Informasi Terpercaya Masa Kini

Donald Trump Gunakan Foto Pascapenembakan untuk Situs Penggalangan Dana Kampanye

0 32

TEMPO.CO, Jakarta -Situs web Donald Trump tampak menampilkan foto dirinya dengan wajah terkena percikan darah setelah selamat dari insiden penembakan akhir pekan lalu, seperti terpantau pada Senin, 15 Juli 2024, guna mengajak para pendukungnya menyumbang dana untuk kampanye calon presiden Amerika Serikat itu.

Orang yang membuka situs web tersebut akan diarahkan ke halaman penggalangan dana WinRed, yang menunjukkan gambar hitam putih Trump yang diambil oleh fotografer Associated Press, Evan Vucci. Trump sendiri menggambarkan foto itu sebagai “ikonik”.

Foto tersebut menunjukkan wajah Trump dengan percikan darah dan kepalan tangannya terangkat, setelah sebuah peluru menembus telinga kanannya pada kampanye di Pennsylvania. Gambar itu diberi keterangan tulisan “JANGAN TAKUT” (“FEAR NOT”) yang ditulis dengan huruf besar.

Pesan di bawah gambar itu bertuliskan: “Persatuan. Perdamaian. Jadikan Amerika Hebat Lagi.” Halaman tersebut juga memuat tanda tangan Trump dan memberikan pilihan kepada pengunjung situs web untuk berdonasi di berbagai tingkat.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Ahad malam oleh New York Post, Trump berbicara tentang foto-foto yang diambil media segera setelah dia ditembak, termasuk foto Associated Press yang ditampilkan di situs kampanyenya.

“Banyak orang mengatakan itu adalah foto paling ikonik yang pernah mereka lihat,” kata Trump, seperti dikutip New York Post. “Mereka benar dan saya tidak mati. Biasanya Anda harus mati untuk mendapatkan gambar ikonik.”

Trump, yang kini berusia 78 tahun, sedang mengadakan kampanye di Pennsylvania – salah satu negara bagian penting dalam pemilu presiden AS pada 5 November mendatang – ketika tiba-tiba terdengar tembakan, dan telinga kanannya tampak terluka sehingga membuat wajahnya terciprat darah. Tim kampanye Trump mengatakan ia baik-baik saja.

Seorang pendukung Trump yang menghadiri kampanye tersebut tewas, dua lainnya terluka dan satu orang tersangka ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS. Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penembakan itu sebagai upaya pembunuhan dan potensi terorisme dalam negeri.

Insiden penembakan itu terjadi ketika Trump sedang berada dalam masa kampanye dan bersiap untuk melawan Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat. Keduanya akan bersaing untuk kedua kalinya dalam memperebutkan kursi di Gedung Putih, setelah Trump kalah dari Biden pada pilpres 2020.

Keduanya telah mengimbau Amerika Serikat terpecah belah untuk bersatu dan tetap tenang setelah penembakan tersebut.

Kampanye penggalangan dana terpisah di GoFundMe yang didukung oleh Trump untuk para korban penembakan telah berhasil mendapat dana lebih dari US$3,5 juta pada akhir pekan.

Pilihan Editor: Apa Dampak Penembakan Donald Trump Terhadap Pemilih di AS?

REUTERS

Leave a comment