Informasi Terpercaya Masa Kini

Passion atau Gaji Tinggi? Begini Cara Gen Z Menentukan Karier

0 2

Mayoritas orang di dunia menghadapi tantangan besar untuk memiliki uang yang cukup, bahkan sekadar memenuhi kebutuhan dasar. 

Apalagi untuk menjadi kaya? Bagi sebagian besar orang, hidup cukup saja sudah sulit. 

Terlepas dari seberapa rendah Anda memprioritaskan uang—bahkan jika uang hanya menjadi prioritas ke-10 dalam hidup Anda—realitasnya adalah segala hal tetap membutuhkan uang.

Uang: Prioritas yang Tak Terhindarkan

Beberapa orang mungkin berkata, “Prioritas pertama saya adalah kesehatan fisik,” atau, “Saya ingin menjaga kesehatan mental.” 

Namun, keduanya tetap membutuhkan uang. Makanan sehat, konsultasi dengan psikolog, atau kegiatan untuk menjaga keseimbangan hidup tidak datang secara gratis.

Bahkan dalam membangun hubungan (relationship), uang sering kali menjadi aspek penting. Saat ini, di media sosial seperti Twitter, semakin banyak orang mendiskusikan “minimum spesifikasi gaji” ketika mencari pasangan. 

Banyak perempuan independen yang tetap mencari pasangan yang mapan, sementara pria dihadapkan pada tekanan untuk memenuhi ekspektasi finansial tersebut.

Di era modern ini, kita tidak bisa menghindari realitas bahwa uang, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Inilah fakta zaman sekarang yang menjadi tantangan besar bagi Gen Z.

Gen Z dan Tantangan Dunia Modern

Banyak dari Gen Z merasa dunia ini tidak adil. Kapitalisme yang masif, ketimpangan sosial, dan tekanan untuk sukses menciptakan rasa frustrasi yang mendalam. 

Namun, hanya mengeluh tidak akan mengubah apapun. Jika kita hanya komplain tentang sistem tanpa bertindak, kapan kita bisa menemukan kebahagiaan?

Di tengah ketidakadilan sistem yang ada, bersikap pragmatis menjadi pilihan yang lebih realistis. 

Kita tidak perlu kaya raya untuk hidup nyaman, cukup memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan dasar dan sedikit menikmati kehidupan. Tapi bagaimana cara mencapai keseimbangan ini?

Passion vs Gaji Tinggi: Dilema Karier Gen Z

Salah satu dilema terbesar yang dihadapi Gen Z adalah memilih antara pekerjaan yang sesuai passion dengan gaji kecil atau pekerjaan yang tidak sesuai passion tetapi menawarkan gaji tinggi.

Sebagai contoh, bayangkan Anda dihadapkan pada dua pilihan:

Pekerjaan sesuai passion dengan gaji setara UMR atau sedikit lebih tinggi.Pekerjaan yang tidak sesuai passion tetapi menawarkan gaji tiga kali lipat UMR.

Banyak Gen Z cenderung memilih opsi pertama. Mereka percaya bahwa bekerja sesuai passion memberikan kenyamanan emosional, rasa puas, dan mengurangi risiko burnout. Masa 20-an dianggap sebagai waktu untuk eksplorasi, belajar, dan menemukan jati diri.

Namun, kenyataan sering kali tidak semanis itu. Gaji yang kecil sering kali tidak cukup untuk memenuhi gaya hidup modern, apalagi jika Anda memiliki mimpi besar atau tanggungan tertentu.

Gaya Hidup Gen Z: Menyenangkan, tapi Apakah Berkelanjutan?

Gen Z dikenal sebagai generasi yang berani mengejar passion dan menikmati hidup. Banyak dari mereka bekerja di industri kreatif, seperti agensi digital, dunia fashion, atau travel. 

Hidup YOLO (You Only Live Once) menjadi prinsip utama mereka—menghadiri konser, liburan, dan menikmati pengalaman unik adalah prioritas.

Namun, gaya hidup ini sering kali tidak berkelanjutan. Penghasilan yang pas-pasan membuat banyak Gen Z kehabisan uang lebih cepat daripada generasi sebelumnya. Tidak jarang mereka harus bergantung pada orang tua untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Tekanan untuk sukses dalam industri kreatif juga sangat tinggi. Persaingan yang ketat dan ekspektasi yang besar sering kali menyebabkan masalah kesehatan mental. Tidak heran jika banyak Gen Z merasa burnout, bahkan di usia muda.

Sebagai perbandingan, generasi sebelumnya lebih memilih pekerjaan yang stabil dengan penghasilan tetap, seperti menjadi PNS atau bekerja di perusahaan BUMN. 

Meskipun pekerjaan tersebut kurang menarik, stabilitas finansial memberikan rasa aman yang lebih besar.

Belajar dari Kehidupan Generasi Lama

Sebagai bagian dari Gen Z, saya juga pernah menjalani gaya hidup penuh risiko. Saya mencoba menjadi content creator, mengikuti tren investasi kripto, dan bahkan resign hanya sebulan setelah bekerja. 

Tetapi pengalaman ini mengajarkan saya bahwa gaya hidup seperti itu tidak selalu berkelanjutan.

Hidup dengan mengejar passion memang lebih exciting, tetapi tidak semua orang memiliki privilege, hoki, atau kemampuan untuk bertahan dalam tekanan tersebut. 

Banyak orang yang akhirnya merasa gagal karena tidak mampu mencapai standar yang mereka tetapkan sendiri.

Stabilitas: Pilihan yang Tidak Salah

Kembali ke pendekatan stabilitas bukanlah hal yang buruk. Setelah hampir 30 tahun hidup, saya mulai memahami nilai dari keputusan yang lebih stabil, seperti mengambil KPR, berinvestasi di reksa dana atau deposito, dan mengejar pekerjaan dengan gaji tetap.

Memilih stabilitas memberikan keamanan, baik secara finansial maupun mental. 

Tidak ada yang salah dengan mengambil keputusan yang lebih konservatif, terutama jika itu membantu Anda merasa lebih nyaman dan aman dalam menjalani hidup.

Era Gig Economy: Peluang atau Tantangan?

Kita saat ini hidup di era gig economy, di mana pekerjaan part-time dan kontrak semakin umum. Meskipun fleksibilitasnya menarik, gig economy membawa tantangan besar:

Tidak ada jaminan kerja yang stabil. Anda bisa dipecat kapan saja.Tekanan untuk selalu berkembang sangat tinggi.Pendapatan sering kali tidak menentu.

Sebagai generasi yang tumbuh di era ini, Gen Z perlu berhati-hati dalam memilih jalan karier. Gig economy mungkin terlihat menarik, tetapi tidak semua orang mampu bertahan dalam tekanan dan ketidakstabilan yang menyertainya.

Tiga Langkah Keuangan untuk Gen Z

Terlepas dari jalur yang Anda pilih—stabilitas seperti generasi lama atau gaya hidup high risk ala Gen Z—ada tiga langkah penting untuk mengelola keuangan:

Making Money

Cari cara untuk menghasilkan uang, baik melalui pekerjaan tetap, side hustle, atau bisnis. Sesuaikan dengan kemampuan dan peluang yang ada.Saving Money

Kelola pengeluaran Anda. Menabung adalah kunci untuk menciptakan keamanan finansial.Growing Money

Investasikan tabungan Anda agar uang dapat tumbuh. Mulailah dengan instrumen yang low risk, seperti deposito, sebelum mencoba yang high risk, seperti saham atau kripto. Pesan untuk Gen Z: Tidak Perlu Terburu-Buru

Tidak ada pilihan yang benar atau salah dalam hidup, selama Anda memahami risiko dan manfaatnya. 

Jika Anda ingin mengejar passion, lakukan dengan strategi yang matang. Jika stabilitas adalah pilihan Anda, jangan merasa itu kurang ambisius.

Yang terpenting adalah menjalani hidup dengan cara yang membuat Anda merasa nyaman dan bahagia. Tidak perlu membandingkan diri Anda dengan orang lain. 

Dunia ini memang tidak adil, tetapi dengan sikap pragmatis dan perencanaan yang baik, Anda masih bisa menemukan kebahagiaan di tengah keterbatasan.

Leave a comment