Asal Tak Berlebihan, Ini 6 Manfaat Konsumsi Makanan Pedas
JAKARTA, KOMPAS.TV- Sebagian besar masyarakat Indonesia akrab dengan masakan bercita rasa pedas. Hal ini terbukti dari banyaknya makanan bercita rasa pedas yang makin diminati.
Meski konsumsi makanan pedas terlalu banyak dapat menimbulkan masalah pencernaan, makanan jenis ini tetap memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
Melansir laman Cleveland Clinic, berikut beragam manfaat makanan pedas jika tidak berlebihan.
1. Meningkatkan metabolisme tubuh
Sebuah studi menemukan rempah-rempah seperti, cabai, paprika, hingga jinten dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh. Sebagian besar penelitian terkait makanan pedas yang berfokus pada capsaicin, yakni senyawa yang memberi rasa pedas pada cabai.
Baca Juga: Jangan Golput! Cek Daftar Makanan Minuman Promo Pilkada 2024, Syaratnya Kelingking Tinta Ungu
2. Menurunkan berat badan
Senyawa ini dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk memecah lemak dan membakar energi. Tidak hanya itu, capsaicin juga dinilai mampu mengendalikan nafsu makan seseorang melalui kinerja di salah satu bagian otak, hipotalamus.
3. Membantu berumur panjang
Studi yang dilakukan oleh Harvard dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China pada 2015 menemukan, konsumsi cabai selama enam atau tujuh hari dalam seminggu mampu menurunkan angka kematian sebesar 14 persen. Serupa dengan penelitian di atas, sebuah studi dari University of Vermont menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi cabai memiliki risiko kematian 13 persen lebih rendah.
Para peneliti menemukan, para pecinta kuliner pedas berpotensi rendah mengalami kematian akibat serangan jantung dan stroke. Selain itu, makanan pedas dinilai dapat meningkatkan kesehatan jantung karena membantu memecah lemak yang terkandung di dalam makanan.
Sejumlah penelitian bahkan menunjukkan bahwa makanan pedas dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe dua.
4. Melawan peradangan
Kunyit adalah salah satu rempah dengan rasa pedas yang khas. Senyawa kurkumin dalam kunyit diketahui memiliki kemampuan untuk mengurangi peradangan dalam tubuh.
Dalam pengobatan Ayurveda yang berasal dari India, jahe dan bawang putih yang memiliki sifat anti-inflamasi telah digunakan selama berabad-abad untuk menangani berbagai kondisi, seperti radang sendi, gangguan autoimun, sakit kepala, dan mual. Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa capsaicin dapat membantu melawan peradangan tingkat rendah di usus yang sering dikaitkan dengan obesitas.
5. Potensi melawan sel kanker
Capsaicin juga mampu memperlambat dan menghancurkan sel kanker. Sebuah penelitian menemukan bukti bahwa capsaicin dapat membantu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker prostat pada tikus.
American Association for Cancer Research juga menyatakan bahwa capsaicin mampu membunuh sel-sel kanker. Meski begitu, penelitian akan manfaat senyawa pedas dari cabai ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Baca Juga: Diblokade, Warga di Gaza Sulit Makanan dan Air selama 30 Hari!
6. Menurunkan kadar gula darah
Menurut sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition, makan sambal memiliki dampak positif pada orang-orang yang kelebihan berat badan dan penderita diabetes. Makan sambal dapat membantu mengontrol kadar insulin secara signifikan setelah makan.