Informasi Terpercaya Masa Kini

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A.

0 7

Informasi Awal

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. adalah Menteri Agama di Kabinet Merah Putih era pemerintahan Prabowo Subianto.

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. pun merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal.

Tak sampai di situ saja, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. ini juga seorang pendidik Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nasaruddin Umar dikenal sebagai salah satu tokoh Islam terkemuka di Indonesia ini lahir di Ujung-Bone, 23 Juni 1959.

Banyak karya ilmiah tentang Islam yang sudah diciptakan sebagai sumbangan yang tak ternilai untuk dunia Islam Indonesia.

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. juga merupakan penulis dari 12 buku di antaranya Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran (Paramadina, 1999), yang menjabarkan hasil penelitian mengenai bias gender dalam Quran.

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. pun pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama dan pernah menjabat sebagai Dirjen di Departemen Agama.

Nasaruddin Umar juga adalah anggota dari Tim Penasehat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.

Banyak penghargaan yang telah diperoleh atas kerja dan karya yang beliau ciptakan. 

Nasaruddin Umar menjadi salah satu tokoh yang diundang ke kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024.

Selain menjadi ulama, Nasaruddin Umar aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan lintas agama dan dikenal dengan pemikirannya yang mendalam mengenai kesetaraan gender dalam perspektif Al-Qur’an.  

Salah satu karya ilmiahnya yang paling terkenal adalah buku Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur’an.

Buku ini membahas tentang isu kesetaraan gender dalam konteks Islam.  

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI pada periode 2011 hingga 2014.

Di tingkat internasional, ia pernah menjadi anggota Tim Penasihat Inggris-Indonesia yang dibentuk oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. (1)(2)(3)(4)

Baca: Komjen. Pol. Agus Andrianto

 

Pendidikan

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. menempuh pendidikan di sejumlah lembaga. 

Nasaruddin Umar memulai pendidikan dasar di SD Negeri Ujung-Bone dan melanjutkan ke Pesantren As’adiyah, Sengkang. 

Setelah itu, ia meraih gelar sarjana di IAIN Alauddin Ujung Pandang pada tahun 1984, dengan predikat Sarjana Teladan.  

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. memperoleh gelar S2 dan S3 dari IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dengan disertasi tentang perspektif gender dalam Al-Qur’an.

Selama karier akademiknya, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. juga menjadi mahasiswa tamu di beberapa universitas ternama, seperti McGill University di Kanada dan Leiden University di Belanda.

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. bahkan terlibat dalam berbagai program penelitian di Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Mesir, dan negara-negara lain di Asia dan Eropa.  

Pada 12 Januari 2002, Nasaruddin Umar dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Tafsir di Fakultas Ushuluddin, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.  

Selain produktif menulis buku dan karya ilmiah, Nasaruddin Umar juga dikenal sebagai pejuang perdamaian dan dialog antarumat beragama. 

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A.  mendirikan organisasi yang berfokus pada dialog lintas agama. (2)

Baca: Letnan (purn) Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin

Simak inilah daftar pendidikan yang ditempuh oleh Nasaruddin Umar:

SDN 6 tahun, di Ujung-Bone 1970

Madrasah Ibtida’iyah 6 tahun, di Pesantren As’adiyah Sengkang, 1971.

PGA 4 Thn, di pesantren As’adiyah Sengkang, 1974

PGA 6 Thn, di Pesantren As’adiyah Sengkang 1976

Sarjana Muda, Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1980

Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984

Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992.

Program S3 (alumni Terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang” Perspektif Jender Dalam al-qur’an, 1993-1998.

Visiting Student di Mc Gill University canada, 1993-1994

Visiting Student di Leiden University Belanda, 1994/1995

Sandwich program di Paris University Prancis, 1995

Penelitian kepustakaan perguruan tinggi di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, Belgia, Italia, Ankara, Istanbul, Srilanka, Korea Selatan, Saudi Arabia, Mesir, Abu Dhabi, Yordania, Palestina, dan Singapore, Kualalumpur, Manila.

Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 12 Januari 2002. (5)

Karier

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar M.A. dikenal sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Wakil Menteri Agama RI dari tahun 2011 sampai 2014, pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama, Dirjen di Departemen Agama, serta anggota dari Tim Penasehat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang – Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan , 2022-Sekarang.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung- Kab. Bone Sulawesi Selatan.

Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK), Jakarta, 1992- Sekarang.

Dewan Pendiri dan pengurus Masyarakat Dialaog natar Ummat Beragama (MADIA) Jakarta, 1983-sekarang.

Wakil Ketua wakaf yayasan Paramadina, Jakarta, 1999- Sekarang.

Ketua Yayasan Panca Dian Kasih, Jakarta, 2001- Sekarang.

Wakil Ketua Pengurus Pusat KMA-PBS, Jakarta, 2001-2004.

Ketua Departemen Pemberdayaan Sosial dan Perempuan ICMI Pusat, Jakarta 2000- sekarang.

Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, 2000- Sekarang.

Anggota KOMNAS Perempuan, 1999-sekarang.

Wakil Ketua (Bidang Pendidikan)Masjid Al-Tin, Jakarta, 1998-sekarang.

Pembantu Rektor III UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2000-sekarang.

Staf Pengajar bidang kajian Wanita program pasca Sarjana UI, jakarta, 1997-Sekarang.

Ketua Program studi Agama dan Perempuan, bidang kajian wanita program pasca Sarjana UI Jakarta, 2001-sekarang.

Staf pengajar Pasca Sarjana Universitas Paramadina Mulia, Jakarta, 1998-2000.

Staf pengajar Yayasan wakaf Paramadina, Jakarta, 1993-sekarang.

Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII Jakarta, 1997-sekarang.

Wakil sekretaris PP. Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuliuddin (HIPIUS), Jakarta, 1994-Sekarang.

Anggota Asesor badan Akredaitasi Nasional Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta, 2001-sekarang.

Yayasan Setara Indonesia (YASIN), Jakarta, 2001-sekarang.

Staf ahli PSW IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2001-sekarang.

Dewan Redaksi Jurnal Islam FUTURA, IAIN Ar-raniri, nanggroe Aceh Darussalam, 2001-sekarang.

Anggota penyunting ahli Jurnal Kajian Agama Islam dan Masyarakat INTIZAR, Pusat Penelitian IAIN Raden fatah, Palembang, 2001-sekarang.

Penanggung jawab tabloid Swara Damai Yayasan Padi Kasih, Jakarta 2002-sekarang.

Pengasuh Rubrik Mas’il alShufiyah di majalah SUFI, Jakarta, 2002-sekarang.

Ketua Dewan Syuro Ikhwanul Muballighin Indonesia.

Sekretaris Dewan Pembina PB As’adiyah 

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama (PBNU) 2015-2020. 

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia 2015-2020.[5] Diarsipkan 2018-08-08 di Wayback Machine.

Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an [[. 

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah. 

Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.

Wakil Menteri Agama Republik Indonesia.

Imam Besar Masjid Negara Istiqlal sejak tahun 2016.

Komisaris PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

Komisaris Bank Mega Syariah (2018-)

Nasaruddin Umar Office (NUO) 2019 – Sekarang [pranala nonaktif permanen]

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta (Kepres RI No. 31/M Tahun 2020) periode 2020 dst.

Anggota Dewan Penasehat pada Komplek Raja Salman bin Abdulaziz Al-Sau’ud untuk Hadis Nabi (مجلس أمناء مجمع خادم حرمين الشريفين الملك سلمان عبد العزبز أل سعود للحديث النبو الشريف), tahun 2019 

Ketua Umum Ittihad Persaudaraan Imam Masjid Indonesia (IPIM) hasil Munas IPIM di Jakarta 2019.

Ketua Umum Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) ke-16, hasil Munas BP4 di Jakarta tahun 2019. (5)(6)

 

Harta Kekayaan

Mengutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 yang dilaporkan pada 28 Maret 2024, Nasaruddin Umar diketahui memiliki aset mencapai Rp 67,66 miliar, setelah dikurangi utang sebesar Rp 1,44 miliar.

Aset tersebut antara lain tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp 13,11 miliar dan kendaraan bermotor mencapai Rp 212 juta.

Untuk kendaraan bermotor. Nasaruddin memiliki dua motor dan satu mobil, yakni motor Honda Karisma Tahun 2004 yang didapat dari hibah dengan akta senilai Rp 2 juta, motor Viagio Vesva Tahun 2014 senilai Rp 10 juta, dan mobil Toyota Innova tipe V.20 AT Tahun 2017 senilai Rp 200 juta.

Selain tanah-bangunan dan kendaraan bermotor, aset Nasaruddin lainnya yakni harta bergerak lainnya senilai Rp 60 juta, kas dan setara kas senilai Rp 39,49 miliar, dan harta lainnya senilai Rp 16,22 miliar. (7)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa)

Baca berita terkait di sini

Leave a comment