Pemerintah Tidak Ingin Ada Bahan Impor untuk Program Makan Bergizi Gratis
JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah ingin agar bahan-bahan pangan yang digunakan untuk program makan bergizi gratis seluruhnya berasal dari dalam negeri dan tidak ada yang diimpor.
Hal itu disampaikan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi setelah mengikuti rapat dengan Kepala Badan Gizi Nasional pada Selasa (5/11/2024).
“Itu memang harus dikerjakan bersama-sama oleh masyarakat Indonesia karena komitmen Pak Kepala Badan Gizi (Dadan Hindayana), dan kami semua jangan sampai itu ada barang impor,” ujar Budi Arie di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kementerian Koperasi Akan Dilibatkan untuk Distribusi Program Makan Bergizi Gratis
“Telurnya, kentangnya, wortelnya, sayurnya, kalau bisa diproduksi oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama di warga perdesaan. Jadi kita kalau bisa tidak ada komponen impor, dalam makan bergizi gratis ini,” tegasnya.
Lebih lanjut Budi Arie juga mengungkapkan, Kementerian Koperasi bakal dilibatkan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Budi, hal itu sudah dibicarakan bersama dengan sejumlah pihak pada Selasa.
“Tadi pagi kami jam 10 rapat koordinasi (bersama) Badan Gizi Nasional, Prof. Dadan (Kepala Badan Gizi), Kementerian Koperasi, dan juga Kementerian Desa untuk membicarakan bagaimana peran koperasi dan BUMDes dalam program makan bergizi nasional,” kata Budi Arie.
Baca juga: Jadwal Lengkap Makan Bergizi Gratis PAUD hingga SMA, Berlaku 2 Januari
“Jadi mulai dari pemasokan, masok bahan baku kan, itu kooperasi dilibatkan. Terus produksi makanannya sampai delivery-nya, pengantaran makanan ke anak-anak sekolah,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto akan segera merealisasikan makan bergizi gratis untuk anak sekolah, dari mulai tingkat PAUD, SD, SMP, hingga SMA.
Rencananya, program itu mulai dilakukan secara bertahap mulai 2 Januari 2025. Total anggaran APBN yang dialokasikan tahap pertama mencapai Rp 71 triliun.
Menurut keterangan Kantor Komunikasi Kepresidenan dalam unggahan di akun Instagram resminya @pco.ri, pemberian makan bergizi gratis disesuaikan dengan jadwal belajar-mengajar di setiap jenjang pendidikan.
Baca juga: Rp 139 Triliun Anggaran Pangan Prabowo: Demi Makan Bergizi Gratis hingga Cetak Sawah
Dengan demikian, semua anak bisa mendapatkan asupan bergizi saat bersekolah.
Selain itu, program makan bergizi gratis disebut bisa mendorong peningkatan kualitas belajar siswa, sekaligus pemenuhan gizi bagi anak.