1 Tahun Pilot Susi Air Ditawan KKB Papua, Selandia Baru Dukung Strategi TNI Hadapai Egianus Kogoya, Jenderal Agus: Soft Power

Panglima TNI mengklaim Selandia Baru mendukung pendekatan soft power yang digunakan TNI dalam membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB Papua.

1 Tahun Pilot Susi Air Ditawan KKB Papua, Selandia Baru Dukung Strategi TNI Hadapai Egianus Kogoya, Jenderal Agus: Soft Power

Gridhot.ID - Setahun sudah KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air Kapten Philips Marthen.

Sejak disandera pada 7 Februari 2023, pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu terus dibawa dan berpindah-pindah di wilayah pegunungan yang letak ketinggiannya lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Penyanderaan itu dilakukan oleh KKB Papua sebagai salah satu cara untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional tentang Papua Merdeka.

Namun, tindakan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya itu sampai sekarang tidak mendapatkan respon dari dunia internasional.

Bahkan pemerintah Australia, dalam hal ini Selandia Baru justru tetap percaya pada Indonesia untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera.

Hal ini diungkap Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto ketika dikonfirmasi awak media seusai menghadiri rapat koordinasi yang berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024).

Melansir dari Kompas.com, Panglima TNI mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menomorsatukan pendekatan soft power dalam upaya membebaskan pilot Susi Air.

Mengenai perhatian pemerintah Selandia Baru atas kasus penyanderaan Kapten Philips, Agus mengatakan, bahwa pemerintah Selandia Baru sangat mendukung apa yang telah dilaksanakan pemerintah Indonesia selama ini.

"Beliau (perwakilan pemerintah Selandia Baru) sangat mendukung apa yang dilakukan oleh TNI dalam menggunakan pendekatan soft power untuk membebasakan pilot tersebut," kata Panglima TNI.

Saat ini, katanya, TNI terus berupaya melakukan pendekatan lewat dialog demi membebaskan Kapten Philips.

Agus juga tidak masalah apabila pihak KKB Papua mau bernegosiasi langsung dengan pemerintah Selandia Baru, asalkan Kapten Philips dapat bebas dengan selamat.

Baca Juga: Bos KKB Papua Koar-koar, Benny Wenda Mendadak Singgung Nasib Pilot Susi Air, Tuding Indonesia Jadikan Isu Sandera Lahan Bisnis

"Ya kan mereka dari pihak OPM apakah mau ke pihak kita atau mau langsung dengan pihak New Zealand. Kalau kita sih inginnya yang mana aja silakan," ujarnya.

Sampai saat ini, lanjut Panglima TNI, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat juga dengan Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge.

Pihaknya berharap agar pembebasan pilot Susi Air bisa segera dilakukan.

Untuk diketahui, Kapten Philips disandera KKB Papua setelah pesawat Susi Air yang dipilotinya mendarat sempurna di Bandara Paro, Kabupaten Nduga pada 7 Februari 2023.

Saat itu, pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu seharusnya segera kembali ke Timika.

Namun hal itu tidak terjadi, karena pesawat telah lebih dahulu ditahan, lalu dibakar oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Sejak itu sampai sekarang, prajurit TNI-Polri masih terus berusaha melakukan penyelamatan terhadap Kapten Philips tanpa mengorbankan banyak korban jiwa.

Baca Juga: Nyawa Pj Bupati Nduga Terancam, Pesawat yang Ditumpanginya Dihujani Tembakan KKB Papua, Polisi: Beliau Hampir Mati

(*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow