Ungkap Asal-usul Ada Oplet di Si Doel Anak Sekolahan, Rano Karno: Buat Saya, Imajinasi
JAKARTA, KOMPAS.com– Aktor Rano Karno menceritakan alasan ada oplet dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
Rano yang sudah membaca buku Si Dul Anak Jakarta sejak usia 8 tahun itu menyebut hidupnya dulu ‘bersahaja’.
“Bukan miskin, tapi bersahaja,” tutur Rano dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network.
Lahir dari ayah seorang seniman teater yang mungkin hanya bisa tampil setahun sekali, Rano Karno terbiasa menjalani kehidupan yang disebutnya ‘bersahaja’ itu.
“Makan telor dadar setiap hari sepiring berlima itu biasa. Saya sekolah jalan kaki,” ucap Rano.
Baca juga: Menangis, Rano Karno Ungkap Alasan Tak Pernah Mau Gantikan Pemeran Asli Si Doel Anak Sekolahan
“Tanpa bantuan sekolah, saya enggak bisa sekolah di sekolah yang baik. Bahkan kalau saya nonton tv, saya mesti nonton di rumah tetangga. Saya punya rumah, tapi enggak punya listrik,” imbuhnya.
Itu alasan Rano dulu melihat oplet sebagai alat transportasi mewah yang tak mungkin untuk bisa dikendarainya.
“Enggak mungkin saya bisa naik oplet,” ucapnya.
Baca juga: Ungkap Pesan Terakhir Benyamin Sebelum Meninggal Dunia, Rano Karno: Bagi Saya Cukup Aneh
“Karena saya enggak punya ongkos, sangat kemahalan. Itulah kehidupan saya kecil,” sambungnya.
Kenangan itu juga yang akhirnya ditampilkan oleh Rano di sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
“Kok ada oplet (di Si Doel), oplet buat saya imajinasi,” tutur Rano.
“Dulu kalau saya sekolah, saya jalan kaki, selalu oplet seliweran ‘kapan saya bisa naik oplet?'” imbuhnya.
Baca juga: Gadaikan Rumah dan Cincin Nikah demi Modal Produksi Si Doel Anak Sekolahan, Rano Karno: Cincin Belum Aku Tebus
Cukup bersahaja kehidupan masa kecilnya itu bahkan membuat Rano tak pernah membayangkan akan ada di titik seperti sekarang.
“Si Doel itu buat saya miracle, mukjizat buat saya,” kata Rano Karno.
“Karena untuk mencapai apa yang sekarang ini, kamu enggak akan pernah imagine, saya enggak ada jalan mencapai sukses (jika melihat kehidupan masa kecil),” sambungnya.
Dari perjalanan hidupnya itu, Rano meyakini bahwa setiap orang pasti akan sukses, tapi semua membutuhkan kesabaran.
“Saya selalu bilang, sukses itu pasti, cuma diperlukan kesabaran. Sekarang banyak orang enggak sabar, ingin semua sukses, enggak bisa,” kata Rano.
“Sukses itu pasti, tapi diperlukan waktu untuk mencapai itu. Itu Tuhan yang mengatur,” imbuhnya.
Rano sendiri tidak tahu cara pandang orang terhadap kesuksesan, tapi baginya, melihat semua yang dilalui sejak kecil dan sekarang bisa di titik seperti ini, Rano merasa dirinya cukup bersyukur bisa memenuhi apa pun yang diinginkan.
“Saya enggak tahu apakah sekarang saya sukses, tapi menurut saya, saya bisa memenuhi apa yang saya ingin lakukan,” kata Rano Karno.