Stairway to K-Pop : Journey to EXO Planet
“K-pop lagi, K-pop lagi, terus aja K-pop!” ucap seorang gadis yang masih menapaki usia remajanya di bangku SMP, yang tidak lain tidak bukan adalah diriku sendiri. Seseorang yang saat itu heran melihat teman – temannya sibuk dengan gadget sembari berteriak girang layaknya memenangkan sebuah lotre. Aku heran, hanya dengan melihat seseorang lewat layar gadget mereka bisa sampai histeris seperti itu. Hingga akhirnya aku memahami alasan dibalik itu semua, dimana aku melihat sosok yang mereka sedang pandangi di layar gadget itu. Ya, aku hanya dapat menghela napas, maklum melihat ‘kegilaan’ mereka akan artis K-pop yang mereka dambakan. Sudah bukan hal asing lagi bagiku melihat fenomena K-pop yang menapaki Indonesia saat itu, karena memang eksistensi mereka sudah meluas di berbagai kalangan. Baik dari kualitas lagu, suara, serta visual yang menjadikan banyaknya penggemar K-pop di Indonesia, bahkan hingga saat ini. Namun bagiku sendiri, mendengar saja sudah cukup, tidak perlu sampai menjadi penggemar yang setia menatap layar gadget untuk menonton setiap hal yang dilakukan oleh para idol itu. Aku rasa melakukan hal seperti itu sia – sia dan hanya membuang waktu, juga bagiku wajah artis K-Pop itu template, tidak ada yang spesial. Ya, awalnya seperti itu…
Until it went like, BOOM !
Di tahun terakhir SMP, aku mendapati diriku menjadi seorang fanatik K-Pop. Rasanya aneh jika melihat kilas balik diriku yang dahulu sangat anti dengan K-pop kini berbalik menjadi seseorang yang menjadikan K-pop salah satu kebutuhan yang penting. Namun satu hal yang kuingat, titik balik diriku yang menyukai K-Pop adalah saat dimana hari terasa begitu membosankan di kelas. Hari itu, aku memutuskan untuk ikut menonton video K-Pop yang temanku sedang tonton di layar gadgetnya. Awalnya aku bingung untuk membedakan antara yang satu dengan lainnya, namun temanku dengan sabar mengenalkan setiap idol itu kepadaku, tentu saja dengan wajah girangnya yang dihiasi senyuman bangga. Awalnya aku biasa saja, sampai di masa K-Pop mulai bergentayangan di hampir seluruh sosial media, menjadikan diriku penasaran dan mulai mengikuti salah satu boyband K-Pop, yaitu EXO. Awalnya aku pikir mereka hanyalah boyband biasa, namun setelah aku ulik, wow… ternyata mereka lebih dari apa yang kupikirkan.
EXO, salah satu boyband besar di Korea dengan 9 anggota yang popularitasnya sudah tidak dapat diragukan lagi. Hal itu dibuktikan dengan penjualan album mereka yang selalu tembus 1 juta di setiap comeback hingga menyandang gelar million seller, tayangan MV yang berkisar 100 – 500 juta kali penayangan, karir setiap anggota yang tidak hanya menjadi idol namun juga menjadi aktor serta brand ambassador, serta lagunya yang dikenal hampir di seluruh dunia dan selalu trending di sosial media. Wow, rasanya jika aku jabarkan segala prestasi mereka tidak akan cukup dalam tulisan ini, jadi biar aku simpulkan, EXO adalah grup yang indah dan bertalenta. Awalnya hanya mendengar lagunya, mengikuti kegiatan setiap membernya, hingga sampai di titik aku bahkan membeli segala hal tentang mereka.
Awalnya aku menyangkal diriku sendiri, bahwa aku tidak menyukai K-Pop, tapi seperti nasi yang sudah menjadi bubur, nyatanya aku tetap membiarkan diriku terhanyut semakin dalam tanpa sadar. Aku bahkan rela untuk menabung dari uang jajanku untuk bisa membeli album, merchandise, poster, photocard dan segala sesuatu yang didalamnya ada mereka. Hal – hal yang sangat bukan diriku sekali yang sangat realistis terhadap penggunaan uang, malah menghabiskan itu semua untuk hal yang mungkin menurut orang tidaklah penting. Tapi bagiku, itu semua kesenangan yang rasanya layak untuk ku tukar dengan tabunganku. Aku bahkan tidak peduli saat penyimpanan di gadget ku yang habis karena aku mengumpulkan beribu – ribu foto dan video mereka, pun tidak peduli dengan kuota ku yang habis untuk menonton mereka, juga waktuku, yang pada awalnya aku dengan percaya diri mengatakan kegiatan fangirling hanya membuang waktu, kini dengan senang hati memberikan waktuku untuk ada bersama dengan mereka, walau hanya melalui dukungan dari sosial media. Meskipun aku tau, faktanya mereka saja tidak tau aku hidup atau bernafas, tapi sekali lagi, aku senang. Aku menemukan warna di kehidupan SMP-ku yang monoton dan abu – abu. Dan ya, aku menyatakan diriku menjadi fans EXO, yang kerap kali disebut EXO-L, atau EXO-Love. Sangat manis, bukan?
Jika diingat lagi, lucu juga momen itu. Memang benar ya,terkadang hal yang kita tidak sukai bisa saja menjadi hal yang justru malah mendapatkan perhatian lebih. Dari hal kecil seperti ini, aku bisa mengamati bahwasanya semesta ini tidak dapat tertebak bagaimana kedepannya. Aku yang awalnya anti dengan K-Pop bisa tiba – tiba menjadi fanatik K-Pop. Tapi, seiring waktu berjalan, masa remajaku seperti ikut terenggut. Aku yang beranjak dewasa memiliki banyak hal lain yang lebih patut mendapat perhatian dariku. Pun dengan aktivitas mereka sebagai boyband yang mulai menipis dikarenakan usia dan juga kewajiban wajib militer di Korea. Tapi tenang saja, aku akan tetap menjadi fans EXO! Aku tidak akan pernah lupa euforia dan rasa bahagia yang kurasakan saat berteriak girang dan menyanyikan lagu mereka, juga rasa bangga setiap kali mereka memenangkan penghargaan, ataupun saat menonton konser mereka dengan histeris melalui live-streaming walau dengan resolusi yang rendah.
Dan sekarang, aku disini, dengan kerinduan akan diriku yang dahulu, dimana saat itu rasanya hanya dengan menonton mereka semua beban langsung terangkat, tergantikan dengan perasaan yang senang dan senyum yang lebar. Jika ditanya apakah aku ingin kembali ke masa itu, jelas saja aku ingin! Menjadi penggemar yang berjiwa bebas dengan idol ku yang tentunya masih aktif untuk berkarya. Tapi aku tau waktu tidak akan berhenti dan akan terus berjalan. Aku percaya saat nanti semua anggota EXO sudah kembali dari kewajiban militer mereka, EXO akan mengguncang dunia untuk kesekian kalinya dengan semua talenta mereka. Aku akan menunggu itu, juga bersama dengan fans EXO lain yang menantikannya. Rasanya saat ini aku ingin menyombongkan diri kepada mereka, bahwa diriku yang dahulu bahkan harus sampai menabung untuk membeli album mereka, kini dapat bertarung untuk memperebutkan tiket konser EXO Planet. Long live, EXO! Aku akan menunggu kalian, my nine or none.
EXO, meskipun remaja sekarang bahkan sudah tidak lagi mengenal atau mengagumi, ingatlah ada aku, bersama masa remajaku yang tumbuh bersama kalian. Akhir kata, cerita ini akan kututup dengan slogan khas dari EXO yang selalu digaungkan dan diserukan ; We Are One! EXO Saranghaja!