5 Tips Membeli Sepatu Sportstyle, Termasuk Pilih Sesuai Hobi
KOMPAS.com – Di tengah meroketnya popularitas tren berpakaian sportstyle, merek sepatu olahraga lokal, Eagle turut melakukan penyesuaian, dengan melakukan rebranding.
Eagle hadir dengan kategori produk terbarunya, yaitu sepatu sportstyle yang dinamis dan fungsional.
Tak hanya Eagle, kini industri alas kaki beramai-ramai mengadopsi konsep sportstyle untuk memenuhi kebutuhan kaum urban.
Baca juga: Tren Sportstyle Masyarakat Urban Jadi Inspirasi Eagle Lakukan Rebranding
Namun dengan banyaknya pilihan, tak jarang justru membuat kita bingung memilih sepatu sportstyle yang tepat.
Aspek apa saja yang harus diperhatikan saat membeli sepatu sportstyle? Berikut ini sejumlah tips penting dari para ahli.
1. Cari Bentuk yang Tepat
Menurut Footwear Designer Eagle, Melissa Sijabat, memperhatikan bentuk sepatu adalah hal yang tidak boleh terlewatkan.
“Hal yang paling penting adalah fitting, karena setiap orang punya bentuk kaki yang berbeda-beda, sehingga tidak semua orang cocok dengan satu sepatu,” ujarnya kepada Kompas.com dalam acara Eagle Rebranding, di Gedung Tribrata Polri, Jakarta Selatan, pada Jumat (29/11/2024).
Misalnya, bagi mereka yang memiliki bentuk kaki lebar, pilih sepatu dengan desain yang memberikan ruang ekstra di bagian depan.
Sebaliknya untuk kaki ramping, sepatu dengan potongan yang lebih sempit bisa memberikan kenyamanan yang lebih baik.
2. Sesuaikan dengan Hobi
Menurut Influencer Fesyen, Isser James, kita harus mempertimbangkan jenis ketika hendak membeli sepatu sportstyle.
Pasalnya, sportstyle sendiri memiliki berbagai jenis, mulai dari sepatu lari, badminton, soccer, dan masih banyak lagi.
“Lihat hobi kita lebih ke olahraga mana nih, kalau misalnya lebih ke lari, ya pakai sepatu sportstyle lari agar cocok dengan karakter,” ujarnya.
Baca juga: 5 Cara Merawat Sepatu Sportstyle, Jangan Terlalu Sering Dicuci
3. Jangan Segan Lirik Brand Lokal
Saat membeli sepatu, harga barang menjadi salah satu pertimbangan utama bagi banyak orang.
Menurut Isser, biasanya sepatu dari merek luar negeri memiliki harga yang lebih mahal, sedangkan tidak semua orang dapat menjangkaunya.
Inilah momen yang tepat untuk melirik merek lokal. Selain mendukung produk dalam negeri, kita juga akan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
“Justru dengan adanya brand lokal yang kualitasnya benar-benar bagus, enggak kalah dengan brand internasional, dan dengan pricing point yang rendah, kita bisa mendapatkan kualitas yang sangat baik,” katanya.
4. Jangan Salah Pilih Ukuran
“Kesalahan yang paling umum ketika beli sepatu adalah sizing, karena setiap brand punya cara sizing yang berbeda-beda,” ujar Isser.
Misalnya, pada brand tertentu ukuran US 9 adalah 27 cm, tetapi di brand lain ukuran 27 cm adalah US 8.
Menurut Influencer Fesyen, Boim Lenno, salah satu cara terbaik untuk memastikan kenyamanan sepatu adalah dengan memperhatikan ukuran dalam centimeter (CM) atau sistem sizing Jepang. Baginya ini adalah pengukuran sepatu yang paling konsisten.
Sebelum membeli membeli sepatu, cari tahu ukuran kaki kita dalam centimeter. Ini bisa dilakukan dengan melihat sepatu yang sudah kita punya.
“Kalau kita nyaman menggunakan ukuran sepatu 27 cm, berarti ke depannya beli sepatu di toko apapun dengan ukuran 27 cm juga,” jelasnya.
Baca juga: Mengapa Sepatu Sportstyle Populer di Komunitas Urban?
5. Pahami Kegunaannya
“Banyak yang menyalahkan influencer sepatu, ‘ah gimana sih katanya enak, kok pas dipakai sepatunya enggak enak?’,” lontar Isser.
Sebenarnya kenyamanan itu relatif, karena bentuk kaki orang berbeda-beda. Ada yang menyukai sepatu empuk, dan ada juga yang menyukai sepatu keras.
“Rata-rata orang indonesia preferensi sepatunya empuk, tapi sebenarnya tidak semua yang empuk itu bagus,” lanjut Boim.
Menurutnya, sepatu empuk gunanya untuk berolahraga. Misalnya untuk lari, karena kaki butuh bantalan yang baik saat mengambil langkah.
“Tapi untuk sehari-hari, misalnya untuk commuting dan banyak berdiri, sepatu yang empuk justru akan membuat pinggul pegal,” tambah Boim.
“Justru sepatu yang kaku bakal lebih stabil untuk banyak berdiri dan commuting,” tutup Boim.