Derita Pramono, Rekening Diblokir karena Tunggakan Pajak Rp 670 Juta, Jual 6 Ekor Sapi agar Usahanya Tetap Berjalan
BOYOLALI, KOMPAS.com – Pramono (67), pemilik UD Pramono, selaku pengepul susu sapi di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, terpaksa menjual beberapa ekor sapinya agar usahanya tetap berjalan.
Pramono mulai menjual sapinya sejak rekening yang ada di salah satu bank pelat merah diblokir oleh kantor pajak karena terlilit masalah pajak sekitar Rp 670 juta.
Padahal, uang itu tidak hanya miliknya, tetapi juga milik 1.300 peternak sapi perah di Boyolali dan Klaten yang tergabung mitra UD Pramono.
Baca juga: Cerita Pemilik UD Pramono di Boyolali, dari soal Tunggakan Pajak Rp 670 Juta dan Usahanya Pengepul Susu
Pramono mengatakan, alasan menjual beberapa ekor sapinya tersebut agar pembayaran gaji karyawannya tidak telat.
“Jangan sampai bayarannya mundur. Sudah enam ekor sapi yang saya jual untuk operasional,” kata Pramono saat ditemui di rumahnya di Desa Singisari, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (6/11/2024).
Pramono menyampaikan, akan menjual sapinya lagi jika rekeningnya yang diblokir oleh kantor pajak tidak kunjung dibuka.
Baca juga: Cerita Dini Indriani yang Kehilangan Uang di Sebuah Asuransi…
Baca juga: 5 Jenis Susu Terbaik untuk Ibu Hamil, Apa Saja?
Berencana tutup usaha pengepul susu
Pramono juga akan menggunakan tabungannya untuk menutup semua biaya operasional usahanya. Namun, dirinya tidak tahu bisa bertahan sampai kapan.
“Mungkin ada (sapi yang dijual lagi). Tabungan juga ada saya,” ungkap dia.
Pramono sempat akan menutup usahanya sebagai pengepul susu setelah rekeningnya diblokir.
Informasi Pramono akan menutup usahanya mendapat perhatian serius Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Kasus Pegawai Bank di Gunungkidul, Pemeriksaan 50 Warga, dan Total Kerugian Rp 3,4 Miliar
Diketahui, UD Pramono telah memiliki sebanyak 1.300 mitra peternak sapi perah di Boyolali dan Klaten. Jika usahanya tutup, sumber ekonomi 1.300 peternak sapi perah pun hilang.
“Karena saya menghargai Dinas Peternakan karena mau diperjuangkan (supaya tetap beroperasi),” ungkap dia.
Pramono berharap rekeningnya yang diblokir bisa dibuka kembali untuk meneruskan usahanya. Jika tidak bisa, Pramono akan menutup usahanya sebagai pengepul susu.
“(Kalau blokirnya tidak bisa dibuka) ya berhentilah,” ucap Pramono.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Dugaan Korupsi di Bank Pelat Merah Makassar, Kerugian Capai Rp 66 Miliar
Pentingnya UD Pramono bagi mitra peternak
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Jawa Tengah, sedang berupaya agar UD Pramono tetap beroperasi sebagai pengepul susu, yang menjadi sumber ekonomi bagi 1.300 peternak sapi perah di Boyolali dan Klaten.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, menegaskan pentingnya keberadaan UD Pramono bagi para mitra peternak.
“Kita selaku pemerintah ini adalah masyarakat yang selama ini difasilitas mitranya Pak Pram, 1.300 peternak itu. Karena kalau sampai UD Pramono tutup, susu sapi dari 1.300 mitra yang sehari itu 20.000 liter, itu mau dibawa ke mana? Kalau sampai Pak Pram tutup,” ungkap Lusia dalam percakapan melalui telepon, Senin (4/11/2024).
Baca juga: Ramai soal Pasien Jantung Tidak Bisa Operasi karena Biaya Mahal, Ini Kata BPJS Kesehatan