Informasi Terpercaya Masa Kini

Putin Unjuk Kekuatan Serang Ukraina dengan Rudal Balistik Terbarunya, Langsung Tebar Ancaman

0 4

 

MOSKOW, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin unjuk kekuatan dengan mengatakan telah melakukan serangan ke Ukraina dengan rudal balistik terbarunya.

Putin pada Kamis (21/11/2024) mengaku telah meluncurkan rudal balistik jarak menengah ke Ukraina.

Serangan tersebut merupakan respons atas penggunaan senjata Amerika Serikat (AS) dan Inggris oleh Ukraina, ke dalam wilayah Rusia.

Baca Juga: PM Inggris Keir Starmer Dukung Penangkapan Netanyahu oleh ICC

Putin pun langsung menebar ancaman terhadap sekutu Barat Ukraina.

Dikutip dari New York Times, Putin menegaskan Rusia memiliki hak untuk menyerang fasilitas militer negara-negara yang mengizinkan senjata mereka digunakan untuk menyerang fasilitas Rusia.

“Konflik regional di Ukraina, sebelumnya diprovokasi oleh Barat, telah memperlihatkan elemen dari karakter global,” kata Putin dalam pidatonya, Kamis.

“Kami saat ini mengembangkan rudal jarak menengah dan pendek sebagai respons terhadap rencana AS untuk memproduksi dan menyebarkan rudal jarak menengah dan pendek di Eropa dan kawasan Asia-Pasifik,” tambahnya.

Para analis Barat menilai serangan rudal balistik berkemampuan nuklir ke Ukraina itu dimaksudkan untuk menimbulkan ketakutan di Kiev dan negara-negara Barat.

Meski rudal tersebut hanya membawa hulu ledak konvensional, penggunaan rudal tersebut menandakan Rusia dapat menyerang dengan senjata nuklir jika mau.

Putin sering kali menggunakan senjata nuklir untuk membuat Barat kehilangan keseimbangan, dan membendung aliran dukungan ke Ukraina.

Namun, melakukan serangan rudal jarak menengah dengan kemampuan nuklir ke Ukraina, dan menyebutnya sebagai ancaman terhadap Barat, semakin meningkatkan ketegangan.

Baca Juga: Tentara Korea Utara Tergabung di Pasukan Khusus Rusia Lawan Ukraina, Kerahkan Senjata Terkuatnya

Putin menyebut peluncuran rudal tersebut sebagai uji coba yang berhasil terhadap rudal balistik jarak menengah baru yang disebut Oreshnik.

Ia menjelaskan bahwa serangan ke Ukraina itu adalah respons terhadap keputusan pemerintahan Presiden AS Joe Biden baru-baru ini yang memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal balistik ATCMS untuk mencapai sasaran di dalam wilayah Rusia.

Ukraina sendiri telah menggunakan ATCMS dan rudal buatan Inggris, Storm Shadow, ke dalam wilayah Rusia untuk pertama kalinya pada pekan ini.

Leave a comment