi atau eksploitasi data. Data yang dicuri ini nantinya dapat digunakan untuk pencurian identitas atau dijual di web gelap.

Tapi jika sangat terdesak mengisi daya ponsel di bandara, ikuti saran dari Jae agar keamanan ponsel tetap terjaga. Pertama sebaiknya membawa charger portabel sehingga tidak perlu bergantung pada stasiun pengisian daya umum. Kedua, tetap gunakan sumber tepercaya dan hanya gunakan pengisi daya pribadi atau pinjam dari orang yang dipercaya.

Selain itu jangan lupa menonaktifkan transfer data sebelum menghubungkannya. Terakhir membawa kabel pemblokir data, ini untuk mencegah transfer data antara perangkat dan stasiun pengisian daya.

Pilihan editor: 10 Bandara di Dunia yang Paling Bikin Stres Penumpang, Adakah dari Indonesia?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow