Tak Hanya Erina Gudono, Perilaku Boros Marie Antoinette Juga Pernah Dikaitkan dengan Istri Penguasa Filipina
TEMPO.CO, Jakarta – Masyarakat mengkritik Erina Gudono, menantu Jokowi karena disebut-sebut pamer gaya hidup mewah secara tidak etis. Erina sempat memposting story di pesawat yang diduga merupakan jet pribadi, jajan makanan seharga gaji guru honorer, dan belanja perabot mahal ketika masyarakat mengkritik perilaku rezim mertuanya.
Dari berbagai percakapan di media sosial, Erina bahkan dikaitkan dengan Marie Antoinette, permaisuri dari Raja Louise ke-XVI atau Raja Terakhir kerajaan Prancis. Marie dikatakan sebagai permaisuri yang boros dan suka menghambur-hamburkan harta kerajaan saat masa krisis yang tengah dialami rakyat menjelang revolusi Prancis.
Namun selain Erina, sejumlah keluarga penguasa juga pernah diidentikkan dengan Marie Antoinette. Ia adalah Imelda Marcos, istri Presiden Ferdinand Marcos dari Filipina.
Imelda Romuáldez atau Imelda Marcos merupakan First Lady Filipina yang lahir pada 2 Juli 1929 di kota Manila. Dikutip dari Britannica, Imelda dikenal sebagai seorang model yang pernah memenangkan kontes kecantikan lokal di daerah Tacloban, sehingga mendapatkan julukan “Mawar Tacloban” pada tahun 1949. Ia menempuh pendidikan tinggi di St. Paul’s College Tacloban dan lulus dengan gelar pendidikan pada tahun 1952.
Setelah lulus Imelda dan keluarga kembali ke Manila setelah tinggal di Tacloban selama masa-masa krisis. Popularitas Imelda semakin meningkat hingga ia menarik kalangan atas, baik pebisnis dan elit politik Manila. Pada tahun 1953 ia mengikuti kontes kecantikan Miss Manila, kemudian melanjutkan untuk menjadi Miss Filipina, namun gagal. Hal tersebut tak menyurutkan popularitasnya, ia tetap mengambil hati rakyat Manila dan dideklarasikan oleh Walikota Manila pada masa itu sebagai “Muse of Manila,” sehingga fotonya sering muncul di surat kabar dan majalah setelahnya.
Tahun berikutnya, Imelda bertemu dengan Ferdinand Marcos, yang saat itu merupakan politikus anggota kongres berusia 36 tahun yang telah dikenal sangat ambisius dan dekat dengan media. Pasangan itu menikah setelah dua minggu pacaran. Selama dekade berikutnya, Ferdinand dan Imelda menjadi salah satu pasangan politik terkemuka di Filipina. Selama masa itu, Imelda dan Ferdinand memiliki tiga anak, Imee (1955), Ferdinand Jr. (yang dikenal sebagai “Bongbong”) 1957, dan Irene (1960).
Dikutip dari Foreign Policy, setelah Ferdinand Marcos menjadi Presiden dan menjadi diktator, Imelda kemudian dikenal sebagai ibu negara yang dijuluki ‘Marie Antoinette sepatu”. Ia bersama suaminya mengumpulkan kekayaan berkat hasil korupsi selama 21 tahun berkuasa. Imelda terkenal dengan ribuan koleksi sepatu mewahnya.
Dilansir dari Women’s Wear Daily Imelda juga dikenal dengan gaya hidup mewahnya yang boros apalagi soal masalah fashion dan kerap liburan ke luar negeri dengan jet pribadi, saat negaranya tengah mengalami krisis ekonomi dan utang yang besar. Ia gemar memakai pakaian mewah bahkan saat mengunjungi pemukiman kumuh. Namun, ia pandai mengambil hati rakyat yang karenanya suaminya dapat memenangkan pemilihan presiden. Ferdinand sendiri mengatakan besarnya jasa Imelda dalam kemenangannya menjadi presiden. Karena hal itu, Imelda dijuluki sebagai “Kupu-kupu Besi”.
Pengaruh Imelda sangat besar hingga, suaminya mengangkatnya sebagai Gubernur Metro Manila pada tahun 1975. Imelda sering dikirim untuk kepentingan diplomatik dengan tokoh-tokoh penting untuk menarik perhatian dan kerja sama negara. Namun, kejayaan keluarga Marcos tak berlangsung selamanya.
Pada aksi besar-besaran yang menggulingkan Ferdinand Marcos tahun 1986, keluarga ini mengasingkan diri ke Hawaii. Imelda meninggalkan banyak barang miliknya di Istana Malacanang, yang menyebabkan pers meliput secara ekstensif tentang koleksi pakaiannya begitu banyak, meliputi koleksi perhiasan, pakaian, dan sepatu.
Pada tahun 1991 Imelda kembali ke Filipina. Ia ditangkap karena korupsi dan dinyatakan bersalah dua tahun kemudian, tetapi kasusnya dibatalkan oleh Mahkamah Agung Filipina pada tahun 1998. Diperkirakan kekayaan pasangan Marcos ini bernilai sekitar $10 miliar, meskipun diduga sebagian besar berasal dari aset curian dari bantuan ekonomi dan militer asing. Mereka juga dilaporkan menyimpan jutaan dolar di rekening bank Swiss. Hingga 2016, hanya $3,6 miliar dari kekayaan mereka yang telah dikembalikan ke Departemen Keuangan Filipina.
SAVINA RIZKY HAMIDA MAGANG PLUS | YOLANDA AGNE | BRITANNICA
Pilihan Editor: Dampak Buruk Pamer Gaya Hidup Mewah