Informasi Terpercaya Masa Kini

Tukang Tidur, Sangat Tidak Direkomendasikan Naik Kereta Cepat Woosh

0 2

Pengalaman pertama naik Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau nama bekennya Whoosh dari Stasiun Halim, Jakarta dengan tujuan Stasiun Padalarang, Bandung cukup mengesankan.

Moda transportasi baru ini yang digadang-gadang sebagai tonggak kemajuan dari transportasi Indonesia memang pantas untuk diapresiasi.

Jakarta-Bandung dengan jarak kurang lebih 150 Kilometer, hebatnya dapat ditempuh hanya dengan 45 menit saja, padahal kalau naik mobil pribadi lewat jalan tol bisa mencapai 100 menit saat lalu lintas normal.

Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melayani rute perjalanan Stasiun Halim-Stasiun Karawang-Stasiun Padalarang-Stasiun Tegalluar.

Nah untuk yang melanjutkan ke Cimahi atau Bandung, bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kereta feeder atau kereta penghubung yang setiap 10-20 menit selalu standby.

Tenang saja naik kereta feeder tidak dipungut biaya kembali alias gratis dengan cara scan tiket kereta cepat yang sebelumnya digunakan.

Harga Tiket Yang Wort It, Sebanding Dengan Pelayanannya

Nggak sedikit penumpang yang naik kereta cepat hanya untuk coba-coba alias bertamasya merasakan sensasi naik kereta cepat untuk pertama kalinya dan satu-satunya di Indonesia.

Harga tiket kereta cepat untuk kelas ekonomi premium dibanderol Rp. 250,000 per penumpang.

Menurut banyak penumpang, harga ini cocok dengan pelayanannya yang memang cepat dan memangkas waktu tempuh.

Apalagi untuk tujuan bisnis atau pekerjaan, hadirnya kereta cepat sangat membantu efisiensi waktu.

Selain tiket kelas ekonomi premium, ada juga tiket kelas bisnis seharga Rp. 450.000 dan first class seharga Rp. 600.000.

Di dalam kereta juga disediakan makanan ringan dan minuman, jika nggak sempat bawa jajan dari rumah, boleh saja beli di kereta makan dengan harga yang nggak jauh beda dengan harga di daratan.

Kecepatan Hingga 350 Kilometer Per Jam.

Sebelum kehadiran Kereta cepat, mungkin banyak yang menganggap nggak waras, Jakarta-Bandung bisa ditempuh hanya kurang dari 1 jam, nyatanya seiring perkembangan zaman, hal itu bukanlah suatu imajinasi melainkan sudah menjadi realita.

Tanpa sedikitpun terasa turbolensi atau goncangan, kereta cepat melaju hingga kecepatan 350 kilometer perjam. Meski nggak serta merta sepanjang perjalanan ditempuh dengan kecepatan 350 kilometer perjam, rata-rata dikecepatan 200-300 kilometer perjam, nyatanya kecepatan ini sudah setara dengan 2 hingga 3 kali kecepatan mobil di jalan tol.

Benar saja  hadirnya kereta cepat mampu menghemat waktu tempuh 30 sampai 60 menit. Meski berjalan dengan kecepatan tinggi, kita masih dapat menikmati perjalanan dan pemandangan gugusan bukit-bukit hijau di balik tol Cipularang.

Nggak Cocok Untuk Mereka Yang Suka Tidur Diperjalanan.

Melihat jarak tempuh kereta cepat yang hanya 45 menit, ini sangat tidak direkomendasikan untuk kaum yang suka tidur selama di perjalanan.

“Belum tuntas merem, udah sampai aja” testimoni dari Pak Ari yang pertama kali menjajal naik kereta cepat.

Jangan coba-coba naik kereta cepat kalau nggak mau berefek negatif mulai dari kurang tidur hingga kebablasan sampai ditujuan berikutnya.

Kursi yang empuk, pemandangan selama perjalanan yang indah, suara kereta yang nyaris tidak berisik, sungguh menjadi godaan tersendiri bagi kaum yang suka ngorok setiap melakukan perjalanan.

Kereta cepat mampu merenggut waktu tidur hal ini sangat menganggu kaum turuan.

Dengan naik kereta cepat, artinya kita sudah cukup membantu pemerintah untuk mempercepat pelunasan biaya pembangunan kereta cepat kepada China dan mengamankan APBN negara kita. Ayo ramai-ramai naik kereta cepat woosh.

Leave a comment