Informasi Terpercaya Masa Kini

Badan Gizi Nasional Manfaatkan AI untuk Program Makan Bergizi Gratis, Ini Skemanya

0 3

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Gizi Nasional memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk mendukung program makan bergizi gratis di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, pemanfaatan AI itu untuk mendata penerima manfaat dari siswa sekolah.

“Geopasial sekolah bisa ditentukan dengan AI. Sehingga kami sudah bisa menentukan 30.000 satuan pelayanan (program makan bergizi gratis),” kata Dadan saat sambutan pada acara Simposium Pangan Nasional di Indofood Tower Jakarta, Senin (25/11/2024).

Setelah mendapatkan data geospasial sekolah, langkah selanjutnya adalah mendata penerima manfaat dari unsur ibu hamil, ibu menyusui, dan anak bawah lima tahun (balita).

Baca juga: Kementan Usul ke Badan Gizi Nasional agar Tak Paksakan Susu Masuk Menu Makan Bergizi Gratis

Dadan menyebutkan, data ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita tidak menggunakan AI.

“Kenapa tidak berbasis AI? Datanya sangat dinamis, data 2023 tidak bisa dipakai,” kata Dadan.

“Data real ibu hamil dan (ibu) menyusui baru kami cari setelah satuan pelayanan berdiri. Tetapi untuk tahu di mana pelayanan titik sekolah, kami bisa tentukan, karena geospasial sekolah statik sehingga kami bisa tentukan, (misal) di Jakarta di mana saja titiknya,” tutur Dadan.

Dadan mengatakan, program makan bergizi gratis akan dimulai di 932 titik pada 2 Januari 2025.

“Nanti akan berkembang menjadi 2.000 titik di April (2025), kemudian berkembang menjadi 5.000 titik di bulan Juli-Agustus (2025),” kata Dadan.

Baca juga: Badan Gizi Nasional Tak Tentukan Menu Makan Bergizi Gratis, Susu Bisa Diganti Telur

Dadan menyebutkan, program akan menjangkau 82,9 juga penerima yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak bawah lima tahun (balita).

Ia mengatakan, akan ada sekitar 30.000 satuan pelayanan yang melayani program makan bergizi gratis.

Badan Gizi Nasional menempatkan tiga orang dalam satu satuan pelayanan, yakni untuk manajer, ahli gizi, dan akuntan.

“Basisnya, membangun satuan pelayanan dengan satu satuan pelayanan melayani 3.000 anak, dengan penentuan titiknya berdasarkan basis pola,” tutur Dadan.

Baca juga: Badan Gizi Nasional Terbuka jika Susu Ikan Masuk ke Menu Makan Bergizi Gratis

Dadan mengatakan, 30.000 satuan pelayanan itu akan mengakomodir sekitar 1,5 juta orang memiliki pekerjaan baru.

“Ibu-ibu yang tadi nganggur, tiba-tiba dapat penghasilan Rp 2 sampai 2,5 juta per bulan,” ujar Dadan.

Pada Desember 2024, Badan Gizi Nasional berencana melalukan pilot project program secara meluas di seluruh Indonesia.

“Desember ini, kami akan lakukan pilot project meluas di seluruh Indonesia, dari mulai Sabang sampai Merauke. Kami sudah siapkan seluruhnya,” kata Dadan.

Leave a comment