Informasi Terpercaya Masa Kini

[NGOBROL BOSS] Berkarier di AS lalu Jabat Dirut BUMN, Ini Tantangannya Menurut Ira Puspadewi

0 45

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengungkapkan tantangan mengabdi di badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia setelah 17 tahun bekerja di Amerika Serikat.

Sebagai informasi, Ira memulai kariernya di lembaga nirlaba Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan The Asia Foundation.

Kemudian, Ira bekerja selama lebih dari satu dekade di perusahaan ritel Amerika Serikat (AS) GAP Inc sampai menjabat sebagai Direktur Global Initiative Regional Asia.

Baca juga: Melalui Ferizy, ASDP Dorong Digitalisasi Tiket Feri hingga Perkuat Kinerja dan Layanan

Sekitar tahun 2014, Ira bertemu dengan Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan, di Tiongkok. Dahlan kemudian mengajaknya mengabdi di Indonesia. Ira pun akhirnya diangkat menjadi Direktur Utama PT Sarinah (Persero).

Selepas menjabat sebagai Bos Sarinah, wanita lulusan S3 Administrasi dan Manajemen Bisnis di Universitas Indonesia ini menjadi Direktur Ritel, Jaringan, dan SDM PT Pos Indonesia (Persero).

Namun, Ira hanya mengabdi di PT Pos selama 16 bulan. Pada Desember 2017 dia memulai kariernya memimpin PT ASDP Indonesia Ferry.

Tantangan mengabdi di Indonesia

Ira mengatakan, tantangan terbesar yang dia hadapi ketika mulai mengabdi di Indonesia ialah perbedaan budaya perusahaan Indonesia dengan AS.

Baca juga: ASDP Dapat Penghargaan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2024 dari Kemenhub

Dia mengaku sempat terkejut dengan kultur perusahaan di Indonesia yang sangat komunal. Hal ini bagus untuk hubungan sosial namun menjadi kurang bagus untuk perusahaan dalam beberapa kasus tertentu.

 

“Misalnya, saya kaget suatu hari ada karyawan yang orang tuanya meninggal. Saya enggak sadar tiba-tiba di lantai saya kok kosong banget ya. Semua orang melayat pada jam yang sama. Ya bagus lah melayat, itu kemanusiaan, tapi kayaknya enggak harus bareng-bareng banget gitu kan,” ucapnya dalam program Ngobrol Boss yang tayang di kanal YouTube Kompas.com, dikutip Selasa (16/7/2024).

Kemudian, perbedaan yang cukup mencolok saat bekerja di Indonesia ialah banyaknya peraturan formal yang berlapis-lapis. Berbeda dengan saat dia bekerja di AS yang tetap memiliki aturan formal namun lebih simpel.

“Itu yang beda banget saya rasakan dan adjustment-nya lumayan major ya,” kata Ira.

Kendati demikian, dengan tekadnya untuk mengabdi di Indonesia dengan pengetahuan dan pengalaman yang dia miliki selama bekerja di AS, dia berusaha untuk mempelajari dan menyesuaikan diri dengan budaya kerja di Indonesia.

Baca juga: ASDP Wajibkan Penumpang Beli Tiket Online via Ferizy, Simak Caranya

“Saya sih mencoba mempelajari dan sebagainya tapi reaksi tubuh pertama diare dua minggu saya. Tapi ya mesti dilihat kedewasaan itu dari bagaimana kita bisa menyesuaikan, mengadaptasi keadaan, kemudian behavior kita sesuaikan. Kalau kita mau survive ya harus belajar hal yang banyak dalam waktu yang cepat,” ucapnya.

 

Selain itu, selama berkarier di Indonesia Ira juga dipercaya untuk bekerja di tiga BUMN yang bergerak di bidang yang berbeda-beda.

Mulai dari Sarinah yang bergerak di bidang ritel dan perdagangan, Pos Indonesia bergerak di bidang jasa logistik, dan ASDP Indonesia yang bergerak di bidang transportasi air.

Selama itu pula, Ira berusaha belajar cepat dalam waktu singkat untuk memahami sektor di perusahaan barunya agar dapat mengetahui hal yang perlu dilakukan dan memberikan dampak yang besar.

Baca juga: ASDP Siagakan 23 Kapal untuk Gelaran Motocross Grand Prix MXGP Seri 2

Misalnya seperti di ASDP, Ira langsung mengetahui hal paling dasar namun penting dilakukan ialah mengejar digitalisasi di seluruh lini perusahaan baik back end maupun front end.

Salah satunya dengan membuat sistem pembelian tiket kapal online, Ferizy. Saat ini total 33 pelabuhan yang telah menerapkan pemesanan tiket online melalui aplikasi ataupun website Ferizy.

“Sebagai CEO, salah satu hal yang kunci kalau dari pengalaman saya adalah bagaimana kita bisa menemukan sesuatu yang kira-kira impactful. Kita mempelajari banyak hal dalam waktu yang sangat pendek, menyimpulkan mana yang paling impactful dan itu yang dikejar,” tuturnya.

Leave a comment