Informasi Terpercaya Masa Kini

Eksotisme Gereja Katedral Pontianak Tempat Mgr. Hieronymus Bumbun Disemayamkan Terbesar di Asia

0 7

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Uskup Emeritus Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, meninggal dunia pada, Senin 30 September 2024 malam WIB, di Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak.

Uskup Bumbun sapaan akrab Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun meninggal dunia dalam usia 87 tahun.

Jenazah Mgr. Hieronymus Bumbun disemayamkan di Gereja Katedral Pontianak, Jl. Pattimura Indah No.195, Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Jenazah Mgr. Hieronymus Bumbun disemayamkan di Gereja Katedral selama tiga hari sebelum dimakamkan pada Kamis 3 Oktober 2024 siang WIB, di Pemakaman Katolik Santo Yusup Sungai Raya, Kubu Raya, Kalbar.

• JADWAL Misa Requiem Uskup Hieronymus Bumbun 1-3 Oktober 2024! Dipimpin 3 Uskup Termasuk Mgr Agus

Mengenal Lebih Dekat Katedral Pontianak 

Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak disebut sebagai gereja katedral terbesar di Asia Tenggara. 

Terletak di Pontianak, gereja ini memiliki sejarah yang kaya dan unik, serta menjadi satu di antara simbol spiritual dan arsitektural yang penting bagi masyarakat.

Sejarah gereja ini dimulai pada tahun 1834 ketika Paroki Santo Yoseph didirikan oleh para imam dari Belanda. 

Pada tahun 1859, gereja ini dibangun dan selesai pada tahun 1866, menjadi salah satu gereja terbesar dan tertua di Indonesia.

Gereja Katedral Pontianak memiliki arsitektur yang unik dan menawan. 

Bangunannya didesain dengan gaya Gothic-Nederland, dengan menggabungkan elemen-elemen Gothic dan Belanda. 

Dinding-dinding gereja yang tebal dan tinggi memberikan nuansa megah dan misterius. Juga, ada banyak relief dan patung yang memperkaya nuansa spiritualitas gereja ini.

Selain arsitektur, gereja ini juga memiliki banyak karya seni dan patung yang sangat indah. 

Beberapa patung menggambarkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah agama Katolik, seperti Maria dan Tuhan Yesus. 

Patung-patung ini dibuat oleh para seniman terkenal dan memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi.

Gereja Katedral Pontianak juga menjadi tempat berkumpul dan beribadah bagi umat Katolik.

Gereja ini juga sering menjadi tujuan wisata bagi wisatawan yang ingin melihat keindahan arsitektur dan sejarah yang kaya.

Secara keseluruhan, Gereja Katedral Pontianak merupakan satu di antara gereja terbesar dan terindah di Asia Tenggara. 

Arsitektur unik dan sejarah yang kaya membuat gereja ini menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat dan wisatawan. 

Gereja Katedral ini menjadi tempat tahta uskup Keuskupan Agung Pontianak. Sebelum pensiun, Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun 37 tahun menjadi Uskup Agung Pontianak.

Gereja dengan bagunan baru saat ini diresmikan pada 19 Desember 2014 oleh Gubernur Kalbar kala itu, Drs Cornelis MH. 

Misa pemberkatan pada 19 Maret 2015 bertepatan dengan Pesta St. Yosef menurut kalender liturgi Katolik Roma.

Paroki Katedral Pontianak sejak awal dirintisnya sampai dengan saat ini digembalakan oleh para imam dari ordo Kapusin (OFMCap).

• Karya Uskup Bumbun Semasa Hidup! 37 Tahun Uskup Agung Pontianak dengan Motto Amor non Amatur

Jejak Pembangunan Gereja Katedral Pontianak

Pembangunan gereja pertama sebagai pusat paroki dimulai sejak tahun 1908 oleh Prefek Apostolik Dutch Borneo Mgr. Pacificus Bos, OFMCap setelah pembelian tanah untuk membangun gereja, pastoran, rumah yatim-piatu, sekolah, pemakaman, dan susteran. 

Kemudian gereja tersebut diberkati pada 9 Desember 1909, sekaligus berdirinya paroki secara resmi. 

Menjadi gereja katedral sejak 17 November 1918 seiring dengan ditahbiskannya Mgr. Jan Pacificus Bos, OFMCap menjadi Uskup Tituler Capitolias, merangkap Vikaris Apostolik Dutch Borneo, dan paroki berubah menjadi Paroki Katedral Pontianak.

Seiring perkembangan umat dan keadaan fisik bangunan gereja awal yang sudah tidak layak, maka bangunan tersebut dirubuhkan pada tahun 2011 untuk dibangun gereja baru yang berkapasitas 3.000 orang. 

Gereja St. Yosef yang baru dibangun dengan perpaduan arsitektur Romawi dan Timur Tengah. 

Ornamen bernuansa Dayak mendominasi eksterior bangunan, dan interiornya didominasi nuansa khas Tionghoa berpadu dengan gaya klasik Eropa.

Sementara arsitek yang merancang eksterior gereja baru, Ricky, adalah arsitek Masjid Raya Singkawang, semakin memperkuat kesan Kalbar yang multi etnis tempat umat berbagai agama hidup berdampingan.

Gubernur Kalbar Drs. Cornelis MH meresmikan Gereja Katedral St. Yosef yang baru pada 19 Desember 2014 walau pembangunan belum terselesaikan sepenuhnya, khususnya bagian eksterior dan halaman, agar dapat digunakan untuk Misa Natal 2014.

Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus turut hadir dalam acara peresmian tersebut. 

Cornelis mengklaim bahwa Gereja Katedral Pontianak yang sekarang adalah bangunan gereja Katolik terbesar di Asia Tenggara. (*)

Ketahui Kabar Terkini di TRIBUNPONTIANAK.CO.ID Via WhatsApp

Leave a comment