Mengenal Sindrom Asperger yang Diidap Jefri Nichol dalam Film danquot;Aku Jati, Aku Aspergerdanquot;
JAKARTA, KOMPAS.TV – Setelah sukses merilis film Kang Mak From Pee Mak, Falcon Pictures kembali merilis karya terbaru yang berjudul Aku Jati, Aku Asperger. Film drama ini dibintangi Jefri Nichol.
Seperti tecermin dari judulnya, film ini mengangkat perjuangan seorang pemuda dengan sindrom asperger yang diperankan Jefri. Lalu apa itu sindrom asperger?
Dilansir laman Medical News Today, sindrom asperger adalah gangguan perkembangan yang membuat seseorang kesulitan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Gangguan perkembangan mental ini dapat menyebabkan salah persepsi pola pikir, sehingga seseorang memiliki persepsi yang berbeda dengan anak-anak lain seusianya.
Baca Juga: Detik-detik Paus Fransiskus Berkati Jannete Cecilia, Anak Penyandang Disabilitas Autisme
Asperger masuk dalam salah satu jenis gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD). Dikutip dari laman austisme.co.id, sindrom asperger lebih banyak diidap oleh laki-laki. Meski begitu, anak perempuan juga bisa terkena sindrom ini.
Pengidap sindrom Asperger cenderung tidak menyukai perubahan, sehingga akan membicarakan satu hal atau melakukan sesuatu yang sama secara terus-menerus atau berulang kali.
Perilaku ini bisa berkembang menjadi obsesi yang mengganggu kegiatan sehari-hari.
Penyebab Sindrom Asperger
Sindrom asperger disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu genetik dan lingkungan termasuk pola asuh yang kurang tepat.
Selain dua faktor tersebut, terdapat beberapa hal lain yang masih perlu diteliti lebih lanjut dan mungkin memiliki potensi sebagai penyebab sindrom Asperger.
Faktor-faktor tersebut termasuk infeksi virus, komplikasi atau masalah kesehatan saat hamil, polusi udara, dan efek samping obat-obatan.
Sindrom Asperger adalah kelainan saraf yang bisa dilihat dari perilaku anak pada saat beraktivitas sosial.
Baca Juga: Kerap Dianggap Sama, Ini 5 Perbedaan ADHD dan Autisme
Biasanya, pengidap kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala seperti canggung saat berinteraksi, kurang responsif, kesulitan berekspresi, hingga selalu mengulang topik pembicaraan yang sama.